Mohon tunggu...
Izza Zahidah Muthmainnah
Izza Zahidah Muthmainnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta Fakultas Psikologi

Saya sangat menikmati hobi membaca. Setiap kali membuka buku, saya merasa seperti memasuki dunia baru yang penuh keajaiban. Melalui buku, saya dapat bertemu dengan tokoh-tokoh inspiratif, merasakan suka duka hidup mereka, dan belajar dari pengalaman mereka. Bagi saya, membaca adalah pelarian yang menyenangkan dari rutinitas sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Trauma Healing: Langkah Penanggulangan PTSD pada Anak Korban Bencana

18 Desember 2024   04:31 Diperbarui: 18 Desember 2024   04:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kegiatan-kegiatan menyenangkan akan membuat anak teralihkan dari rasa khawatir dan takut akibat bencana yang telah terjadi. Sebuah penelitian oleh Moeslichatoen (2004) menunjukkan bahwa permainan untuk melibatkan bercerita dan menggambar dapat menjadi media yang efektif unutk mengekspresikan emosi anak-anak.

melalui permainan ini juga anak-anak dapat menggambrkan pengalaman traumatis mereka dengan cara yang lebih aman dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu mereka memproses perasaan yang sulit dan mengurangi kecemasan yang telah mereka rasakan, kemudia trauma anak pun mulai teralihkan perlahan-lahan dan nantinya anak bisa lebih cepat menjalani kehidupan sehari-harinya dengan normal setelah bencana terjadi.

Langkah ketiga: Apresiasi

Pada tahap akhir ini, konselor atau pekerja sosial dapat mengakhiri proses kegiatan terapi apabila anak telah menunjukka kemajuan  dan menunjukkan kebutuhannya dengan minimal secara lisan maupun simbolik kepada konselor. Setelah itu dapat dilihat dari apa yang anak telah gambar atau karyanya, apakah karya tersebut mempunyai unsur negatif yang berkaitan dengan traumanya atau tidak? Jika iya, kita bisa menindaklanjuti anak tersebut dengan langkah-langkah yang lebih  komprehensif untuk penyembuhan traumanya.

Kesimpulan

Aanak-anak yang mengalami trauma bencana membutuhkan dukungan lebih dari sekadar perawatan medis. Trauma  healing, terutama terapi bermain, memberikan mereka ruang untuk memproses emosi negatif dan membangun kembali kehidupan yang positif. Selain itu, dukungan dari keluarga, komunitas, dan tenaga profesional juga sangat penting dalam proses pemulihan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun