Mari kita lihat, Keberhasilan kita dalam memperoleh harta itu apakah usaha kita sendiri ataukah adanya campur tangan pihak lain? Dan pasti ada campur tangan pihak lain apapun itu. Lebih spesifiknya seperti pertama, bahan yang kita buat untuk ladang nafkah kita pasti bahan mentahnya dari Allah SWT.
 Kursi kayu, dengan bahan dasar pohon,  diciptakan oleh Allah SWT. Kedua, keberhasilan kita dalam berdagang melibatkan pasar, melibatkan jalan raya dan lain lain. Yang ketiga, Yang akan kita berikan zakat itu adalah saudara sesama manusia.Â
Dan mustinya, dari campurtangan nikmat Allah SWT dan campur tangan pihak lain, harta yang kita miliki mustinya fifty fifty dan agar adil dan setengah setengah, namun Allah SWT tidak meminta itu semua, Â namun hanya sebagian harta yang kita miliki diwajibkan untuk memberi zakat kepada fakir miskin agar manusia terhindar dari sifat kikir.
Indonesia dengan banyaknya generasi Z yang sering melakukan sesuatu secara Out Of The Box dan Overview generasi milenial yang cenderung menghargai perbedaan dan memiliki nilai nilai toleransi yang kental di generasi Z saat ini, pasti memiliki sikap seperti sangat menghargai perbedaan ataupun  multikulturalisme. Karena mereka merasa masuk dalam bagian masyarakat yang majemuk.Â
Dengan karakter sendiri yang dimiliki berbeda beda, ini akan muncul nilai nilai toleransi didalamnya. Dan dalam bekerja, Generasi Z memiliki optimism yang tinggi, percaya pada nilai moral dan sosial, dan menghargai keragaman.
Lembaga Riset Institute For Demographic And Poverty Studies (IDEAS) memprediksi bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia pada 2022 ini berpotensi melonjak menjadi 10,81 persen atau setara dengan 29,3 penduduk. Hal itu berdampak pada semakin banyaknya penduduk miskin yang tidak terlindungi secara ekonomi.Â
Dengan menjadi bagian generasi Z yang paham akan masalah Negara sendiri, dan memiliki nilai toleransi yang tinggi, saya mengajak teman teman yang membaca tulisan ini akan sadar dengan permasalahan ekonomi Negara Indonesia dengan membantu sesama masyarakat miskin melalui hal kecil seperti berzakat. Dalam berzakat, keikhlasan hati sangat penting. Dengan berniat mensucikan harta kita, niscaya kita akan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Allah SWT tidak akan memberatkan hambanya. Bila kita belum mampu untuk berzakat dan harta yang kita dapatkan belum mencapai pada nasabnya, kita bisa merkonstribusi dalam beberapa lembaga mengumpul zakat atau lembaga sosial lainya atau kita bisa mengikuti Volunteer sosial.Â
Semua pasti memiliki jalan keluar bila kita berusaha untuk mencarinya dan jangan lupa kita bersama sama belajar akan selalu berbuat baik kepada sesama manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H