Mohon tunggu...
izzatul isma
izzatul isma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - membaca adalah melawan,menulis adalah implementasi dari bacaan

dalam belajar cobalah seperti pohon dan angin serta seperti jejak kaki dan tanah,selalu menemukan makna disetiap pertemuan dan perjuangannya meskipun selalu sulit untuk abadi bersama

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 dan Perjuangan Tenaga Medis

26 Maret 2020   23:14 Diperbarui: 26 Maret 2020   23:35 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pekerja Rumah Sakit (Screenshot instagram @rskramat_128)

Masa kelam dimana peperangan yang terjadi di masa lampau sekarang sudah menjadi sejarah panjang bagi dunia. Menyisakan pembelajaran bagi masyarakat global yang terlibat dalam persaingan perebutan wilayah. Tidak hanya mengenai perebutan wilayah akan tetapi ideologi dan perdagangan guna menguasai dunia. 

Sehingga dampak dari semua itu menyisakan sebuah bentuk globalisasi, dimana semua kegiatan tidak lagi terpaku di wilayah nasional namun sudah menjadi transnasional. 

Hal itu yang menyebabkan hubungan antar-negara sudah tidak lagi dibatasi oleh batas teritorial negara, sehingga hanya bisa dibatasi dengan moral diri masing-masih individu. 

Dengan adanya Globalisasi tersebut, akhirnya berimpas pada suatu permasalahan yang ada di suatu negara. Maka negara lain juga mendapatkan dampaknya pula, seperti halnya yang terjadi di masa sekarang mengenai Pandemi Covid-19. 

Di mana asal muasal virus tersebut berasal dari salah satu negara penguasa perdagangan dunia, yaitu China. Namun sebelum adanya munculnya Covid-19, jauh di waktu yang lampau sudah terdapat penyakit global seperti Covid-19. Dimana wabah penyakit tersebut juga mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia global.

Sebenarnya penyakit global bukanlah sesuatu hal yang baru, sebab di tahun-tahun lampau pernah mengalami juga wabah penyakit yang berpengaruh terhadap kehidupan global. 

Seperti wabah penyakit Pes dan Radang paru-paru yang disebabkan oleh lalat yang hidup pada hewan pengerat, khususnya pada hewan tikus yang menumpang kapal Eropa saat itu. 

Wabah Pes menyebar dari China dan Mongolia yang mengikuti rute dagang ke barat hingga Konstantinopel pada abad ke-14 dan selanjutnya  para pedagang dari Genoa membawanya ke Sisila. 

Dalam tragedi tersebut telah berhasil menewaskan separuh dari penduduk Messina dan Inggris sehingga tragedi tersebut sering di sebut Black Death sebab telah membunuh hampir 25 juta jiwa dalam kurun waktu 3 tahun. Oleh karena itu penyakit global bisa menjadi lawan perang kita akibat dari kegiatan dilingkup transnasional.

Dengan munculnya wabah virus baru, yaitu virus Covid-19 menjadi awal dari bentuk peperangan baru di era-modernisasi ini atau bentuk penyakit gobal baru yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat global. 

Dimana dalam menagani pandemi ini garda tedepan sudah tidak lagi di pihak militer, namun kali ini pasukan garda terdepan sudah diambil alih oleh pihak medis dalam menghadapi perang melawan pandemi Covid-19. 

Perjuangan yang sekarang tengah dilakukan oleh para medis menjadi bukti bahwa pahlawan bisa berasal dari mana saja. Sampai sekarang para tim medis masih berjuang dengan alat yang sangat minim dan seadanya, ibarat kita dalam keadaan perang tetapi kita tidak memiliki alat-alat perang sedangkan musuh memiliki tank, senapan bahkan bom nuklir yang siap diluncurkan. 

Tak ada yang bisa bertemu dengan keluarga, bahkan untuk makan dan buang air-pun mereka harus menunggu 24 jam lamanya. Sumpah dokter yang mereka lakukan sudah menjadi komitmen mereka untuk terus melakukan pekerjaannya tersebut dengan tulus hati. 

Padahal tidak sedikit dari mereka menderita stress, bahkan mereka sendiripun sangat beresiko untuk terpapar Covid-19. Menurut CNN sebanyak 6 pekerja medis meninggal dunia akibat Covid-19 dan kurang lebih 50 tenaga medis yang ada dijakarta terjangkit Covid-19. 

Untuk pasiennya sendiri yang sudah positif terpapar oleh Covid-19 per senin (23/03/2020) berjumlah 579 kasus dimana 49 orang meninggal dunia dan 30 orang meninggal dunia.

Perjuangan para medis akan terus berlanjut entah sampai kapan akan berakhir. Selama kebijakan dari pemerintah dan tidak adanya kesadaran untuk bersama melawan Covid-19, maka akan terdapat banyak korban lagi bahkan tim medis akan semakin kuwalahan untuk mengatasinya. 

Seperti di Italia sekarang ini, sebagai negara dengan penyebaran Covid-19 terbesar dengan korban sebesar 5.476 per senin pagi (23/03/2020). 

Kasus tersbut melampaui china dimana china melaporkan terdapat 3.261 korban yang meninggal dunia akibat Covid-19, per senin (23/03/2020). Hal itu bisa terjadi akibat bandelnya masyarakat Italia yang tidak mentaati peraturan pemerintah, bahkan bantuan tim medis yang didatangkan dari China tidak mampu mengendalikan kasus Covid-19 akibat sulitnya masyarakat untuk sadar akan aturan yang berlaku. 

Hingga akhirnya pemerintah Italia bersikap tegas dengan membuat Undang-Undang untuk memaksa masyarakat mengikuti aturan yang ada dan masyarakat bisa tetap untuk tinggal di rumah masing-masing, bahkan untuk keluar membeli kebutuhan pokok sendiri masyarakat Italia harus mendapatkan surat izin dari kepolisian setempat yang telah di sebarkan pada beberapa titik. 

Padahal tim medis sudah berjuang demi mereka, berjuang demi kemenangan dalam perang melawan Covid-19 itu. Akan tetapi masyarakatnya sendiri tidak mau menjadi garda penyemangat bagi para medis yang berada di garda terdepan.

Oleh karena itu, dimana keadaan sekarang yang semakin urgent dalam menghadapi Covid-19, kita harus bahu membahu untuk menghadapi Covid-19 supaya pejuang medis tidak sendirian. 

Bukan saatnya kita menunjukkan ego kita masing-masing, namun rasa sosial yang kita tunjukkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan tetap #DirumahAja. Semoga kondisi ini lekas membaik dan kita bisa beraktifitas seperti biasaya dan para pejuang medis diberi kesehatan dalam garda terdepan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun