Tidak adanya dukungan dari para warga tidak menyurutkan niat Bli Komang untuk membangun kampung wisata ini. Bli Komang menyulap rumah pribadi beliau menjadi nuansa jepang dengan dekorasi-dekorasi ala jepang. Meliha apa yang dilakukan oleh Bli Komang, para warga menjadi antusias untuk membangun kampung wisata ini.
Pada tahun 2023 yang lalu Kampung Jebal meraih Juara 3 lomba KSH (Kampung Surabaya Hebat) 2023. Hal tersebut merupakan prestasi yang luar biasa dan bisa menjadi kesempatan bagi Kampung Jebal lebih dikenal oleh publik. Namun, dengan menjadi Juara 3 saja tidak cukup untuk menaikkan nama Kampung Jebal di kalangan masyarakat sehingga diperlukan adanya promosi dengan cara lain. Dengan adanya kegiatan pendampingan ini bisa menjadi wadah untuk mengembangkan kampung wisata tersebut.
Dilaksanakan pada Sabtu, 20 Januari lalu di Balai RW 1 Kelurahan Banjar Sugihan, dengan tajuk "Pendampingan dan Optimalisasi Kampung Wisata Tematik, Kelurahan Banjar Sugihan Kota Surabaya". Dihadiri oleh para pengelola kampung wisata dan UMKM, ada dua kegiatan: sosialisasi dan diskusi. Yang pertama, digelar penyuluhan terkait potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan menjadi tempat wisata.
Sebagai pemateri, Mochammad Reizza Al Ariyah, S.Sosio., M.Sosio. membawakan materi tentang Konsep Pengelolaan Dan Pengembangan Industri Pariwisata serta Pendampingan dan Optimalisasi Kampung Wisata Tematik. Materi disampaikan guna untuk memperkuat pengelolaan kampung wisata dan untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
Para peserta diajak untuk mengeksplorasi praktik yang baik dalam pengelolaan kampung wisata seperti memperhatikan sistem manajemen, pelayanan, dan keamanan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah penyusunan dan pembentukan konsep dari wisata apa yang ingin dikembangkan, kemudian membentuk mekanisme pengelolaan seperti menentukan pihak-pihak mana yang akan terlibat. Setelah itu, dibutuhkan pusat informasi wisata dan paket-paket wisata untuk wisatawan yang akan berkunjung.
"Jika kita menumbuhkan satu tempat wisata baru maka akan banyak aspek yang akan ikut berkembang dan meningkat disekitarnya. Seperti contoh Kampung Jebal, disekitar Kampung Jebal yang awalnya tempat biasa kini menjadi sentra UMKM yang menjual berbagai makanan. Hal ini secara tidak langsung mengangkat ekonomi Masyarakat setempat" ujar Pak Reizza.
Berikutnya, disampaikan teknologi dan inovasi dalam pemasaran kampung wisata. Salah satunya berfokus pada pemasaran digital berbasis website maupun media sosial. Di era teknologi yang semakin maju, pemasaran digital sangat membantu dalam menaikkan pamor kampung wisata. Selain itu, penerapan strategi pemasaran digital dapat membantu kampung wisata untuk menjangkau wisatawan yang lebih luas.
Kegiatan ini mendapat respon positif dan antusias dari berbagai pihak terkait, termasuk pengelola kampung wisata, ketua RW setempat, dan pelaku industri pariwisata seperti UMKM. Kehadiran pemateri, Mochammad Reizza Al Ariyah, S.Sosio., M.Sosio., ditambah dengan antusias peserta, membuat kegiatan ini menjadi lebih meriah. Hal ini mencerminkan dorongan yang kuat dari masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata lokal.
Bapak Ketua RW 01 Banjar Sugihan, Lukas Prastowo, S.E., memberikan tanggapan positif terhadap antusiasme Masyarakat dalam seminar. Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan rasa bangga dan keyakinannya terhadap pentingnya pengembangan potensi wisata lokal. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa antusiasme ini bukan semangat sementara, melainkan refleksi dari dorongan kuat masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengembangan kampung wisata.
Bapak Ketua RW 02 Banjar Sugihan, Suyitno, menyampaikan bahwa seminar ini bukan hanya memberikan inspirasi tetapi juga memberdayakan UMKM untuk tumbuh dan berkembang. Beliau juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat berlanjut dan memberikan peluang lebih besar bagi UMKM setempat sehingga mereka dapat semakin siap bersaing dan memanfaatkan peluang wisata yang terus berkembang di Kelurahan Banjar Sugihan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah inspiratif bagi pengelola kampung wisata dan pelaku industri pariwisata. Dengan menekankan pada keberagaman budaya, pengelolaan yang berkelanjutan, dan pemasaran inovatif, harapannya adalah kampung-kampung wisata di Surabaya, terutama Banjar Sugihan, dapat terus berkembang. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, diharapkan pula tercipta lapangan pekerjaan dan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Sejalan dengan semangat pendampingan dan optimalisasi, Kelompok 1 KKN-BBK 3 Banjar Sugihan Universitas Airlangga berkomitmen untuk terus menjadi pionir dalam pengembangan kampung wisata yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan budaya lokal. Dengan kreativitas dan inovasi, Banjar Sugihan semakin membuka pintu peluang baru dalam dunia pariwisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H