Mohon tunggu...
St. Jakaria
St. Jakaria Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencari dan semoga mendapatkan kebenaran, pengetahuan, pengertian, dan kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yesus Kristus, Tuhan dan Anak Allah. Bagaimana Bisa?

23 Agustus 2015   09:53 Diperbarui: 23 Agustus 2015   10:39 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih ingat dengan lirik lagu jadul yang pernah dinyanyikan Rhoma Irama: Katakan Tuhan itu satu, Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan? Dalam lirik lagu tersebut pengertian Tuhan sama dengan Allah. Bandingkan dengan penggunaan kata 'gusti' di Jawa (Timur, Tengah, DIY) pada Gusti Allah, Gusti Yesus, Gusti Raden Ayu (GRAy), dan gusti-gusti lainnya. 'Gusti' bukan hanya disematkan pada Allah.

Bagaimana dengan 'Tuhan' dan 'Anak Allah' dalam Injil?

Dalam Injil, sering dijumpai adanya ayat ketika para murid memanggil Yesus Kristus dengan 'Tuhan'. Pada Yohanes 13:13 ketika Yesus pada peristiwa perjamuan terakhir selesai membasuh kaki para muridnya, Yesus berkata: Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Yesus mengajarkan hukum utama kitab para nabi: Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan, serta kasihilah sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Yesus mengajarkan doa Bapa Kami dan terkait peringatannya akan nabi palsu, penyesatan dan pembinasa keji, Yesus berkata: Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan! Tuhan! akan masuk ke dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga.

Dalam Yohanes 8:34-35, Yesus mengatakan: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal di dalam rumah. Sedangkan dalam Yohanes 8:38 dan 8:44, Yesus mengatakan: Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Banyak nama yang diberikan untuk Yesus di dalam Injil. Yesus adalah kehendak/ firman Allah yang menjadi manusia. Karena kehendak Allah, Yesus dikandung dan dilahirkan Maria dan bukan sebagai hasil hubungan suami-istri. Yesus disebut juga mesias, yang juga telah diajarkan Yesus ketika memperingatkan akan datangnya nabi palsu, penyesatan, dan pembinasa keji.

Pemahaman penulis mengenai 'Tuhan' dalam Injil: Tuhan dapat digunakan untuk Tuhan Yesus dan Tuhan Allah namun memiliki pengertian yang berbeda, sebagaimana perintah agama berbeda dengan perintah Allah. Tidak salah menyebut Tuhan Yesus atau Yesus Anak Allah, tetapi jangan Yesus Allah. Dapat mengatakan Maria bunda Tuhan pada Salam Maria, tetapi jangan mengatakan Maria bunda Allah.

Yesus telah memerintahkan para murid menyebarkan ajarannya ke seluruh muka bumi dan mempermandikan dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Perintah Yesus inilah yang menjadi dasar tritunggal Allah.

 

-----

(Alm) Nurcholis Majid pernah menyampaikan gagasan yang dianggap kontroversi 'Tiada Allah selain Allah' sebagai ganti 'Tiada Tuhan selain Allah'.

Catatan: Tuhan yang dibahas dalam artikel adalah Tuhan dalam Injil, bukan Tuhan dari Banyuwangi.

Dapat dibaca tulisan lainnya:

http://www.kompasiana.com/j4k4214/keistimewaan-yesus-kristus-di-antara-para-nabi_54f3951c745513a22b6c7986

http://www.kompasiana.com/j4k4214/perintah-agama-tidak-sama-dengan-perintah-allah-dan-ajaran-agama-tidak-ada-yang-sempurna_55bb0d6b3f23bd1905966dcf

http://www.kompasiana.com/j4k4214/masjidil-aqsa-dan-klaim-palestina-atas-yerusalem_55d56369e122bd31053ecc20

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun