Mohon tunggu...
Izzat Ibrahim
Izzat Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 FARMASI UNIVERSITAS A.R FACHRUDDIN

HOBI TAEKWONDO

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tentang kutipan B.indonesia

9 Desember 2024   19:05 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelaskan pengertian kutipan langsung dan tidak langsung secara umum!

Jawab:

- Kutipan langsung

               merupakan teknik mengutip yang mencantumkan kata-kata sumber secara utuh, diawali dan diakhiri tanda kutip. Hal ini dilakukan untuk memberikan penekanan pada pernyataan asli dan menunjukkan kredibilitas penulis.

- Kutipan tidak langsung

              merupakan teknik mengutip yang menyajikan kembali inti pikiran dari sumber asli dalam bentuk kalimat baru. Ini berarti penulis tidak menyalin kata-kata secara persis, melainkan merumuskan ulang gagasan tersebut dengan gaya bahasa yang berbeda.

Catatan Kaki:
1. Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende: Nusa Indah, 1982), hlm. 178.
2. Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm. 99.

Jelaskan fungsi dan tujuan digunakannya kutipan!

Jawab:

                -Dengan menggunakan kutipan, penulis dapat memperkuat argumennya dengan mengutip pendapat para ahli atau sumber terpercaya. Hal ini membuat argumen tersebut lebih meyakinkan.

               -Dengan menyertakan kutipan dari sumber yang terpercaya, penulis memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim yang diajukan. Hal ini membuat argumen menjadi lebih kuat dan meyakinkan.

             -Dengan menyertakan kutipan, penulis memberikan kredit kepada sumber asli dan menghindari tindakan plagiarisme. Selain itu, kutipan juga memungkinkan pembaca untuk memverifikasi informasi yang disajikan.

             -Kutipan sering digunakan untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam atau contoh konkret mengenai suatu konsep.                  -Dengan mengutip pendapat ahli atau sumber terpercaya, penulis dapat membantu pembaca memahami ide yang kompleks dengan lebih baik.

             -Dengan mengutip pendapat yang berbeda-beda, penulis dapat memberikan perbandingan atau kontras yang memperkaya pemahaman pembaca tentang suatu topik. Hal ini membantu pembaca melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Catatan Kaki:
1. Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende: Nusa Indah, 1982), hlm. 183-184.
2. Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm. 105-107.

Jelaskan perbedaan antara penulisan sumber kutipan dari satu penulis dan tiga penulis!

Jawab:

            Jika kita mengutip karya seorang penulis, kita harus menyertakan nama lengkap penulis, tahun penerbitan karya tersebut, dan nomor halaman tempat kutipan itu ditemukan. Informasi ini bisa diletakkan di awal atau akhir kutipan.

           Jika sebuah kutipan berasal dari tiga penulis, pada penyebutan pertama, tuliskan nama lengkap ketiga penulis tersebut. Pada penyebutan selanjutnya, cukup tuliskan nama penulis pertama diikuti dengan "dkk." (dalam bahasa Indonesia) atau "et al." (dalam bahasa Inggris).

Catatan Kaki:
1. Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende: Nusa Indah, 1982), hlm. 65.
2. Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm. 105.

Jelaskan perbedaan cara menuliskan sumber kutipan jika di letakkan di depan atau di belakang kutipan!

Jawab:

- Kutipan di depan

          Dengan menempatkan nama penulis di awal kutipan, kita ingin menekankan otoritas atau keahlian penulis tersebut dalam bidang yang dibahas. Hal ini membuat argumen kita menjadi lebih kuat dan meyakinkan.

- Kutipan di belakang

          Dengan menempatkan kutipan di awal, kita ingin mengutamakan ide atau pernyataan yang disampaikan, baru kemudian menyebutkan siapa yang menyampaikannya. Ini memberi kesan bahwa isi kutipan lebih penting daripada identitas penulisnya.

Catatan Kaki:
1. Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende: Nusa Indah, 1982), hlm. 64.
2. Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm. 103-104.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun