Tapi bukan hanya tanggungjawab pemerintah, masyarakat juga mempunyai tanggungjawab dalam menjaga kelestarian Wayang Timplong, dan masyarakat merupakan unsur terpenting dalam pelestarian Wayang Timplong.
Hal ini disebabkan karena peran serta masyarakat dapat membuat nama Wayang Timplong sendiri menjadi muncul kembali di permukaan, bahkan berpeluang untuk dikenal masyarakat di daerah lainnya.
Permasalahannya, rata-rata peminat Wayang Timplong adalah orang-orang lanjut usia. Sementara generasi muda abai dengan aset budaya dan menjadi terlalu sibuk membanggakan dan memperkenalkan budaya asingkepada khalayak umum. Padahal, belum tentu budaya tersebut sesuai dengan prinsip dan nilai luhur yang terkandung dalam budaya maupun kepribadian bangsa.
Karena itulah masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama dalam rangka mengembalikan eksistensi Wayang Timplong di mata warga dunia. Jika dari sisi pemerintah telah memberikan fasilitas dan inovasi untuk pelestariannya, maka masyarakat harus ikutberpartisipasi dan ikut andil dalam upaya pelestariannya.
Tidak perlu bersusah payah, cukup tahu sejarah Wayang Timlong dan pernyataan bahwa Wayang Timplong adalah kesenian asli Kabupaten Nganjuk benar adanya.
Atau dengan datang ke pertunjukan Wayang Timplong sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi setiap makhluk yang ikut serta dalam pelestarian wayang ini.
Pelestarian Wayang Timplong sangat diperlukan, karena Wayang Timplong merupakan karya anak bangsa, yang terbentuk secara murni tanpa campur tangan budaya asing. Dimana karya anak bangsa harus dihargai, dijaga, dan dijadikan pedoman bagi generasi lainnya untuk terus berorientasi maju.
Agar Wayang Timplong dan kesenian tradisional lainnya tidak punah ataupun diakui daerah lain, maka harus ditumbuhkan inisiatif dan rasa bangga di setiap warga Nganjuk, meskipun pada kenyataannya, tidak banyak yang tahu apa itu dan bagaimana pementasan Wayang Timplong sendiri. Wayang Timplong tetap jadi bagian dari hasil kerja keras dan perjuangan yang harus dilestarikan agar dapat dinikmati generasi mendatang nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H