Mohon tunggu...
Dr J Anhar RHT MPd
Dr J Anhar RHT MPd Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ahli Linguistik Forensik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Kampung Nekat Menjadi Doktor

30 Januari 2024   00:45 Diperbarui: 30 Januari 2024   00:51 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Dewan Penguji (Dokpri)

ANAK KAMPUNG NEKAT MENJADI DOKTOR

Pembacaan Ucapan Terima Kasih Usai Sidang Promosi Doktor (Dokpri)
Pembacaan Ucapan Terima Kasih Usai Sidang Promosi Doktor (Dokpri)

Anhar panggilannya, ia terlahir di daerah terpencil di salah satu desa tertua yang berada di Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya tepatnya di desa Bereng Bengkel pesisir sungai Kahayan pada tanggal 04 Mei 1990. Orang tuanya bernama KH. Drs. Muhammad Saleh Taher, B.A adalah seorang guru Agama Islam yang mengajar di SDN Bereng Bengkel 1 hingga pensiun sedangkan Ibunya bernama Siti Fatimah (Almarhumah) adalah seorang Ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai pedagang sembako dan lain-lain di rumahnya. Selain itu, aktivitas kedua orang tuanya setelah sholat zhuhur dan setelah sholat magrib yaitu mengajarkan Al-qur'an dengan sukarela tanpa dipungut biaya bagi anak-anak dan orang dewasa bahkan lansia yang belajar mengaji Al-qur'an.

Sejak kecil Anhar sudah dididik dengan keras oleh orang tuanya, maklum sebelum menjadi seorang guru agama ayahnya adalah mantan seorang anggota Bintara Onder Distrik Militer (BODM) Angkatan Darat tahun 1959 Kodim 1608/Bima Nusa Tenggara Barat selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. Jadi, sikap tegas, kejujuran, militan, tanggung jawab dan disiplinnya masih terbawa dan ditularkan ke anak-anaknya.

Anhar menempuh pendidikannya di SDN Bereng Bengkel 1 tamat tahun 2001 kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama (SMP) di SMPN 4 Kalampangan tidak jauh dari kampungnya, akan tetapi anhar hanya 1 tahun saja mengenyam pendidikan di situ kemudian pindah ke Pondok Pesantren Modern Darul Hijrah yang berada di desa Cindai Alus Martapura Kalimantan Selatan. Pondok Darul Hijrah adalah Pondok Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor sehingga kurikulumnya juga mengikuti kurikulum Pondok Modern Darussalam Gontor. Setelah mengenyam pendidikan selama 6 (enam) tahun sejak tahun 2002-2008. Pengalaman hidup di Pondok sangatlah banyak, baik suka maupun duka telah dirasakan dan dilewati.  Antara lain, berpisah dengan kedua orang tua dan sanak saudara adalah hal terberat bagi anak usia 12 tahun kala itu untuk menimba ilmu di luar daerah. Sangat jarang uang kiriman dari orang tua untuk kebutuhan sehari-hari tidak pernah didapat.

Berharap di awal bulan ada panggilan dari bagian penerimaan tamu dan dari bagian wesel kala itu namun hasilnya nihil, gigit jari dan elus-elus dada. Karena di dua bagian itulah santri dapat menerima uang kiriman ataupun paket dari orang tua juga keluarga. Tak jarang air mata menetes tanpa disengaja jika di tiap awal bulan tidak menerima uang kiriman dari orang tua. Untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya Anhar mencoba untuk membuka jasa pencucian baju milik teman-teman yang ada di angkatannya dengan menerima imbalan Rp.35.000,- perorang untuk sekali cuci, dia juga berjualan es dan gorengan milik Ustadz yang berada di lingkungan pondok dengan menerima imbalan Rp. 150.000,- perbulannya.

Hampir setiap bulan Anhar dipanggil ke bagian keuangan dan sudah pasti mendapatkan surat untuk diberikan kepada orang tua agar melunasi uang SPP. Alasan menunggak bukan karena ditilap akan tetapi pada saat itu ekonomi keluarga memang sedang susah. Namun demikian, pihak pondok memberikan keringanan kepadanya untuk dapat bersekolah hingga selesai.

Singkat cerita, setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, Anhar melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi Negeri yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Palangka Raya atau sekarang lebih dikenal dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya tahun 2008. Di IAIN Anhar mengambil jurusan Tarbiyah pada Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI). Setelah menamatkan studi di IAIN Palangka Raya Anhar nekat melanjutkan strata duanya (S2) di Universitas Palangka Raya (UPR). Mengapa dibilang nekat? Karena pada saat itu biaya untuk studi sepenuhnya masih belum mencukupi tapi Anhar bersih kukuh untuk melanjutkan dan menyelesaikan S2 nya di kampus tersebut. Saat perkuliahan berlangsung Anhar juga mencari bantuan studi akhir S2 di dinas terkait yang ada di kota Palangka Raya akan tetapi usaha tersebut tetap tidak membuahkan hasil. Meski demikian, Anhar tetap yakin bahwa barang siapa yang mencari ilmu pasti akan mendapatkan rezeki dari Allah SWT yang tidak pernah diketahui oleh akal pikiran manusia. Alhamdulillah, seiring berjalanannya waktu Anhar mampu meraih itu semua hingga pada akhirnya lulus pada jenjang strata dua (S2) tahun 2016.

Tidak berhenti sampai di S2, tepat di tahun 2017 Anhar kembali nekat berhijrah ke luar pulau Kalimantan yaitu ke pulau Jawa dengan niatan untuk melanjutkan studi strata tiga (S3). Setibanya di pulau Jawa tepatnya di kota Tangerang Anhar tidak memiliki pekerjaan tetap, dia mencoba berjualan gorengan, roti bakar, dan minuman es di salah satu sekolah yang berada di Serpong. Kurang lebih 2 bulan berjualan, Anhar memutuskan untuk memberanikan diri mendaftar kuliah S3 di salah satu kampus negeri di Bandung dan di Semarang namun keduanya gagal karena hal administrasi. Hal itu tidak membuat dia patah semangat, dia kembali pergi ke Yogyakarta dan ke Malang untuk mencari informasi terkait penerimaan mahasiswa baru jenjang doktoral (S3) akan tetapi jadwal sudah tutup dan akhirnya batal untuk mendaftar. Perasaan sedih pasti dirasakan karena belum dapat menjadi mahasiswa S3.

Akhirnya, di tahun 2019 dia kembali mencoba mendaftar di kampus negeri ternama yaitu Universitas Negeri Jakarta. Di kampus itu dia pun mendaftar pada hari terakhir pendaftaran, dia dibantu oleh staf bagian penerimaan mahasiswa baru untuk menginput data-data yang diperlukan. Rasa khawatir akan gugur di administrasi semakin besar karena registrasi sudah lewat sekitar 10 menit dari jadwal yang telah ditentukan pihak kampus. Namun semuanya dia serahkan kepada Allah SWT karena semua ikhtiar dan usaha telah dilakukan. Seminggu kemudian dia mendapat kabar bahwa hasil administrasinya dinyatakan lolos. Rangkaian tes berikutnya dilaksanakan seminggu kemudian, dia mengikuti semua rangkaian tes yang cukup banyak dan sulit mulai dari tes tertulis sampai tahapan wawancara diikuti dengan baik sampai selesai. Singkatnya, waktu yang dinantipun tiba setelah pelaksanaan tes seminggu sebelumnya berlalu. Akhirnya, Allah SWT menjawab atas usaha dan do'a yang diminta selama ini, tepatnya hari Jum'at sore minggu ketiga di bulan Agustus 2019 Anhar menerima informasi bahwasanya dia dinyatakan lolos dan diterima untuk menjadi calon mahasiwa program S3 di Universitas Negeri Jakarta.

Alhamdulillah, singkatnya pada tanggal 25 Januari 2024 lalu Anhar melaksanakan ujian terbuka promosi doktor dengan judul disertasi: "Berita Acara Pemeriksaan pada Kasus Pembunuhan Ditinjau dari Pragmatik Searle: Kajian Linguistik Forensik." Ujian dilaksanakan secara offline (tatap muka) full menggunakan Bahasa Inggris dengan penguji berjumlah sebanyak delapan orang dua di antaranya merupakan penguji eksternal dari Universitas Indonesia dan Asia University Taiwan. Dengan terlaksananya sidang promosi doktor dan dinyatakan lulus dengan hasil yudisium yaitu sangat memuaskan maka Anhar berhak menggunakan gelar Doktor serta studi S3 dinyatakan selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun