Mohon tunggu...
Izzul Fikri
Izzul Fikri Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang Yang Coba Menuangkan Pikirannya

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Datang dan Selamat Membaca Salam Hangat Dari Seorang Penulis Biasa Yang Mencoba Menuangkan Isi Pikirannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kitalah Orang Dewasa Yang Layak Disebut Nakal

11 Desember 2024   10:40 Diperbarui: 11 Desember 2024   10:40 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Anak Ceria (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Saya dan anda mungkin sering mendengar orangtua atau guru memberikan julukan anak nakal kepada anak yang tidak mendengar, tidak patuh atau selalu mengganggu orang lain dan berbagai macam kenakalan lain. Atau anda sendiri yang sering memanggil dan menyebut anak anda atau siswa anda atau mungkin anak-anak lain sebagai anak nakal (Jangan membiasakan menyematkan istilah nakal kepada anak). Menyematkan istilah nakal kepada anak dibawah umur merupakan suatu kesalahan yang dilakukan oleh orangtua maupun orang dewasa disekitar anak. Sebelumnya perlu diketahui bahwa yang dimaksud anak dibawah umur adalah anak-anak yang berusia dibawah 18 tahun, hal ini juga telah dikuatkan dalam UU No. 35 tahun 2014. Sebagai anak dibawah umur, seharusnya mereka masih dalam dibawah perlindungan kita selaku orang dewasa, terlebih lagi kalau kita orangtua yang memiliki anak. Mengingat usia anak dan remaja yang masih berada dibawah perlindungan kita sebagai orang dewasa, maka tugas kita mendidik dan membimbing mereka, jangan dengan mudahnya menyematkan predikat nakal kepada anak-anak kita. Menurut penulis, predikat nakal seharusnya diberikan kepada orang dewasa yang berusia diatas 18 tahun dengan kelakuan yang meresahkan dan mengganggu masyarakat sekitar atau mereka yang tidak mau patuh dan mendengar.

Anak Yang Dibawah Umur Tidak Layak Disebut Nakal

Telah disampaikan di bagian pendahuluan, kalau penulis berpendapat anak yang dibawah umur tidak layak disebut dan dicap sebagai anak nakal. Predikat nakal tidak dapat disematkan kepada anak-anak karena mereka masih berada dalam tanggung jawab dan bimbingan orangtua, guru atau orang dewasa di sekitar anak tersebut. 

Lalu bagaimana dengan anak yang memang tidak mau mendengar dan sangat sulit untuk diatur?

Sebagai orangtua atau orang dewasa, salah satu tugas kita adalah membimbing dan mengarahkan anak-anak kita (bukan cuma anak secara biologis). Bimbingan yang kita berikan kepada anak dapat dilakukan secara lemah lembut maupun tegas. Kitalah orangtua atau orang dewasa yang perlu memahami dan terus mempelajari parenting khususnya berkaitan dengan teknik mengasuh dan membimbing anak. Secara umum, kalau anda mendapati anak atau remaja yang nakal, maka beberapa hal berikut perlu diperhatikan:

  1. Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak atau remaja tersebut;

  2. Menanyakan secara lemah lembut mengapa mereka melakukan hal yang dinilai nakal tersebut

  3. Mengingatkan mereka mengenai konsekuensi dari perilaku yang mereka lakukan;

  4. Memberikan nasihat secara lemah lembut. Kalau nasihat secara lemah lembut tidak lagi didengarkan oleh mereka, maka anda dapat bertindak lebih tegas bukan kasar apalagi menggunakan kekerasan fisik;

  5. Memberikan contoh bagaimana seharusnya bersikap dan bertutur kata yang baik.

Itulah lima hal yang secara umum dapat dilakukan oleh orang dewasa ketika menjumpai anak atau remaja yang nakal, disini saya tidak membatasi pada seseorang yang telah mempunyai anak atau guru yang mempunyai siswa, namun semua orang dewasa yang berada disekitar anak.

Orang Dewasalah Yang Layak Disebut Nakal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun