Mohon tunggu...
izzatun khusnaini
izzatun khusnaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Apa yang Ada pada Anger dan Fear?

6 Desember 2022   21:06 Diperbarui: 6 Desember 2022   21:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan pada anak usia dini, apa perkembangan anak usia dini itu ? Perkembangan anak usia dini ialah suatu kemajuan yang anak alami secara fisik maupun dalam sosial emosionalnya. 

Perkembangan anak usia dini ini memiliki 6 aspek perkembangan yaitu perkembangan nilai agama dan moral,  perkembangan fisik-motorik, perkembangan koknitif, perkembangan bahasa, pekembangan sosial emosional, dan perkembangan seni. Disini saya akan lebih fokus pada perkembangan sosial emosional pada anak. Perkembangan sosial emosional pada anak itu bagaimana ? 

Menurut (popy puspita dll) perkembangan sosial emosiaonal yaitu kemampuan untuk mengendalikan, mengolah, dan mengontrol emosi agar mampu merespon secara positif setiap kondisi yang merangsang munculnya emosi-emosi ini. Dan perkembangan ini, juga orang tua menjadi salah satu faktor pembentukan emosional anak ini, karena ini menjadi salah satu faktornya. Dalam diri manusia, manusia memiliki 6 emosi dasar yaitu happinness, sadness, fear, disgust, anger, dan juga suprise. Dalam artikel ini saya akan membahas tentang anger dan fear.

Apa itu anger ? Bagaimana perkembangan anger pada anak ?

Pertama kita pahami tengang enger, apa itu anger ? Anger adalah suatu emosi yang mencakup suatu permusuhan, agitasi dan frustasi. Nah biasanya emosi marah ini, ditandai dengan mimik wajah, perilaku, dan nada suara yang agresif (ani mardalita,2020). Anger atau marah ini, merupakan emosi yang negatif, meskipun begitu marah, juga bisa menjadi hal yang baik. Emosi marah ini bisa berkotribusi dengan kebutuhan kita dalam suatu hubungan atau juga dapat memotivasi diri kita untuk mengambil suatu tinsakan dan keputusan untuk suatu hal yang menggangu diri kita sendiri. Dalam hal faktor, anger memiliki 2 faktor, yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik atau biologis. 

Faktor biologis atau genetiknya, faktor ini sangat kuat dipengaruhi oleh sifat orang tua anak. Akan tetapi faktor genetiknya di pengaruhi lebih dominan pada ayah. Dan ada juga faktor vagal. Faktor vagal adalah saraf urutan 10 yang melayani saraf parasimpatis yang mengatur jantung, paru-paru, dan metabolisme. Saraf ini merupakan saraf terpanjang dalam sistem saraf otonom tubuh manusia dan terdiri dari fungsi sensorik dan motorik. San juga memiliki faktor kardiovaskular, faktor ini adalah sekelompok penyakit yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah. Penyakit kardiovaskular berperan dalam faktor perkembangan emosi dengan reaksi marah mulai dari emosi ringan hingga berat. Mengekspresikan emosi dapat memengaruhi perilaku dan beberapa aspek biologis dan perilaku dapat menjelaskan mengapa kemarahan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Dalam emosi anger, perkembangan emosi pada anak masih belum stabil. Seorang bayi itu kemarahannya maaih rensah, akan tetapi ketika anak mamasuki masa akhir bayi, maka kemarahan meningkat. Akan tetapi tidak meningkat seterusnya. Emosi kemarahan pada anak ini kembali stabil ketika anak pada masa balita. Anak marah ketika apa yang dia inginkan tidak terkabulkan atau orang tua tidak memberika, apa yang dia harapkan, seperti ketika ia di ajak ke mall, dan dia menginginkan mainan baru, akan tetapi orang tua tidak memberikan dengam alasan bahwa mainan yang dia inginkan, adalah mainan yang sudah dia miliki di rumah. Perkembangan emosional adaptif yaitu kemampuan untuk mengekspresikan kemarahan  yang menjadi frekuensi, durasi, intensitas menurun dari balita menjadi anak usia dini. Rata-rata tingkat kemarahan tidak berubah di tengah masa kanak-kanak tetapi meningkat lagi pada masa praremaja atau remaja.

Setelah kita mengetahui tentang emosi anger, kita lanjutkan ke emosi fear. Apaitu faer ? Bagaimana sifat itu bagi pertumbuhan anak?

Fear atau takut ialah suatu emosi yang penting juga pada pertumbuhan anak. Ketika kita dalam keadaan yang menakutkan atau kita dalam keadaan takut kita akan mengalami respon, yaitu lari atau bahkan bisa juga menangis untuk anak usia dini. Dan diri kita menjadi waspada, jantung berdetak lebih cepat, dan nafas lebih memburu. 

Wajah berekspresi dengan melebarkan mata atau bahkan menangis. Rasa takut ini Ketakutan menggambarkan persepsi ancaman termasuk bagaimana bayi pertama kali mengenali wajah ketakutan dan membedakannya dari ekspresi emosional lainnya dan ketika mereka mulai merasakan sinyal ancaman di lingkungan. 

Ketakutan sebagian besar berbicara tentang ketakutan umum yang kita alami sepanjang masa kanak-kanak dan dewasa dan bagaimana ketakutan ini diperoleh. Ketakutan adalah emosi yang sering kita alami semua. Ketakutan seperti takut hantu, takut ketinggian, dan takut orang asing mungkin muncul disekitarnya. 

Mengadopsi perspektif terakhir untuk menjelaskan evolusi perilaku kecemasan, data umumnya mendukung gagasan bahwa kecemasan adalah sistem multikomponen yang memerlukan jalur konvergen untuk memahaminya secara akurat. Faktanya, tidak satu pun dari perilaku ini yang ditemukan secara andal dan definitif menunjukkan ketakutan dalam spesies apapun. Mereka menemukan bahwa emosi, termasuk rasa takut, terdiri dari tiga respons utama dalam sistem, termasuk pengaruh dan persepsi subjektif (respons verbal atau kognitif), perubahan perilaku (penghindaran dan pengaruh negatif), dan perubahan fisiologis. Oleh karena itu, dengan tidak adanya laporan verbal, beberapa tindakan diperlukan untuk mengidentifikasi rasa takut secara akurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun