Aspek aspek assesment menurut Hackney dan Cornier (dikutip dari Namora, 2011) Â ada dua yaitu intake interview riwayat hidup dan definisi masalah hidup. Yang termasuk dalam Intake interview riwayat hidup adalah data identifikasi, riwayat pribadi, tatanan Kehidupan, Riwayat Keluarga, dan lain sebagainya.
Bagaimana langkah-langkah Assesment? Assesment dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah pertama yaitu perencanaan, kemudian pelaksanaan, analisis data, interpretasi data dan yang terakhir yaitu tindak lanjut.Â
Yang termasuk dalam tahap perencanaan yaitu memilih fokus aspek assement pada konseli, memilih instrumen yang akan digunakan, penetapan waktu, validiras dan reabilitas.Â
Sedangkan dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan instrumen. Cara mengerjakan, waktu mengerjakan assesment, kunci jawaban, cara analisis dan interprestasi merupakan serangkaian tahap pelaksanaan.Â
Untuk menganalisisi data nya dapat menggunakan cara kualitatif ataupun kuantitatif. Tahap selanjutnya yaitu interpretasi data. Interpretasi data adalah sebagai  pengukur, pemberian nilai, menyimpulkan masalah yang sudah diterima dan merupakan petunjuk untuk menafsirkan data. Terdapat metode atau langkah yang dapat digunakan untuk menginterpretasi data.Â
Setelah interpretasi data yaitu tahap tindak lanjut, yaitu menindak lanjuti hasil assesment. Konselor merencanakan dan memutuskan tindak lanjut apa yang harus dilakukan setelah mengetahui hasil assesment dari konseli.
Assesment dalam BK ada dua kategori, yaitu tes dan non tes. Assesment tes memiliki ciri-ciri yaitu standarisasi cara yang sesuai dengan buku panduan, obyektif, reliabel dan valid.Â
Jenis asssesmen test yaitu tes kesehatan, tes bakat minat, tes kemampuan kerja, kepribadian dan kematangan sosial. Sedangkan assesment non tes dapat berupa observasi, wawancara, angket, sosiometri, daftar cek masalah dan inventori tugas perkembangan.
Assesment dan Diagnostik? Apa hubungannya?Â
Ya, Assesment dan diagnostik merupakan proses bersambung. Setelah konselor melakukan assesment, konselor bisa melakukan diagnostic. Abin (2003) mengungkapkan bahwa diagnostic adalah upaya memahami jenis, karakteristik dan latar belakang kesulitan belajar dengan mengumpulkan dan menggunakan data informasi yang lengkap dan subjektif sehingga dapat menyimpulkan dan mengambil keputusan serta mencari alternatif pemecahannya.Â
Singkatnya, diagnosis adalah menentukan apa yang dia derita dengan melakukan tahapan-tahapan diagnosis.