Mohon tunggu...
Izzati Maknun
Izzati Maknun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hukum Pidana Islam

Maba semester 3!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

GAJI DAN KARIR SETARA: Perempuan Berhak Mendapatkan Yang Terbaik!

16 Juli 2024   21:44 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern ini, dimana kita dikelilingi kemajuan teknologi dan gembar-gembor persamaan hak, ironisnya isu kesetaraan gender masih menjadi momok yang membayangi. Salah satu aspek yang masih jauh dari kata adil adalah kesetaraan gaji dan karir bagi perempuan. Realitanya, masih banyak perempuan yang terjebak dalam lingkaran diskriminasi di tempat kerja. Mereka menerima gaji yang lebih rendah untuk pekerjaan yang setara dengan laki-laki, dan terhalang oleh berbagai rintangan untuk melangkah maju dalam karir mereka.
Ketimpangan ini bukan hanya merugikan perempuan secara individu, melainkan juga menghambat kemajuan bangsa. Perempuan memiliki potensi luar biasa untuk berkontribusi dalam pembangunan. Bayangkan jika setengah dari populasi kita dibatasi potensinya, betapa banyak kemajuan yang terhambat. Perempuan memiliki potensi yang luar biasa untuk berkontribusi dalam pembangunan. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil dan setara bagi semua, tanpa memandang gender.
Mengapa Gaji dan Karir Setara itu Penting? Gaji dan karir yang setara bagi perempuan dan laki-laki bukan hanya sebuah tuntutan, tetapi juga sebuah keharusan. Hal ini penting karena beberapa alasan: Pertama, perempuan berhak mendapatkan gaji yang setara dengan laki-laki untuk pekerjaan yang sama. Prinsip ini sesuai dengan keadilan sosial yang tercantum dalam Pancasila. Memberikan gaji yang setara merupakan bentuk penghargaan atas kontribusi dan kerja keras yang sama, terlepas dari gender. Kedua, gaji perempuan yang setara dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan membantu mengurangi kemiskinan. Ketika perempuan memiliki penghasilan yang layak, mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga dengan lebih baik, seperti pendidikan, kesehatan, dan gizi anak. Hal ini dapat membantu memutus siklus kemiskinan antar generasi. Ketiga, perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki untuk berkarya dan berprestasi. Ketika mereka memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkarya, perempuan dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Terakhir, kesetaraan gender dalam keluarga dan masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak. Ketika anak-anak melihat orang tua mereka saling menghormati dan memiliki peran yang setara, mereka akan tumbuh dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesetaraan gender. Hal ini dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka di masa depan.
Meskipun kesetaraan gaji dan karir menawarkan banyak manfaat, perwujudannya masih terhalang oleh berbagai rintangan. Salah satu tantangan utama adalah stereotip yang melekat pada perempuan, di mana mereka kerap dianggap kurang kompeten atau memiliki dedikasi yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini berakibat pada diabaikannya perempuan dalam peluang promosi dan penempatan mereka pada posisi yang lebih rendah. Tantangan lainnya adalah pelecehan seksual di tempat kerja. Perilaku ini menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak nyaman bagi perempuan dan membuat mereka merasa tidak berdaya dan terintimidasi. Beban pengasuhan anak juga kerap kali ditanggung perempuan, sehingga mereka kesulitan untuk fokus pada pekerjaan dan mengejar karir. Hal ini semakin mempersempit peluang mereka untuk mencapai kesetaraan di tempat kerja.
Upaya untuk mencapai kesetaraan gaji dan karir membutuhkan usaha kolektif dari berbagai pihak. Diperlukan perubahan pola pikir dan budaya kerja yang lebih inklusif dan menghargai perempuan. Selain itu, perlu diupayakan penegakan hukum yang tegas terhadap pelecehan seksual di tempat kerja, serta penyediaan layanan pengasuhan anak yang terjangkau dan mudah diakses. Dengan mengatasi berbagai tantangan ini, barulah kita dapat membuka jalan menuju kesetaraan gaji dan karir yang sesungguhnya bagi perempuan. Memperjuangkan kesetaraan gaji dan karir bagi perempuan bukan hanya soal keadilan, melainkan keharusan moral dan investasi cerdas untuk membuka gerbang masa depan yang lebih gemilang bagi seluruh umat manusia. Kita semua, tanpa terkecuali harus bahu membahu meruntuhkan tembok diskriminasi dan menciptakan dunia di mana perempuan diberdayakan sepenuhnya. Di dunia ini perempuan harus memiliki peluang yang sama untuk memaksimalkan potensi mereka, berkarya tanpa batas, dan memberikan kontribusi optimal dalam membangun bangsa yang sejahtera dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun