Mohon tunggu...
Izzatiddiena NurSafira
Izzatiddiena NurSafira Mohon Tunggu... Foto/Videografer - no longer sitting on a high school bench

trust no one but Allah

Selanjutnya

Tutup

Gadget

WhatsApp 101: The Reasons Why

20 Januari 2021   22:25 Diperbarui: 20 Januari 2021   22:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aplikasi pesan lintas dengan pengguna yang tersebar di seluruh dunia, WhatsApp, menuai kontroversi karena persyaratan dan kebijakan privasinya dalam pembaruan yang akan datang. WhatsApp adalah aplikasi yang dibeli oleh Facebook pada tahun 2014 lalu, pengguna WhatsApp tersebar diseluruh dunia dan menjadikan WhatsApp akuisisi terbesar Facebook dibandingan Instagram yang juga dibeli oleh Facebook.

WhatsApp mengumumkan kebijakannya pada 6 Januari 2021 bahwa setiap pengguna "harus" berbagi data dari WhatsApp ke Facebook. Pada kebijakan pembaruan sebelumnya, pengguna diberi hak pilih, sehingga bagi pengguna yang merasa kurang cocok dengan kebijakan tersebut, bisa memilih untuk tidak menerima persyaratan tersebut. Tapi dalam pembaruan kali ini, WhatsApp terkesan "memaksa" penggunanya untuk menyetujui persyaratan pembaruan tersebut.

Kebijakan tersebut juga banyak dikecam karena WhatsApp menjadikan nomor telepon pengguna sebagai id, dimana id tersebut juga akan tersambung ke aplikasi Facebook. Hal ini sangat meresahkan mengingat beberapa pengguna juga memasukkan nomor teleponnya kedalam aplikasi penting seperti m-banking. Dapat disimpulkan, apabila data pribadi pengguna di hack dan akhirnya nomor teleponnya diketahui oleh si hacker, hacker dapat memanfaatkan hal ini untuk memperoleh keuntungan yang merugikan penggunanya.

Namun tak lama kemudian, WhatsApp kembali memperbarui pernyataannya dengan memberi penjelasan bahwa hanya pengguna WhatsApp Business-lah yang "datanya" akan terhubung ke Facebook sebagai salah satu cara promosi. Namun banyak pengguna masih meragukan keamanan datanya. Sehingga untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada pengguna, WhatsApp memundurkan waktu pembaruannya hingga 3 bulan kedepan.

Hal yang sangat disayangkan dari pembaruan ini adalah, tidak ada jaminan bahwa data pengguna tidak akan bocor, meskipun telah di enskripsi, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa data pengguna WhatsApp non-business juga bisa bocor apabila ada kontak antara WhatsApp business dan WhatsApp non business.

Mengingat banyak dari masyarakat Indonesia yang memakai WhatsApp, semoga WhatsApp memberikan update positif tentang kebijakan terbarunya ya. Agar pengguna tidak lagi merasa waswas data pribadinya akan terekspos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun