Melalui salah satu episode tayangan petualangan anak yg tak sengaja ku tonton, aku mendapat pengetahuan baru, bahwa buah pisang dipanen dengan cara menebang batangnya..Huhu..kota sekali aku ini..masa hal sederhana seperti itu saja baru tahu setelah 25 tahun menghirup udara?? Menyesal ku beritahukan hal itu pda ibuku..karena beliau berkata " Ya jelas aja..dimana-mana juga kya gitu..!" Yah..harap maklum saja saudara..
"Sekali berarti, sesudah itu mati!"
Tiba2 saja aku teringat akan sepenggal quote Chairil Anwar yg tak ku tahu ditulis di bukunya yg mna itu. Hmmm...aku jadi berpikir,.mengapa CA hanya mengatakan sekali berarti? Bukankah manusia itu harus selalu berusaha berarti selama hidupnya?? Bukankah nilai seseorang itu tergantung sepberapa besar peranan dan artinya bagi sekitar??
Hmm...jadi, Chairil Anwar itu manusia atau pohon pisang ya??
Ada yg punya jawabannya???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H