Hari berganti dan aku tidak sabar mendapat kabar sepupuku melihat paket rendang tersebut telah sampai. Sore berjalan dan pesan yang dinantipun tiba. Sepupuku memberikan foto bahwa rendang mami yang kukirimkan sudah sampai. Mereka akan segera menyantapnya segera setelah dihangatkan. Tak lupa aku memberikan kabar bahagia ini kepada ibu dan mami. Mereka turut senang karena rendang tersebut berhasil sampai dengan baik.
Malamnya aku kembali melakukan video call bersama sepupuku. Kurasakan suasana dan asiknya video call yang berbeda. Kini kami saling memamerkan rendang masing-masing yang tengah disantap. Diiringi gelak tawa dan cerita seperti biasanya. Video call yang menghadirkan rasa lebih membahagiakan. Saat melihat semua sepupuku tersenyum dan senang dengan rendang yang baru saja mereka dapatkan.Â
Belum selesai, esoknya seorang sepupuku bercerita bahwa ia memutuskan berbagi rendang tersebut dengan tetangganya. Karena merasa jumlah rendang yang aku berikan terlampau cukup bagi mereka. Padahal aku merasa tidak terlalu melebihkan jumlah rendang yang aku kirimkan. Namun, terlepas dari itu, aku senang mendengarnya bahwa apa yang aku berikan bisa menghadirkan kebahagiaan ke lebih banyak orang.
Kini aku menyadari satu hal berharga tentang arti sebuah kebahagiaan. Bahwa bahagia adalah perasaan yang hadir dan dapat kita nikmati saat membaginya dengan orang lain. Tidak harus berupa sesuatu yang mewah. Bahkan bisa dengan sekedar sesuatu yang biasa kita nikmati bersama. Tetapi dengan niat berbagi, memberi, dan menyantuni orang yang kita sayangi. Manfaatnya ternyata dapat sampai hingga ke orang lain. Pastinya, semua akan mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi para pelakunya.
Pandemi sungguh menyimpan banyak hikmah bagi mereka yang sabar menjalaninya. Momen menikmati rendang bersama secara langsung mungkin terasa lebih meriah. Tetapi pandemi menyadarkanku tentang nilai yang lebih dalam dari sekedar kemeriahan. Tentang arti berbagi sebuah kebahagiaan. Tanpa memandang seberapa besar nilai materi yang aku dibagikan. Melainkan seberapa tulus dan ikhlasnya diriku dalam membagikannya pada orang lain.
Dari sebuah rendang yang aku perjuangkan sepenuh hati  dan tenaga. Berharap bisa sampai dan dinikmati oleh sepupuku yang berada dikota seberang. Aku kemas dengan rapi dan kemudian aku percayakan pada JNE untuk mengantarkannya tiba dengan cepat. Menjadi sebuah kebahagiaan tak ternilai yang aku rasakan.
Terimakasih untuk JNE atas pengabdiannya selama 30 tahun. Tulus membagikan kebahagiaan keseluruh penjuru negeri. Berkat JNE aku bisa lebih memaknai arti bahagia melalui berbagi. Rasa senang saat melihat senyum merekah dibibir mereka atas apa yang bisa aku berikan. Semoga dengan semangat Connecting Happinesnya akan selalu menjadi pilihan kita untuk terus membagikan kebahagiaan ke lebih banyak orang lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H