Mohon tunggu...
Izzatul Firdaus
Izzatul Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-Mahasiwa

Early Childhood Education.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

4 Tahap Tersembunyi, Terobosan Kreatif Peta Solusi

3 April 2022   12:05 Diperbarui: 3 April 2022   12:11 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita kerap kali berasumsi bahwa mayoritas orang memiliki kreativitas dalam satu bidang saja, Georgia O'keeffe, Buckminster Fuller, Wolfgang Mozart, serta Thomas Jeferson menyebut kreativitas sebagai sebuah manifestasi dari bakat yang besar. 

Pada faktanya kreativitas pada diri manusia  bukan hanya pada satu bidang saja, melainkan ada bermacam-macam kreativitas yang seringkali tidak terdeteksi dan tidak diketahui. 

Kreativitas merupakan aktivitas kognitif yang menciptakan perspektif baru tentang suatu permasalahan dan tidak terbatas pada hasil yang empiris, dari pengertian ini diketahui bahwa proses kreativitas tidak hanya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja, meskipun sebagian orang kreatif paling sering menghasilkan penemuan, tulisan, atau teori yang bermanfaat. 

Peoses Kreatif

Ironisnya, ketika mengingat dalam dua dekade terakhir belum ada teori dominan yang dapat memfasilitasi penyatuan studi dan penelitian-penelitian kreativitas yang masih berserakan dan terkadang saling bertentangan. 

Kurangnya persatuan ini membuat sulit untuk menjelaskan sebuah topik dan kurangnya perhatian dalam pengembangan ilmu yang membahas tentang kreativitas, kendati demikian kreativitas tetap menjadi prioritas yang disebut-sebut dalam bagian penting kehidupan sehari-hari atau dunia pendidikan. Dalam sejarah psikologi kognitif, Wallas (1926) menjelaskan ada 4 tahapan dalam proses kreatif yaitu:

  • Tahap persiapan

Dalam biografi tokoh-tokoh terkenal menunjukkan bahwa ide dan pengetahuan yang dimiliki selalu berkembang sejak masa kanak-kanak, pada masa itu juga sudah mulai menerapkan pemikiran-pemikiran sementara dalam bidang tertentu, ide-ide awal inilah yang akan menentukan masa depan orang yang kreatif. 

Sebuah pertanyaan muncul tentang mengapa orang lain yang mendapatkan insentif dari lingkungan yang sama tidak dapat mengembangkan bakatnya? Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap stimulus, atau bisa juga karena faktor genentik

  • Tahap Inkubasi

Mengapa terobosan kreatif sering datang pada satu masa dimana kita tidak benar-benar memikirkan masalah tersebut? Secara umum jawaban rasional untuk pertanyaan tersebut adalah kreativitas tidak akan datang jika kita menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidup untuk melakukan aktivitas menyenangkan dan santai dibandingkan memikirkan permasalahan yang membutuhkan solusi. 

Hipotesis tahap inkubasi menurut posner (1973), sebuah pernyataan mengatakan bahwa tahap inkubasi dapat melepaskan kita dari pikiran-pikiran yang melelahkan disebabkan proses pemecahan masalah, melupakan masalah yang sulit dalam sementara waktu akan membantu kita untuk menemukan pendekatan baru yang lebih baik dan sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. yang perlu kita ingat bahwa "functional fixedness" berpotensi menganggu proses pemecahan masalah. 

Hepotesis selanjutnya mengungkapkan bahwa tahap inkubasi juga dapat membantu kita dalam proses kreatif, karena pada tahap ini sering kali tidak kita sadari bahwa kita telah dapat memecahkan sebuah permasalahan.

"Kita belajar berenang pada musim dingin, dan bermain ice-skate pada musim panas" --William James-

  • Tahap Iluminasi (pencerahan)

Tahap inkubasi tidak selalu mengakibatkan ilmuniasi atau pencerahan. Semua terobosan-terobosan kreatif muncul pada tahap iluminasi, ketika iluminasi terjadi  jalan terang menuju permasalahan juga mulai terbuka sebagai peta yang penunjuk jalan pemecahan permasalahan. 

Pada saat pemahaman sedang naik, munculnya semua ide kemudian ide-ide tersebut saling berkesinambungan untuk menyelesaikan permasalahan dapat memberikan sensasi kegembiraan yang sangat kepada orang yang mengalaminya. 

Hasil nyata dari adanya tahap iluminasi yang memenuhi pemikiran seseorang yaitu penemuan struktur DNA, komposisi cincin benzena, penemuan telepon serta kesimpulan akhir dari simfoni.

  • Tahap Verifikasi

Tahap selanjutnya setelah kita menemukan ide atau solusi adalah tahap verifikasi, tahap verifikasi adalah tahap dimana produk hasil kreatif diuji guna membuktikan legitimasinya, secara umum tahap ini lebih singkat dibandingkan tahap-tahap sebelumnya, karena pada tahap ini hanya dilakukan pemeriksaan kembali hasil perhitungan seseorang atau untuk menentukan keberhasilan penemuannya, namun dalam beberapa kasus tahap verifikasi memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelidiki dan memvalidasi.

Kreativitas merupakan elemen penting dalam kehidupan khususnya anak usia dini karena Masa golden age anak menjadi masa yang paling pas dalam pengembangan kreativitasnya. 

Kreativitas  berpengaruh dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini, apabila kreativitas tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan, kelancaran berpikir, atau pemecahan permasalahannya tidak berkembang pula.  

Fungsi perkembangan kreativitas anak adalah guna mengembangkan kecerdasan, mengekspresikan serta menghasilkan sesuatu yang baru, ketika potensi yang dimiliki oleh anak mendapatkan stimulasi yang baik maka anak kelak anak dapat mewujdukan dirinya menjadi orang yang berhasil, dari sini orangtua perlu mengembangkan kreativitas anak sejak masih berusia dini dengan beberapa cara sebagai berikut:

  • Bermain

Bermain merupakan dasar dari pengembangan kreativitas, karena permainan merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi anak juga sebagai wadah anak dalam menuangkan ekspresi dan imajinasinya tanpa ada yang mengahalangi hal ini diperkuat dengan para psikolog yang berpendapat bahwa kegiatan bermain dapat menjadi sarana untuk mengembangkan perkembangan anak, melalui permainan anak dapat terlatih baik secara fisik, kognitif, sosial emosional ataupun perkembangan lainnya.

  • Melatih kemampuan otak kanan

Beberapa aktivitas yang dapat melatih kemampuan otak kanan yaitu bernyanyi, berpuisi, menggambar, dan mendorong berbagai aktivitas kreatif yang lain. Secara umum ketika anak bersekolah mayoritas hanya menggunakan kemampuan otak kiri, padahal kemampuan otak kanan dan kiri jika dapat bekerja secara seimbang berpotensi membuat anak memiliki kemampuan secara akademis dan non akademis

  • Beri anak pengalaman baru

Mengajak anak bersafari menuju tempat yang belum pernah dia datangi menjadi salah satu cara dalam memberi anak pengalaman baru, hal-hal baru tersebut mampu merangsang imajinasi anak sebagai upaya pengembangan kreativitas anak

  • Meningkatkan perbendaharaan kata dan melatih pendengaran

Berhubungan dengan perkembangan Bahasa ekspresif dan reseptif anak, mengembangkan kreativitas anak salah satunya dengan kegiatan berbau Bahasa seperti mengungkapkan kembali cerita yang sudah di dengar, memperdengarkan lagu, cerita atau hal-hal yang menarik bagi anak

  • Sediakan fasilitas yang mendukung

Fasilitas yang lengkap, aman dan nyaman dipakai anak dapat merangsang proses berpikir dan kreativitas anak seperti puzzle, mainan bongkar pasang, balok susun dan lain-lain

-Semoga bermanfaat-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun