Mohon tunggu...
izzamalikha
izzamalikha Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

hobi membaca akhir akhir ini hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Duka Mendalam bagi Dunia Penerbangan

6 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.abcnewsfe.com/a/969b0bdb-4e73-468b-aa20-4efeb2a78c46/jeju-main_1735652321890_hpMain_16x9.jpg?w=992

Minggu, 29 Desember 2024 sebuah pesawat Jeju Air yang mengankut 181 orang, termasuk 175 penumpang dan 6 awak kabin, mengalami kecelakaan tragis saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. 

Pesawat Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok, pada pukul 1.30 ICT pagi. Pesawat terssebut di jadwalkan mendarat di Muan Internasional Airpot pada pukul 8.30 KST.

Namun, pada saat akan di lakukan landing pengawas di Bandara Internasional Muan mengeluarkan peringatan adanya serangan burung erhadap penerbangan Jeju Air beberapa saat sebelum kecelakaan.

Pesawat Jeju Air sempat mencoba melakukan pendaratan pertamanya di landasan pacu nomor 1 namun pesawaat gagal mendarat dan melakukan go-around. Pilot membatalkan pendaratan dan kembali ke udara untuk mencoba kembali.

Berdasarkan informasi dari Kementrian Perhubungan, menara pengawas bandara telah mengingatkan awak pesawat terkait resiko awak pesawat bertabrakan  dengan burung pada pukul 8.57 KST.

Hanya berselang satu menit, yakni pada pukul 8.58 KST, pilot pesawat mengeluarkan sinyal mayday. Pesawat Jeju Air mencoba melakukan pendaratan darurat di landasan pacu nomor 19 pada pukul 09.00 KST.

Namun, baru turun sekitar tiga menit kemudian, pada pukul 09.03 KST, pesawat Jeju Air mencoba melakukan pedaratan menggunakan perut pesawat atau yang di sebut dengan belly landing yang langsung bersentuhan dengan landasan pacu, tanpa landing gear yang sudah tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. 

Lantaran tidak dapat mengurangi kecepatan  sepenuhnya, pesawat Jeju Air menabrak dinding beton yang mengakibatkan kerusakan dan kebakaran pesawat.

The Korea Heraid melaporkan, dari 181 orang, hanya 2 orang awak pesawat yang selamat dalam kecelakaan naas itu. Polisi setempat menegaskan bahwa nama-nama korban secara resmi akan di sampaikan setelah identitas korban di konfirmasi melalui analisis sidik jari. 

Perlu diketahui, badan pesawat Jeju Air hancur total akibat ledakan dan hataman keras yang mengenai pagar beton bandara, bahkan dikabarkan sejumlah korban terpental saat tabrakan, sehingga identifikasi korban sangat sulit. Pihak berwenang akhirnya mengkonfirmasi kematian 179 orang lainnya, dengan semua jenazah telah di temukan hingga pukul 21.03 KST.

Usai kabar kecelakaan Jeju Air di siarkan, momen mengheningkan cipta diadakan di beberapa acara. The Peninsula mewartakan, seluruh anggota peniar utama Korea Selatan mengubah jadwal menjadi program berita darurat, acara penghargaan hiburan akhir tahun dan pertynjukan komedi di batalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun