Mohon tunggu...
Izza Hakim
Izza Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Konten kreator | cerpen | Digital marketing | writer |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah di Puncak Bukit Tua

29 Maret 2024   23:15 Diperbarui: 29 Maret 2024   23:21 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Emma, yang paling terpengaruh oleh kejadian itu, merasa seperti ada sesuatu yang mengikuti setiap gerakannya. Dia sering merasa dingin dan gemetar meskipun udara sekitarnya hangat.

Pada suatu malam, Emma terbangun dari tidurnya karena merasakan kehadiran sesuatu di kamarnya. Dia melihat ke cermin di dinding dan terkejut melihat bayangan misterius itu kembali. Namun, kali ini bayangan itu tidak lagi terperangkap di cermin. Ia merasakan kehadiran bayangan itu di sekitarnya, bergerak perlahan menuju tempat tidurnya.

Emma mencoba untuk berteriak, tetapi suaranya terdengar serak dan lemah. Bayangan itu semakin mendekat, dan Emma merasakan sentuhan dingin di lehernya. Dia mencoba bergerak tapi tubuhnya seperti terikat.

Saat bayangan itu hampir menyentuhnya, Emma dengan susah payah memanggil nama teman-temannya. Mike, yang tidur di sebelah kamar, mendengar teriakan Emma dan langsung bangun. Dia bergegas masuk ke kamar Emma dan menemukannya dalam keadaan terjepit di tempat tidur, wajahnya pucat dan matanya penuh dengan ketakutan.

Mike segera mengguncang Emma dan berteriak memanggil teman-teman lainnya. Mereka semua bergegas masuk ke kamar Emma dan melihat bayangan misterius itu lenyap begitu mereka semua bersama-sama.

Setelah kejadian itu, para remaja itu semakin yakin bahwa rumah tua di puncak bukit memang memiliki kekuatan misterius yang tidak bisa dijelaskan. Mereka memutuskan untuk tidak pernah kembali ke rumah itu dan mencoba melupakan semua kejadian yang menakutkan itu.

Namun, setiap kali mereka melewati jalan yang menuju ke rumah tua tersebut, mereka merasakan kehadiran sesuatu yang aneh, seperti bayangan misterius itu masih mengintai dari kegelapan, menunggu kesempatan untuk kembali meneror mereka. Hingga sekarang, cerita tentang rumah tua di puncak bukit dan bayangan misterius di cerminnya tetap menjadi misteri yang menyeramkan dan tidak terpecahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun