Mohon tunggu...
J. Alamsyah
J. Alamsyah Mohon Tunggu... profesional -

a cup of coffee life

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Nasrudin dan Api Neraka

22 Juli 2011   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:29 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13112040151588758860

[caption id="attachment_123984" align="aligncenter" width="180" caption="nasrudin hoja"][/caption]

Mukadimah

Nasrudin adalah seorang sufi yang hidup di kawasan sekitar Turki pada abad-abad kekhalifahan Islam hingga penaklukan Bangsa Mongol. Sewaktu masih sangat muda, Nasrudin selalu membuat ulah yang menarik bagi teman-temannya, sehingga mereka sering lalai akan pelajaran sekolah. Maka gurunya yang bijak bernubuwat: "Kelak, ketika engkau sudah dewasa, engkau akan menjadi orang yang bijak. Tetapi, sebijak apa pun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu."

oo00oo

Api !

Hari Jum'at itu, Nasrudin menjadi imam Shalat Jum'at. Namun belum lama ia berkhutbah, dilihatnya para jamaah terkantuk-kantuk, dan bahkan sebagian tertidur dengan lelap. Maka berteriaklah Sang Mullah,

"Api ! Api ! Api !"

Segera saja, seisi masjid terbangun, membelalak dengan pandangan kaget, menoleh kiri-kanan. Sebagian ada yang langsung bertanya,

"Dimana apinya, Mullah ?"

Nasrudin meneruskan khutbahnya, seolah tak acuh pada yang bertanya,

"Api yang dahsyat di neraka, bagi mereka yang lalai dalam beribadah."

oo00oo

Dari berbagai sumber

www.bisnisartis.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun