Mohon tunggu...
Jabal Nur
Jabal Nur Mohon Tunggu... Administrasi - Tottenham Hotspur

Menulis Jurnal Perjalanan di www.saksara.xyz Kerjasama bareng bisa hubungi pariandopi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Sederhana, Bukan Miskin!

23 November 2019   10:54 Diperbarui: 23 November 2019   10:52 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) yang baru saja menggantikan Tito Karnavian baru baru ini memberikan himbauan kepada seluruh jajaran Polri dan tak terkecuali untuk masyarakat juga. Jendral Polisi Idham Aziz mengharapkan dengan hidup sederhana ini agar seluruh elemen kepolisian menerapkan hidup sederhana dan dapat memberikan contoh tauladan kepada masyarakat.

Selain itu, sebenarnya adalah agar jajaran kepolisian mendapat kepercayaan oleh masyarakat dengan tidak memperlihatkan kemewahan. Lalu bagaimana ukuran sederhana menurut Kapolri ? seperti apa hidup sederhana itu?

Pada dasarnya penerapan hidup sederhana ini merupakan salah satu hal penting dalam menjaga toleransi dalam bermasyarakat agar tidak terjadi kesenjangan antara yang lain. Ketika berbicara mengenai sederhana, maka kita perlu mengetahui seperti apa itu pola hidup sederhana.

Kata sederhana selalu saja identik dengan miskin. Padahal kita tahu sendiri bahwa hidup sederhana adalah hidup dengan tidak berlebih lebihan dan sesuai dengan kebutuhan masing masing dan kemampuannya. Tidak melulu berlebih lebihan dalam hidup dan selalu mengandung unsur kemewahan. Pada akhirnya kesederhanaan itu bernilai pada unsur kebutuhan dan juga kemampuan materi seseorang.

Sebenarnya dengan berperilaku dan berkebiasaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta tidak berlebih lebihan sudah menerapkan pola hidup sederhana. Walau sebenarnya akan timbul kesederhanaan masing masing orang. Setiap orang punya acara hidup sederhana. Tidak mesti kita harus menyamakan kesederhanaan setiap orang. Karena setiap orang punya kebutuhan masing masing yang tidak bisa dihilangkan.

Menerapkan hidup sederhana bukan berarti kita harus hidup dalam kemiskinan dan hidup kiri. Seperti apa yang dilansir oleh scribd.id bahwa pola hidup sederhana memiliki ciri ciri atau indkasinya yaitu setelah memenuhi kebutuhan primier lalu kebutuhan sekunder dan yang terakhir kebutuhan tersier.

Kita juga bisa belajar hidup sederhana seperti apa yang pernah dikatakan oleh pelawak kondang Cak Lontong. Dirinya mengatakan dengan gamblang bahwa miskin dan sederhana adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Miskin itu kondisi hidup, sederhana adalah cara hidup.

Pemilik nama lengkap Lies Hartono alias Cak Lontong mengungkapkan bahwa miskin dapat diubah tergantung masing masing individu, mau atau tidak. Sedangkan hidup sederhana berjalan sejajar dengan orang bijaksana. Dari tuturan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa miskin bukanlah bagian dari sederhana. Tetapi sederhana lahir ketika kita dapat menerapkan pola hidup yang bijaksana dan tidak berlebih lebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun