Mohon tunggu...
izzatun khusnaini
izzatun khusnaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Teman Sebaya Bagi Anak Usia Dini

7 Desember 2022   22:49 Diperbarui: 7 Desember 2022   22:54 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa pengertian dari teman sebaya itu ?

Pengertian teman sebaya bermacam-macam, dari berbagai sumber, teman sebaya ialah sekelompok orang yang berinteraksi atau bergaul karena memiliki kesamaan, yaitu kesaamn antar umur, cara berfikir, pekerjaan, status sosial, hobi, dan juga mmasih banyak lagi. Adanya teman sebaya ini karena adanya perasaan nyaman saat berinteraksi dn berkomnikasi dalam segala hal. 

Dan trbentuknya teman sebaya ini juga karena ada perkembangan suatu proses pada sosialisasi, kebutuhan untuk menerima suatu penghargan, juga adanya perlu perhatian dari orang lain, dan ada juga yang ingin menemukan dunianya disaat bersama orang lain. teman sebaya ini juga biasanya merupakan seseorang yang sering kali terlibat dalam suatu kegiatan kita sehari-hari dan juga bersama-sama dalam berbagi kegiatan. Kiuru menyatakan bahwa ketika anak memasuki masa pubertas, waktu yang dihabiskan bersama orang tua berkurang relatif terhadap teman sebayanya dan hubungan teman sebaya diprioritaskan atau disebut sebagai bimbingan dan konseling oleh orang tua.

Pada petemanan sebaya memiliki sek atau ciri. Apa saja hal tersebut ? yaitu pertama pada teman sebaya tidak adanya struktur yang jelas dalam orgnisasi, maksutnya yaitu teman sebaya terbentuk secara spontan. Kelompok tidak memiliki struktur organisasi yang jelas karena semua anggota memiliki kedudukan dan fungsi yang sama, tetapi satu anggota dianggap sebagai pemimpin. Kedua, temn sebaya ini memiliki sifat yang sementara, maksutnya itu, Karena ini bukan organisasi formal dan tidak memiliki struktur organisasi yang jelas, maka tidak bisa bertahan lama, apalagi jika keinginan masing-masing anggota berbeda dan tidak tercapai mufakat. 

Anda juga dapat memisahkan berdasarkan keadaan, seperti teman sebaya ketika mereka lulus sekolah, atau tingkat pendidikan masing-masing anggota. Ketiga, pada teman sebaya mengajarkan kepada kebudayaan yang luas, yaitu, Anggota sebaya berasal dari latar belakang yang berbeda dan memiliki aturan dan kebiasaan yang berbeda. Teman sebaya memungkinkan Anda untuk memperkenalkan kebiasaan satu sama lain dan belajar dari satu sama lain. Secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan yang berbeda ini diseleksi, disesuaikan dengan kelompok, dan terus digunakan sebagai kebiasaan kelompok. Keempat, anggota dari teman sebya sendiri yaitu individu-individu yang sebaya, yaitu, dimana danya teman sebaya ini terbentuk secara sepontan dan juga dalam setiap individu teman sebaya ini kebanyakan memiliki usia yang seumuran atau sepadan.

Apakah teman sebaya dan persahabatan saling berkaitan ?

Pertemanan sebaya sering kali disamakan dengan persaabatan, persahabatan sendiri suatu hubugan yang memiiki timbal balik yang dimana kedua individu tersebut saling mengidentifiksi sesama sebagai seorang teman. Dalam hubungan tersebut melibatkan suatu respon, kerja sama, dan juga koordinasi. Sama hal dengan pola dalam pengasuhan yaitu memiliki kualitas tinggi, dalam persahabatan pun sama mmiliki kualitas tinggi dalam memberikan suatu dukungan yang menjadi sebuah dasar pengembangan konsep, dalam hal keadilan, kesetaraan dan juga empati. Pada persahabatan ini juga mempengaruhi perkembangan moral. 

Para peneliti telah mempelajari berbagai jenis interaksi teman sebaya (dari persahabatan dari kelompok ke massa) dan hubungan dengan kualitas yang bervariasi menentukan bagaimana interaksi teman sebaya mempengaruhi perkembangan moral. Dalam interaksi sesama anak memiliki otensi untuk fasilitas dalam mengembangkan moralnya melalui berkerja sama, bernegoisasi, dan juga berkompromi. 

Sejak usia dini, interaksi dengan teman sebaya memainkan peran positif memberi anak kesempatan untuk mempertimbangkan perspektif lain dan pemahaman yang lebih dalam mengapa salah memukul seseorang atau menolak mainan dan sumber daya? konflik hubungan interpersonal anak memberikan konteks di mana anak belajar tentang hubungan interpersonal tindakan dan konsekuensi (misalnya memukul menyebabkan rasa sakit). Ingatan anak-anak tentang pengalaman ini dan pengamatan mereka sendiri terhadap anak-anak lain yang memukul dan menangis dapat memberikan kesimpulan. 

Bahwa pemukulan itu salah, terutama ketika anak mengidentifikasi diri dengan korban. Pada anak usia dini, perselisihan objek, berbagi mainan dan bergiliran adalah sumbernya namun, konflik interpersonal yang paling umum berubah seiring bertambahnya usia karena konflik dan negosiasi tentang interaksi dan hubungan sosial menjadi lebih sering terjadi.

Pada teman seebaya ini memiliki beberapa jenis. Teman yang berbeda memainkan peran yang berbeda dalam proses sosial. Teman yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak dapat membantu anak menyesuaikan diri dengan baik.paa model pertemanan memiliki model masing-masing pada masa anak-anak, pada klasifikasiya dibagi menjadi tiga, dimana tiga-tiganyaa memiliki pengaruh bersosialisasi dalam preode yang berbeda. jenis-jenis diantaranya yaitu, pertama kawan, ialah Seseorang yang memenuhi kebutuhan anak akan teman dengan berada di dekat anak. 

Seorang anak dapat mengamati dan mendengarnya, tetapi tidak dapat berinteraksi langsung dengan mereka. Teman dari berbagai usia dan jenis kelamin. Kedua, teman bermain, yaitu seseorang melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan seorang anak. 

Teman bermain bisa berbeda usia dan jenis kelamin, tetapi pada umumnya anak-anak dengan usia dan jenis kelamin yang sama dengan minat yang sama akan lebih bahagia. Manfaat teman bermain untuk tumbuh kembang anak adalah anak belajar mengatur permainan dan ruangnya sendiri di taman bermain tanpa campur tangan orang dewasa. Ketiga atau yang terakhir yaitu sahabat, Orang yang tidak hanya bermain dengan anak-anak, tetapi juga berkomunikasi dengan mereka untuk bertukar pikiran, kepercayaan, mencari saran dan kritik. Anak-anak dengan usia, jenis kelamin, dan tingkat perkembangan yang sama lebih disukai sebagai teman. Persahabatan yang kuat melibatkan komitmen yang sama dan saling memberi dan menerima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun