Rahasia Sehat dan Bugar di Usia 74 Tahun

"Nduk, carikan buah asam di pinggir jalan depan rumah. Biasanya banyak yang jatuh ke jalan."

"Untuk apa, Ti?" tanyaku pada nenek.

"Ati mau buat sinom sama kunyit asam."

Nenekku yang biasa kupanggil Ati, kependekan dari Mbah Putri, karena waktu kecil belum bisa manggil Mbah Putri dengan jelas jadi yang terdengar adalah Ati. Panggilan itulah yang aku gunakan hingga aku besar. 

Beberapa hari sekali kuperhatikan nenek sering membuat minuman dari beberapa bahan yang sekilas kulihat adalah empon-empon atau rimpang seperti Jahe, Kunyit, Asam Jawa dan Temulawak. 

Ternyata, menurut cerita beliau, nenek sudah melakukan kebiasaan membuat minuman dari tanaman rimpang ini sejak muda untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Kalau nggak minum secara rutin biasanya mulai terasa pegal-pegal di badan, apalagi jika dirasa badan mulai letih, kurang sehat dan terasa seperti akan demam biasanya nenek langsung membuat minuman rimpang ini untuk mencegah sakit. 

Kuperhatikan memang nenekku termasuk orang yang jarang sekali sakit bahkan di usinya yang ke-74 tahun sekarang nenekku masih bisa beraktivitas dengan baik. 

Beliau selalu bilang kalau diam saja itu malah nggak enak, sakit ke badan, jadi beliau malah lebih senang banyak beraktifitas. 

Mulai dari masak, jemur pakaian, belanja ke warung tetangga, bahkan beliau masih kuat shalat lima waktu dengan berdiri sempurna dan melakukan semua gerakan shalat dengan sempurna. 

Biasanya kebanyakan orang lanjut usia sudah tidak kuat shalat dengan berdiri jadi mendirikan shalat dengan duduk, atau tidak bisa melakukan beberapa gerakan shalat dengan sempurna.

Semakin bertambahnya usia semakin besar resiko terkena penyakit degeneratif akibat perubahan sel-sel tubuh yang akhirnya mempengaruhi fungsi organ secara keseluruhan. Gaya hidup, pola makan, dan tekanan/stress pada akhirnya juga mempengaruhi perkembangan penyakit degeneratif yang mungkin diderita. 

Belum lagi ditambah adanya wabah pandemi sekarang ini, kesadaran untuk menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi minuman dari empon-empon menjadi meningkat. Tidak heran jika beberapa tokoh yang kita kenal juga sering mengonsumsi minuman dari empon-empon ini. 

Pak Jokowi misalnya, dalam sambutan acara The 2nd Asian Agriculture and Food Forum (ASAAF) 2020, hari Kamis, 12 Maret 2020, di Istana Negara, beliau mengaku minum jamu empon-empon yang terdiri dari temulawak, jahe, serai, dan kunyit tiga kali sehari. 

Ada pula Ibu Mooryati Soedibyo, hobi minum jamu sejak muda membuat beliau dikenal sebagai si Empu Jamu. Bahkan, ketika ditanya tentang rahasia awet mudanya beliau menjawab salah satunya adalah karena kebiasaannya minum jamu. Ada tiga ramuan jamu yang rutin diminum perempuan berusia 94 tahun ini, yaitu rebusan daun sembung, beras kencur, dan kunyit asam.

Ternyata khasiat dari tanaman rimpang diperoleh karena ada beberapa kandungan senyawa antioksidan di dalamnya. Dalam beberapa buku tentang rempah rempah disebutkan bahwa tanaman rimpang terutama Kunyit, Jahe, dan Temulawak ini mengandung senyawa-senyawa yang bisa berfungsi sebagai antioksidan seperti senyawa kurkumin dan fenol pada temulawak (Wijaya, 2007), senyawa gingerol pada jahe, dan senyawa flavonoid pada kunyit (Rachman, et al, 2008). 

Duke et al (2002) dalam bukunya Handbook of Medicinal Herb melaporkan bahwa Temulawak mempunyai khasiat anti peradangan. Dalam buku tersebut dilaporkan juga bahwa Jahe dan Asam jawa memiliki manfaat analgesik atau penghilang rasa sakit, antibakteri, anti peradangan, antioksidan dan bahkan sebagai antidepresan. 

Hasil penelitian yang dilakukan Unair Surabaya sebagaimana yang disampaikan Mochammad Nasih, Rektor Unair, bahwa empon-empon, seperti jahe, kunyit, dan temulawak dapat berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh sehingga bisa menangkal virus corona. 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengeluarkan surat edaran Nomor: HK.02.02/IV.2243/2020 tentang Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit dan Perawatan Kesehatan semasa Covid-19. 

Hasil survey sederhana yang saya lakukan, 9 dari 14 orang memilih jahe sebagai minuman herbal yang paling banyak diminum. Indonesia juga menjadi negara ke-6 penghasil jahe terbanyak di dunia menurut FAO (Food and Agriculture Organization).

Produk Saripati LAER (sumber: Instagram @saripati_laer )

Membuat minuman sendiri dari tanaman rimpang bagi sebagian orang mungkin agak ribet ya, nah jaman sekarang dimana teknologi pangan sudah semakin maju kini kita bisa lebih mudah mengonsumsi minuman rempah. Banyak produk minuman dari tanaman rimpang ini yang tersedia dalam bentuk serbuk. Tinggal seduh air panas dan siap minum. 

Salah satu brand produk minuman dari tanaman rimpang yang terkenal adalah Saripati LAER. Beberapa produk yang dimiliki ada minuman Jahe Kencur, Jahe Merah, Temulawak, dan Kunyit Asam. 

Untuk kualitas produk sudah tidak perlu diragukan lagi, karena Brand Saripati LAER telah mendapatkan Siddhakarya Award dan Paramakrya Award, yaitu penghargaan yang diberikan pemerintah kepada perusahaan yang berhasil meningkatkan kualitas dan produktivitasnya selama tiga tahun berturut-turut. 

Kemudahan mengonsumsi minuman herbal dari tanaman rimpang saat ini menjadi motivasi, khususnya bagi saya pribadi, untuk semakin rutin mengonsumsi minuman herbal tradisional yang banyak manfaatnya bagi kesehatan sehingga menjadi kebiasaan baik yang dapat dirasakan manfaatnya hingga tua nanti. 

Manfaat sehat yang paling utama, jika ada manfaat lain seperti awet muda dan lain-lain maka itu bonus. Itulah resolusi sehat saya tahun 2022. 

Semoga kita semua bisa memulai kebiasaan baik dengan rutin minum minuman herbal tradisional dari tanaman rimpang sebagai salah satu usaha menjaga kesehatan dan imunitas tubuh dan dapat merasakan segala manfaat baiknya hingga tua nanti.