"Yah gitu aja baper."  Seringkali kita mendengar kalimat tersebut di lingkungan sekitar kita. Tak hanya di lingkungan sekitar, dunia maya pun juga dipenuhi oleh komentar "baperan" yang ditujukan kepada seseorang  melalui akun media sosial seperti tiktok, instagram, facebook, twitter, dan sebagainya. Seperti cuitan twitter yang diunggah pada akun @uttazt_ "Kok ada yaa orang yang abis bikin kita sakit hati, bukannya minta maaf malah ngatain kita baperan."Â
 Layaknya makanan pokok yang wajib kita konsumsi sehari-hari, banyak orang awam menganggap bahwa seseorang yang mudah baper atau sensitif ialah orang yang lebay dan cengeng, hingga membuat mereka mengabaikan perasaan seseorang tanpa memikirkan ucapan apa yang mereka katakan. Jika kamu memiliki kepribadian sensitif atau kepekaan yang tinggi, maka kamu memiliki sifat highly sensitive person. Yuk simak pengertian highly sensitive person dalam kacamata psikologi!
      Mengenal Lebih Dekat Highly Sensitive Person
 Dalam buku yang ditulis oleh Psikolog Elaine N Aron, highly sensitive person ialah sifat kepribadian yang merujuk pada sensitivitas individu terhadap stimulus internal atau eksternal termasuk isyarat emosi dan sosial terhadap lingkungan maupun sosial. Seseorang dengan kepribadian HSP cenderung lebih peka terhadap stimulus yang terjadi di lingkungannya, maka jangan heran jika kamu mudah terbawa suasana oleh ucapan orang lain yang ditujukan kepadamu. Eitss tapi jangan salah, bukan berarti highly sensitive person sebuah gangguan mental  yaaa, seseorang dengan kepribadian HSP justru memiliki beberapa kelebihan loh. Yuk cari tahu kelebihannya di bawah ini.
      Kelebihan Highly Sensitive Person
- Berempati tinggi
Perasaan sensitif memungkinkan seorang HSP cenderung menguasai intuisi yang kuat, menjadikan mereka ahli dalam memahami perasaan orang lain dengan baik. Tak jarang pemilik kepribadian ini sering menjadi tempat curhat dan penasihat bagi masalah orang lain.
- Mampu mensyukuri apa yang telah dimiliki
Seseorang yang memiliki self-aware, yakni kecerdasan interpersonal dimana seseorang mampu memahami dirinya dengan baik. Membuat mereka lebih dapat menghargai apa yang telah dimilikinya saat ini.
- Mampu menghargai orang lain
Meski terkadang mudah baper sering dikatakan sebagai suatu kekurangan, namun nyatanya menjadi sensitive adalah sebuah anugerah. Seorang HSP berusaha keras untuk tidak membuat kesalahan ataupun mengecewakan siapapun. Mereka dapat memperlakukan orang lain dengan lembut, serta berhati-hati dalam berucap maupun bertindak.
   Tidak Menormalisasi Penggunaan Bahasa Sarkas dalam Sehari-hari
  Nah, sekarang kita sudah mengenal  dengan seseorang pemilik kepribadian HSP. Meskipun seorang HSP berempati tinggi bukan berarti kita boleh asal bicara terhadap semua orang. Ingatkah kamu dengan peribahasa "Mulutmu Harimaumu." Artinya, perkataan yang kita ucapkan bisa saja menjadi bumerang yang menyakiti hati orang lain. Sebagaimana hadits Nabi shalallahu 'alaihi wasallam yang berbunyi:
 "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah dia berkata baik atau diam" (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Betapa pentingnya Islam mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam berucap, terlebih jika lawan bicara kita seorang HSP, tentu kita tidak ingin memiliki banyak musuh atau mendapat komentar buruk dari orang lain. Oleh karena itu, mari budayakan berhati-hati dalam berucap dan bijak dalam memberikan komentar pada media sosial. Karena setiap hal yang kita lakukan akan menjadi catatan kita selama di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H