Mohon tunggu...
izzan nuha zamroni
izzan nuha zamroni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang, Tahun 2022

Futsal dan Game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Desain Rantai Pasokan di Era Ketidakpastian Global

17 September 2024   22:41 Diperbarui: 17 September 2024   22:52 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Desain Rantai Pasokan di Era Ketidakpastian Global (sumber : freepik.com)

Desain Rantai Pasokan di Era Ketidakpastian Global

Desain jaringan rantai pasokan global telah menjadi topik yang semakin penting dalam lingkungan bisnis saat ini. Dalam artikel berjudul "Designing the Right Global Supply Chain Network" yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh Morris A. Cohen dan Hau L. Lee, dibahas bagaimana perusahaan perlu merespons perubahan lingkungan global yang penuh ketidakpastian. Globalisasi telah mengubah cara perusahaan menjalankan operasional mereka, dengan semakin banyak perusahaan yang merelokasi produksi ke negara lain untuk mengurangi biaya tenaga kerja. Namun, tantangan baru seperti disrupsi teknologi, kebijakan proteksionisme, dan volatilitas pasar membuat keputusan rantai pasokan menjadi lebih kompleks. 

Pada tahun 2018, misalnya, survei oleh Cohen et al. menemukan bahwa 60% perusahaan manufaktur global telah merestrukturisasi rantai pasokan mereka sebagai tanggapan terhadap perubahan kebijakan perdagangan global. Hal ini menunjukkan bahwa desain rantai pasokan tidak lagi hanya soal optimasi biaya, tetapi juga perlu mempertimbangkan faktor risiko, fleksibilitas operasional, dan kebijakan pemerintah yang terus berubah. Dalam konteks ini, kemampuan perusahaan untuk mengelola jaringan global mereka dengan efektif menjadi kunci keberhasilan. 

Artikel Cohen dan Lee menggarisbawahi pentingnya strategi desain rantai pasokan yang dapat merespons dengan cepat perubahan kebijakan, seperti tarif dan insentif pajak. Kesimpulan ini relevan mengingat meningkatnya ketegangan perdagangan, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang memuncak pada tahun 2019, yang menyebabkan perusahaan di seluruh dunia menghadapi biaya impor yang lebih tinggi dan gangguan aliran material global.

Di tengah ketidakpastian global yang semakin meningkat, desain rantai pasokan global yang tepat menjadi elemen penting untuk menjaga kelangsungan dan efisiensi perusahaan. Seperti yang diungkapkan dalam artikel "Designing the Right Global Supply Chain Network" oleh Morris A. Cohen dan Hau L. Lee, perusahaan harus mampu mengatasi berbagai tantangan seperti perubahan tarif, kebijakan proteksionisme, dan disrupsi teknologi. Sebagai contoh, tarif yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap produk impor dari Tiongkok pada tahun 2019 membuat banyak perusahaan multinasional terpaksa memindahkan basis produksi mereka ke negara-negara seperti Vietnam dan Meksiko. Data dari artikel menunjukkan bahwa China tetap menjadi lokasi utama untuk produksi global, tetapi sekitar 40% perusahaan mulai mencari alternatif karena biaya tenaga kerja yang meningkat dan ketidakpastian perdagangan.

Lebih lanjut, survei yang dilakukan oleh Cohen et al. pada tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 30% perusahaan di Amerika Serikat telah memindahkan sebagian operasi mereka lebih dekat ke pasar domestik melalui strategi reshoring, sebagai respon terhadap meningkatnya tekanan proteksionisme. Namun, ini bukan hanya soal pemindahan produksi, melainkan juga tentang bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan keseluruhan jaringan rantai pasokan mereka. Cohen dan Lee menekankan pentingnya fleksibilitas dalam strategi rantai pasokan, seperti yang diterapkan oleh Renault melalui pengaturan produksi mobil Logan di antara Rumania dan Maroko untuk memanfaatkan keuntungan dari perjanjian perdagangan yang kompleks dan mengurangi biaya.

Selain itu, perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan blockchain memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan visibilitas dan koordinasi dalam rantai pasokan global mereka. Pada tahun 2018, laporan WTO memperkirakan bahwa nilai perdagangan global yang dapat didorong oleh teknologi blockchain bisa mencapai lebih dari $3 triliun pada tahun 2030. Hal ini membuka peluang bagi perusahaan untuk memanfaatkan data real-time dalam pengambilan keputusan, seperti pengelolaan inventaris, optimalisasi logistik, dan pelacakan produk di seluruh dunia.

Namun, tantangan lingkungan juga menjadi bagian integral dari strategi rantai pasokan modern. Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa rantai pasokan memiliki dampak besar terhadap jejak karbon perusahaan, sehingga desain rantai pasokan yang efektif juga harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan, termasuk konsumsi energi dan pengelolaan limbah. Data dari Badan Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan bahwa pada tahun 2019, lebih dari 25% perusahaan yang merelokasi produksi ke negara asal mengutip keberlanjutan sebagai salah satu faktor utama keputusan mereka.

Secara keseluruhan, artikel "Designing the Right Global Supply Chain Network" karya Morris A. Cohen dan Hau L. Lee menawarkan wawasan mendalam tentang pentingnya desain rantai pasokan global yang fleksibel dan adaptif. Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah akibat kebijakan proteksionisme, disrupsi teknologi, dan tantangan keberlanjutan, perusahaan harus mampu merespons dengan cepat untuk mempertahankan daya saing mereka. Data dari survei dan studi kasus yang dipaparkan menunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu mengelola risiko global dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi baru, seperti blockchain dan IoT, untuk meningkatkan efisiensi. Dengan memperhatikan perkembangan kebijakan internasional dan tren lingkungan, perusahaan dapat merancang jaringan rantai pasokan yang tidak hanya mengurangi biaya, tetapi juga berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan pasar global.

Penelitian ini menekankan bahwa keputusan strategis dalam rantai pasokan bukanlah pilihan yang statis, tetapi memerlukan evaluasi berkelanjutan seiring dengan perubahan kebijakan dan kondisi pasar. Dengan demikian, perusahaan yang siap untuk beradaptasi dengan cepat dan mengintegrasikan teknologi baru dalam desain rantai pasokan mereka akan lebih mampu bertahan dan berkembang dalam ekonomi global yang penuh tantangan.

Referensi

Cohen, M. A., & Lee, H. L. (2020). Designing the right global supply chain network. Manufacturing & Service Operations Management, 22(1), 15--24. https://doi.org/10.1287/msom.2019.0839 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun