Mohon tunggu...
J2 Marisa
J2 Marisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Olahraga dan Seni

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya Peredaran Napza di Era Generasi Z

17 Juli 2024   22:36 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:41 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkenalan kami bersama siswa-siswi SMA PGRI Gondang sebelum memulai pelaksanaan penyuluhan/dokpri

Saat ini kita sedang berada pada era dimana maraknya perkembangan peredaran narkotika dan justru menjadi semakin pesat peredarannya serta semakin kreatif pula para pengedarnya. Di era yang semakin maju ini justru membuat seseorang menjadi semakin lengah. Terlebih lagi kecanggihan teknologi seperti smartphone yang membuat orang menjadi teledor bahkan tidak menghiraukan lingkungan sekitarnya. 

Kami,mahasiswa Sub Kelompok 4 KKN R13 yang beranggotakan Marisa Adelia dan Dimas Bayu melakukan edukasi tentang Bahaya Peredaran NAPSA di Era Generasi Z gunz untuk mencegah dan meminimalisir pesatnya peredaran narkoba akibat kelengahan tersebut.Sasaran dari kegiatan kami ini adalah siswa-siswi SMA PGRI Gondang. Nah, dari kelengahan yang terjadi tersebut peredaran NAPZA atau yang biasa dijabarkan dengan istilah narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya baik zat alami atau sintetis. 

NAPZA terbagi menjadi tiga jenis yakni narkotika,psikotropika,dan bahan adiktif lainnya. Ketiga bahan tersebut merupakan sekelompok zat senyawa yang dapat menyebabkan kecanduan pada diri seseorang. Keteledoran dan kelengahan seseorang menyebabkan peredaran narkoba masuk serta menyebar dengan lebih pesat dari sebelumnya. Terlebih lagi pada generazi Z yang dengan mudah teredar NAPZA. 

Mungkin mereka terlahir dari era yang lebih modern, namun justru generasi Z lebih mudah terpengaruh dengan adanya peredaran NAPSA. Para generasi Z yang justru mudah tergiur untuk mencoba hal-hal baru bahkan selalu saja ingin mencari tahu. Generasi Z identik dengan istilah kenakalan remaja. Dari sinilah para remaja hobi sekali melakukan hal-hal yang negatif seperti tawuran dan mabuk-mabukan, Dari sinilah seseorang setelah tahu bagaimana rasanya mabuk, justru ingin mencoba sesuatu yang lebih menantang lagi. 

Bahkan mereka tidak akan sadar apabila telah diberikan sesuatu oleh orang lain. Peristiwa ini sering terjadi pada generasi Z yang berada di wilayah kota besar. Dimana semakin banyak remaja yang dimanfaatkan peredar untuk menawarkan NAPZA. Hilangnya kesadaran dan kelengahan tersebut memicu pesatnya peredaran yang masuk, sehingga mereka yang telah terkena NAPZA tersebut meskipun hanya sekali akan meminta lagi kepada orang yang telah memberikan NAPZA kepadanya tersebut.

Sebelum memulai melaksanakan penyuluhan tersebut, kami melakukan suevey terlebih dahulu guna untuk melihat seberapa pemahaman siswa-siswi SMAN Gondang serta kami mendiskusikan terlebih dahulu dengan Para Guru yang ada di sekolah tersebut guna untuk mengetahui sejauh mana mereka memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi mereka. Kami bertanya terlebih dahulu kepada pihak sekolah apakah materi Edukasi Bahaya Peredaran NAPZA ini sudah sesuai apabila akan kita sampaikan kepada para siswanya. 

Ternyata pihak sekolah memberikan izin kepada kami dan menyetujui apabila kami ingin mengadakan edukasi Bahaya Peredaran NAPZA kepada para siswanya. Justru mereka malah menyambut dengan senang dikarenakan siswa-siswi SMA PGRI Gondang memerlukan penyuluhan tersebut. 

Sepertinya memang tepat edukasi kami lakukan di SMA PGRI Gondang tersebut,karena selain sesuai dengan tema dari program kerja sospen kami,hal tersebut juga sesuai karena setelah kami pertama kali melakukan sosialisasi dengan Siswa-siswi SMA PGRI Gondang kami melakukan responsi guna untuk mengetahui seberapa banyak pemahaman mereka terkait narkoba. Dan ternyata, hanya beberapa dari mereka yang tahu.Siswa lainnya belum mengetahuinya baik dari pendidikan sebelumnya maupun dari penyuluhan diluar sekolah sekaligus.

Survei mahasiswa KKN UNTAG Surabaya dan sosialisasi bersama pihak sekolah sebelum melakukan penyuluhan kepada para siswa SMA PGRI Gondang/dokpri
Survei mahasiswa KKN UNTAG Surabaya dan sosialisasi bersama pihak sekolah sebelum melakukan penyuluhan kepada para siswa SMA PGRI Gondang/dokpri

Perkenalan kami bersama siswa-siswi SMA PGRI Gondang sebelum memulai pelaksanaan penyuluhan/dokpri
Perkenalan kami bersama siswa-siswi SMA PGRI Gondang sebelum memulai pelaksanaan penyuluhan/dokpri
Pada saat kami memulai memaparkan materi,kami memberikan mereka pemahaman mengenai pengertian NAPZA,jenis-jenis NAPZA,dampak buruk NAPZA,serta pencegahan dan cara mengatasinya apabila telah mengalami ketergantungan NAPZA.

Mengenal apa itu narkoba, singkatan dari narkotika, Bahasa Yunani "Narke" artinya terbius, sehingga tidak terasa apa-apa. Sebagian juga orang mengatakan "Narcissus", maka Barang berbahaya yang menyebakan orang terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Demikian pentingnya menjaga kelangsungan bangsa  yang terletak  di  pundak generasi muda untuk membangun negeri ini lebih baik dan lebih maju. Maka negara kita telah mengatur keberadaan narkoba ini, dengan Undang-Undang Nomor  35  tahun  2009 tentang  narkotika.

Narkotika adalah  zat  atau  obat  yang  berasal  dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 

Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap menjadi bagian dari dunia kejahatan internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, supaya orang mempunyai ketergantungan, sehingga jumlah suplai semakin tinggi. Terjalin korelasi antara pengedar dan korban. Korban sulit melepaskan diri berasal mereka, bahkan tidak jarang mereka terlibat aliran gelap, karena meningkatnya kebutuhan narkoba.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mencegah dan memberantas adanya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Salah satu upayanya adalah dengan dibentuknya Badan Narkotika Nasional [BNN] dengan berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2002 adalah untuk menjamin terselenggaranya pengendalian dan pengawasan serta pencegahan dan pemberantasan narkoba, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika [P4GN] yang dimana memiliki tujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sebagaimana tertuang Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Pasal 104, dan P4GN memiliki kriteria dalam penyuluhan di lingkungan sekolah, yaitu: kriteria umum dan kriteria khusus.

kegiatan ini, kami memberikan materi dengan cara memaparkan dengan power point serta menyertakan video ilustrasi. Siswa-siswi meresponnya dengan baik,bahkan mereka benar-benar menyimak yang telah diberikan oleh sub kelompok 4 dengan seksama serta menerimanya dengan baik. Setiap slide yang ditayangkan membahas terkait NAPZA yang merupakan kepanjangan dari Narkotika,Psikotropika, dan Zat Adiktif. Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun ssemi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa nyeri,dan dapat menyebabkan ketergantungan. Narkotika memiliki 3 jenis golongan dalam pembagiannya berdasarkan dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu;

*Golongan I yang hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi

*Golongan ii ditujukan untuk ilmu pengetahuan dan berkhasiat dalam pengobatan dengan resep dokter

*Golongan III memiliki khasiat dalam pengobatan

Narkotika memiliki aneka ragam jenis seperti ganja,morfin,kokain,dll. Semua jenis narkotika tersebut memiliki berbagai dampak terhadap mental,fisik,ketergantungan dan penyalahgunaan,gangguan social dan ekonomi,serta dapat memicu perbuatan kriminalitas.

         

Psikotropika merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Nrkotika,yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.Terdapat jenis dari Psikotropika;

*Golongan I ditujukan hanya untuk ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi

*Golongan II ditujukan untuk ilmu pengetahuan dan digunakan dalam terapi

*Golongan III berkhasiat dalam pengobatan dan potensi sedang ketergantungan

*Golongan IV berkhasiat dalam pengobatan dan berpotensi ringan ketergantungan

Dampak dari Psikotropika adalah halusinasi,kecanduan,depresi,dan gangguan berpikir.Selanjutnya ada juga Zat Adiktif,namun jenis ini belum jelas adanya didalam Peraturan Perundang-Undangan.

Setelah memaparkan materi terkait pengertian,jenis,dan dampak NAPZA, Mahasiswa Sub Kelompok 4 KKN R13 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melanjutkan dengan pembahasan pencegahan dan penyembuhannya NAPSA. Adapun cara pencegahan dari NAPSA antara lain yaitu;

*Tidak mudah tergiur dengan ajakan teman

*Melakukan hal-hal yang positif

*Mengikuti penyuluhan,sosialisasi,maupun edukasi

*Rajin berolahraga

*Menghindari minum-minuman beralkohol

*Menanamkan sikap percaya diri

*Mampu mengelola stress

*Mempererat hubungan dengan keluarga maupun orang lain.

Apabila dalam hal pencegahan telah gagal dan seseorang telah terlanjur terjerumus menjadi pengguna sekaligus pecandu NAPSA,maka Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tindakan penyembuhan yaitu dengan upaya rehabilitasi. Langkah ini merupakan cara terakhir yang dapat digunakan untuk menangani pecandu NAPSA. Rehabilitasi adalah upaya pemulihan dan pengembalian kondisi para mantan penyalahgunaan narkoba agar dapat Kembali ke dalam keadaan sehat seperti semula, baik secara fisik,psikologis,maupun mental. 

Rehabilitasi ini merupakan upaya untuk menyelamatkan para pecandu dari belenggu narkoba dan bahaya yang menyertainya. Rehabilitasi narkotika dapat membantu para pecandu untuk berhenti mengkonsumsi narkoba, mengendalikan diri, dan mengelola fungsi sosialnya.Namun,upaya ini tidak berlaku apabila pecandu narkoba sudah berada pada fase pecandu berat,karena hal itu sudah tidak mampu untuk ditangani oleh tim medis.

 Siswa-siswi SMA PGRI Gondang sebelum memasuki materi tersebut diajak untuk berinteraksi terlebih dahulu guna untuk mengetahui seberapa paham mereka dan sejauh mana mereka mampu menganalisis terkait pencegahan juga penyembuhan bagi pecandu NAPSA. 

Kebanyakan dari mereka ternyata sudah mampu memahami serta menganalisis terkait pencegahannya.Para siswa sangat aktif dalam bertanya juga dalam menjawab. Sehingga penyampaian edukasi menjadi lebih menyenangkan.

Responsi siswa-siswi SMA PGRI Gondang berupa Slogan yang telah kami berikan setelah selesainya Penyuluhan/dokpri
Responsi siswa-siswi SMA PGRI Gondang berupa Slogan yang telah kami berikan setelah selesainya Penyuluhan/dokpri
Responsi yang diberikan siswa-siswi SMA PGRI Gondang sangatlah bagus. Saat kami bertanya kepada para siswa tersebut, mereka mampu merespon dengan baik,meskipun jawaban mereka masih belum tepat sepenuhnya.Namun,keberanian untuk menjawab quis tersebut patut untuk diberikan apresiasi. Bentuk apresiasi yang diberikan oleh kami adalah dengan memberikan hadiah kepada siswa yang berani untuk menjawab pertanyaan tersebut. 

Selain ada keseruan dalam Quiz tersebut, kegiatan tersebut juga mamiliki dampak positif lainnya yakni membuat para siswa bisa menjadi lebih aktif dalam hal bertanya maupun responsi, menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mengutarakan pendapat,serta mampu memotivasi teman lainnya untuk bisa berani dan percaya diri untuk aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan kepada siswa-siswi SMA PGRI Gondang yakni menganalisis dari video ilustrasi, pengertian dan kepanjangan NAPZA, serta cara pencegahan serta dampaknya.

Setelah dilaksanakannya dan usainya sesi pembekalan materi, siswa-siswi SMA Gondang diberikan chalenge yaitu masing-masing siswa membuat slogan atau quote yang bertemakan atau terkait dengan NAPZA. Mereka sangat antusias terhadap chalenge yang telah kami berikan. Para siswa tersebut menulis quotesnya dengan penuh kreativitas. Bahkan mereka juga dengan senang hati mengutarakan isi hati mereka. 

Ada yang menulis terkait ajakan untuk menjauhi NAPZA, ada juga yang menuliskan sebuah motivasi, serta ada pula yang memberikan ajakan untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Kegiatan Edukasi yang telah dilakukan kepada Siswa-siswi SMA PGRI Gondang telah terlaksana sesuai dengan rangkaian kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan edukasi melalui pemaparan materi pengertian, jenis, dampak, pencegahan,serta cara penanggulangan NAPZA. Dari hasil evaluasi dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakannya Edukasi tersebut terdapat peningkatan penahaman dan responsi siswa-siswi SMA PGRI Gondang terhadap NAPZA. 

Setelah adanya edukasi terkait bahaya peredaran NAPZA dapat memberikan motivasi kepada seluruh siswa agar tidak terjerumus menjadi seorang pecandu NAPZA dikarenakan diusia mereka itu rentan sekali dalam hal peredaran narkoba. Semoga setelahnya para siswa tersebut mampu menghindari Narkoba baik dari segi penampilan maupun bau agar mereka terselamatkan dari peredaran NAPZA.

Desa Pugeran merupakan desa yang memiliki potensi serta SDM yang memadai. Diharapkan masyarakat bisa semakin waspada terhadap peredaran NAPZA. Masyarakat yang lebih paham terhadap narkobs harus sesering mungkin mengadakan himbauan serta edukasi terhadap narkoba. 

Sehingga berawal dari pemahaman orang dewasa juga para guru serta perangkat desa terlebih dahulu, mereka nantinya akan dapat memberikan himbauan juga dan melindungi para generasi Z agar tidak terjerumus dalam lembah hitam dari kecanduan dan ketergantungan NAPZA, karena itu merugikan generasi baru serta merusak perkembangan desa. 

Sebelum memasuki materi edukasi terkait Edukasi Bahaya Peredaran NAPZA, ternyata para siswa tidak terlalu memahami apa itu narkoba. Mungkin yang mengetahui hanya beberapa saja. Sehingga sesering mungkin diadakan penyuluhan terkait narkoba guna untuk memberikan wawasan serta memberi mereka bekal untuk melawan narkoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun