Mohon tunggu...
Izzatul Firdaus
Izzatul Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-Mahasiwa

Early Childhood Education.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterampilan Berhubungan Kunci Kesuksesan

23 Desember 2021   13:00 Diperbarui: 23 Desember 2021   14:28 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelar "Makhluk Sosial" yang diemban oleh manusia membuatnya terlibat dalam interaksi sosial di lingkungan sekitarnya, melalui interaksi ini manusia diharuskan untuk memiliki keterampilan dalam berhubungan, keterampilan berhubungan jika dalam bahasa Inggris disebut dengan relationship skill diartikan sebagai kemampuan individu untuk membangun dan memelihara hubungan yang terjalin baik dengan individu yang lain atau dengan kelompok.  kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan  individu dalam berkomunikasi, tanpa  adanya komunikasi individu tidak akan bisa menjalin hubungan sosialisasi dengan baik.

Komponen keterampilan dalam berhubungan:

1. Berkomunikasi dengan baik dan jelas

Dalam KBBI komunikasi dijelaskan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan antara 2 orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dipahami dengan baik. Komunikasi menjadi kunci utama dalam sebuah hubungan interaksi selain sebagai jembatan untuk menyatakan pesan, pikiran, perasaan, dan kebutuhan individu dengan orang lain komunikasi juga berkaitan dengan cara memahami bahasa tubuh, ekspresi, dan intonasi dalam berbicara guna menghindari terjadinya kesalahpahaman

2. Mendengar dan merespon dengan baik

Hal sederhana namun jika dilakukan dampaknya sangat luar biasa, sebaik apapun keterampilan individu dalam berkomunikasi kurang efektif rasanya  jika tidak di iringi dengan kemampuan mendengar yang baik pula. Kemampuan mendengar dimaksudkan sebagai kemampuan individu untuk mencerna atau memahami pesan yang disampaikan lawan bicara agar dapat memberi respon secara objektif.  Kesediaan individu untuk menjadi pendengar dan pemberi respon yang baik dapat memperkuat hubungan dan membuat masing-masing lebih nyaman dan tenteram, pendengar yang baik akan mempunyai kontak mata yang baik, kemampuan memahami pesan melalui ekspresi wajah, dan kemampuan dalam memberi jawaban yang baik sebagai bentuk respon.

"Kita memiliki 2 telinga dan satu mulut, karena itu kita bisa mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara" --Epictetus-

3.Bekerja sama dengan orang lain guna mencapai tujuan

Setiap individu pasti mempunyai tujuan dalam hidupnya, dalam mencapai tujuan tersebut individu tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa campur tangan dari orang lain hal ini membuat individu dituntut dapat beradaptasi dan bekerjasama dengan orang lain, kerjasama dapat menumbuhkan sifat persaudaraan, mempererat hubungan, mempupuk rasa sosial, dan menumbuhkan kepedulian.

4. Tahan dari tekanan sosial

Tekanan sosial merupakan tekanan yang diterima oleh individu untuk mengubah perilaku, sikap, nilai, bahkan fashion dengan tujuan penyesuain diri dengan kelompok sosial yang mempengaruhi mereka, beberapa individu tidak bisa membentengi diri mereka untuk tidak terpengaruh dan terseret arus lingkungan sosial. Pentingnya mempeteguh pendirian dan tahan dari tekanan sosial sebagai upaya untuk menjauhi pengaruh yang berpotensi merusak diri.

5. Menawarkan dan mencari bantuan jika diperlukan

Masing-masing individu berada pada keadaan yang berbeda-beda ada yang hidup dengan kesusahan dan kekurangan, ada yang hidup dengan kebahagian dan kelebihan, ada juga yang hidup dengan kecukupan, perbedaan keadaan pasti memberi dampat negatif maupun positif bagi tiap penikmatnya dari situ akan timbul sebuah hubungan untuk saling membantu dan menawarkan bantuan yang dibutuhkan agar kehidupan dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya suatu tujuan.

6. Perundingan masalah secara afirmatif

Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan dalam bermusyawarah untuk membuat keputusan bersama dan menentukan solusi yang tepat untuk seluruh pihak yang terlibat. Kemampuan ini menyertakan pencapaian dalam memenuhi kebutuhan semua pihak.

Seperti halnya manusia dewasa anak juga merupakan makhluk sosial, anak terlahir dengan segala kelemahan sehingga anak membutuhkan uluran tangan, tuntunan, arahan, dan kasih sayang orang lain untuk mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tingkat kemanusiaan yang normal. Dalam hal ini anak juga membutuhkan keterampilan dalam berhubungan, ketika anak memiliki keterampilan berhubungan yang baik memungkinkan anak lebih bisa menikmati hubungan yang terjalin dengan orang-orang disekitarnya. Begitupula sebaliknya anak yang tidak mempunyai keterampilan dalam berhubungan memungkinkannya menjadi benalu bagi teman sabayanya hingga anak dijauhi dan dikucilkan dalam lingkungan pertemanannya.

Cara melatih kemampuan berhubungan anak:

1. Berbagi

Pada masa kanak-kanak sifat egosentrisme masih melekat pada anak, pada fase ini anak lebih mementingkan diri sendiri dan enggan untuk berbagi, dalam fikirannya dengan berbagi membuatnya kurang bisa menikmati apa yang anak miliki, dari sini orang tua berperan untuk membiasakan anak untuk berbagi dan memberi pengertian tentang pentingya berbagi dengan orang-orang di sekitarnya.

2. Bekerja sama

Keterampilan  bekerja sama membuat anak mampu bergaul dengan baik dalam lingkungan pertemanannya, dari bekerja sama anak dapat berpartisipasi, berkontribusi, membantu dan belajar menyampaikan pendapat sebagai bekal untuk jenjang kehidupan selanjutnya

3. Mendengarkan

Salah satu cara untuk menstimulasi komunikasi anak adalah dengan mengajaknya menjadi pendengar yang baik untuk memahami maksud yang disampaikan orang lain kepadanya, kemampuan mendengarkan menjadi hal yang utama dalam proses pembelajaran anak di sekolah agar dapat menyerap, memahami, mencatat dan berpikir tentang materi yang diberikan.

4. Melakukan kontak mata

Beberapa anak mengalami kesulitan untuk melakukan kontak mata dalam berkomunikasi, dalam hal ini orang tua perlu memberi contoh dan pengertian kepada anak untuk melihat mata lawan bicara. Jangan lupa beri anak pujian ketika anak dapat menerapkannya ketika berbicara dengan orang lain

5. Mengucapkan kata 'tolong', 'maaf' dan 'terima kasih'

Seiring berjalannya waktu 3 kata ini mulai tenggelam dan jarang sekali di ucapkan, padahal 3 kata ini menjadi kunci yang ampuh dalam kehidupan sosial, melalui 3 kata ini anak dibiasakan untuk menghormati dan bersikap sopan kepada orang lain. Mengajak anak untuk bersikap sopan dengan 3 kata ini memang gampang-gampang susah hal ini bisa dimulai dengan cara menerapkan 3 ini kata dalam memperlakukan anak sebagai contoh anak agar terbiasa mengucpakan 3 kata ini dalam berinteraksi sosial

Keterampilan berhubungan harus terus diasah dan dikembangkan sejak anak berusia dini sebagai bekal kesuksesan di masa depan

-Semoga bermanfaat-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun