Sebagaimana telah disebutkan dibagian pengantar, bahwa mereka yang berusia dibawah 18 tahun belum masuk dalam kategori dewasa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Robert J. Havighurst dalam Sriyanto dkk (2022) bahwa periode perkembangan usia manusia terbagi kedalam enam tahap diantaranya:
a.Umur 0 -- 6 tahun yang merupakan Masa Bayi dan Kanak-Kanak
b.Umur 6 --12 tahun yang merupakan Masa Sekolah (Pertengahan Masa Kanak-Kanak)
c.Umur 12 --18 tahun yang merupakan Masa Remaja
d.Umur 18 --30 tahun yang merupakan Masa Awal Dewasa
e.Umur  30 --50 tahun yang merupakan Masa Akhir Dewasa
f. Umur 50 tahun keatas yang merupakan Masa Tua
Jadi dapat terlihat bahwa usia 18 tahunlah yang disebut sebagai manusia yang sudah dewasa, sedangkan usia dibawah 18 tahun merupakan usia dimana daya pikir sedang mengalami proses perkembangan. Berkaitan dengan apa yang ingin saya bahas, disini saya hanya bisa menyebutkan bahwa predikat orang nakal sudah sepatutnya diberikan ke orang yang dewasa. Seorang yang hobinya judi, korupsi, kolusi, nepotisme yang negatif, mengganggu orang lain, pelaku KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), balapan liar, mencuri dan merampok, menipu maupun berselingkuh serta melakukan berbagai kejahatan lain yang layak disebut sebagai manusia yang nakal.Â
Mereka layak disebut nakal, karena seharusnya mereka tau mana tindakan yang baik dan mana yang buruk atau mana yang berkonsekuensi positif dan mana yang berkonsekuensi negatif. Dibanding anak-anak, orang dewasa juga seharusnya lebih matang dalam berpikir dimana kalau isi pikiran saat anak-anak cenderung imajinatif, penuh eksplorasi dan pertanyaan, mudah terpengaruh lingkungan dan masih diperlukan bimbingan dari orang yang lebih dewasa untuk membuat sikap dan pikiran mereka terarah. Adapun usia remaja merupakan masa dimana pikiran seseorang cenderung dalam masa pencarian identitas siapa dirinya dan apakah ia sudah terlihat keren, lebih mudah terpengaruh dengan lingkungan teman sebayanya serta perasaan cinta dan ingin mandiri mulai timbul. Untuk mengarahkan remaja supaya bisa bertumbuh dan menjadi manusia dewasa yang mempunyai tingkah laku, tutur kata maupun akhlak yang mulia, maka diperlukan peran orang dewasa untuk terus berkomunikasi dengan para remaja.
Jadi, apa yang saya ingin sampaikan sebelumnya, bahwa orang dewasa seharusnya bisa berperilaku yang dapat dijadikan sebagai teladan bagi para anak dan remaja, sekalipun saya dan anda mungkin mempunyai beberapa sifat buruk sebagai orang dewasa, tetapi jangan sampai sifat buruk tersebut dibiarkan ada terus dan tidak ada usaha untuk menghilangkannya, juga jangan sampai sifat buruk anda lebih nampak dan sangat banyak dibanding sifat baik yang dapat ditiru oleh anak-anak dan remaja yang ada disekitar kita. Jangan menjadi manusia dewasa yang nakal, tapi jadilah manusia dewasa yang dapat diteladani sifat dan tingkah lakunya sekalipun anda masih punya sedikit atau beberapa sifat-sifat yang nakal.
Dapat disimpulkan bahwa gelar nakal tidak patut disematkan kepada anak-anak tapi saya dan andalah yang orang sudah dewasa layak diberikan gelar nakal, kalau kelakuannya masihlah kekanak-kanakan.