HARAPAN
🦋Izzuki Miftah
Pembelajar asal Kab. Lamongan
Â
_
Pagi ini sungguh istimewa. Profesor IRo memantik dengan postingan kegiatan Tawangmangu 2017 silam, yang ternyata Prof. Imam saat ini sedang berada di Tawangmangu beserta mahasiswa hebat bimbingan beliau. Napak tilas sejarah literasi Indonesia. Bukan hanya sekedar basa-basi mengucapkan salam literasi, tetapi meramaikan kancah literasi nasional dengan buku-buku karya anggota IRo-society. Hal ini membuktikan, bahwa karya nyata akan memberikan porsi sejarah lebih besar untuk dikenang dan diulang kembali.
Bintang yang lahir dari Tawangmangu telah mengisi dunia literasi nusantara, dan berbagi pengalaman kepada komunitas masing-masing. Menjadi sosok yang dirindukan pembaca dan dikenal melalui tulisan.
Saya berharap, akan mendapat kesempatan menjadi bintang yang bersinar terang. Kesempatan tidak pernah datang dua kali, saya tetap tidak mempunyai kesempatan bergabung di Tawangmangu, tetapi dengan yakin, saya akan mendapatkan kesempatan lain yang lebih keren untuk belajar bersama Sensei Prof. Imam Robandi.
Kampus IRo-society inilah salah satu jawaban yang diberikan Allah untuk permohonan kesempatan itu. Kampus yang dengan slogan empowering and enlightening ini mampu mengantarkan kita menuju peradaban cemerlang. Menjadi orang yang senantiasa tidak meragu untuk sebuah kebaikan. Mungkin ada kampus lain yang dapat menunjang dunia literasi, silahkan, kita dapat memilih, akan masuk kedalam kampus mana untuk membranding diri.
Sungguh, kecepatan melebihi kesempurnaan. Tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah. Mengapa kita harus menunggu sempurna, kalau kita tidak akan pernah menuju kesempurnaan hakiki.
Satu kalimat, kecepatan melebihi kesempurnaan, ini menjadi cambuk utama kita. Tidak akan dapat menulis kalau dari awal kita ingin mempunyai tulisan sempurna dapat selesai. Semua yang kita tulis dapat dikoreksi kemudian, dan pun dapat berguna kemudian.
Pesan Prof. Imam dan pesan dosen pembimbing saya adalah sama, menulis perlu setiap hari, satu hari tidak menulis akan menjadi berat memulai lagi.
Pun itu yang terus menerus dilakukan oleh senior sahabat IRo Society kita, Bunda Heriyanti dari Yogyakarta, Bunda Retno Kuntjorowati dari Cirebon, Cak Munali dari Malang dan sahabat IRo lainnya. Amak Syofni Erita dari Bukittinggi, Bunda Tri Mulyani dari Karanganyar, dan juga Bunda dan Ayah lain yang sungguh luar biasa dan istimewa. Sungguh keren dan istimewa. Semua senantiasa memberikan tauladan seperti Guru kami memberikan tauladan kepada kami.
Bunda Heryanti menikmati masa purnatugas dengan banyak kegiatan yang mungkin akan lebih banyak jumlahnya dibanding dengan sebelum masa purna. Curhatan ringan menjadi berbobot dan bermanfaat. Menikmati hari dengan bermanfaat.
Cak Munali ini sudah menjadi expert saat ini. Hanya dengan diam mengamati gedung, Cak Munali akan mendapat ide cemerlang untuk peradaban baru demi keberlangsungan generasi dan siap berbagi dengan Sahabat semua.
Alhamdulillah, selama menjadi santri Prof. Imam, Izzuki pun mempunyai sebuah buku autobiografi yang ditulis sendiri selama 37 hari dari 33 hari yang semestinya harus sudah selesai. Buku Autobiografi saya pertama berjudul Menembus Jalan Terjal terdiri dari 396 halaman dan 43 halaman depan. Dengan cover Hitam elegan buku terbitan Mirai Publishing ini menjadi salah satu buku yang perlu dimiliki dan dibaca.