Mohon tunggu...
izza bella
izza bella Mohon Tunggu... -

Jangan mempersulit diri sendiri bila yang mudah saja ada

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa ku Bahasa mu

21 November 2013   15:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:51 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sebagai makhluk hidup pasti membutuhkan bahasa yang di gunakan dalam sehari-hari. Setiap hari kita pasti berinteraksi dengan makhluk lainnya. Entah menggunakan bahasa kata ataupun bahasa isyarat. Semua makhluk hidup mempunyai bahasanya sendiri-sendiri, di lingkungannya, di daerahnya, di negaranya, bahkan sesame jenisnya.

Seperti pada kalangan manusia yang yang tinggal di daerah Madura, pasti mereka berinteraksi dengan bahasa yang ada di daerahnya. Orang-orang Madura mempunyai bahasa sendiri yang bisa di pahami oleh orang-orang di daerahnya, kecuali orang lain yang mempelajarinya. Begitu juga dengan orang Lombok, mereka juga mempunyai bahasa sendiri yang dapat di pahami oleh orang-orang Lombok sendiri. Jika saja orang Lombok dengan orang Madura bertemu dan mereka berbicara dengan bahasanya sendiri-sendiri pasti akan kesulitan untuk memahaminya, tidak akan pernah bertemu apa maksud dan tujuannya karena sama-sama tidak mengerti dengan bahasa yang mereka gunakan. Karena itu muncul lah bahasa isyarat.

Bahasa isyarat ini bisa dilakukan tidak dengan kata-kata bisa menggunakan tubuh, biasa di sebut bahasa tubuh. Jika mereka ingin menunjukkan arah kanan, maka dia bisa dengan cara menunnjuk arah kanan kanan dengan tangan kanannya. Bahasa tubuh ini biasa juga di pakai oleh orang-orang yang tuna wicara, mereka berinteraksi dengan orang lain dengan cara menggunakan bahsa tubuhnya. Bahasa tubuh pun ini juga bisa di pelajari. Karena orang yang tuna wicara kebanyakan adalah orang tuna rungu juga sehingga mereka belajar dengan bahasa tubuh juga, ada juga orang yang tuna wicara namun tidak tuna rungu bisa menggunakan kata-kata dan di ekspresikan melalaui gerakan tubuh, namun orang yang tuna rungu pasti lah orang itu tuna wicara pula, karena bahasa(kata, suara) di kenalkan pertama melalui pendengaran, jadi orang yang tuna rungu ini tidak bisa mendengar apa yang di bicarakan oranglain sehingga dia tidak bisa berbicara seperti orang lain itu pula.

Disini ada juga bahasa yang di gunakan oleh manusia dengan hewan. Orang-orang yang ada di pertunjukan circus itu kebanyakan mereka mempunyai keahlian berbahasa hewan. Bahasa hewan ini juga menggunakan isyarat yang di lakukan berulang kali pada hewan dan diajarkan kepada hewan itu harus bersikap seperti apa saat seseorang memberi isyarat tertentu.

Ada pula bahasa antara hewan dengan hewan. Seringkali kita melihat sesama hewan saling berinteraksi walaupun kita tidak mengetahui apa maksud dari interaksi mereka namun lewat itu kita jadi tahu ada bahasa hewan pula yang hanya di mengerti oleh mereka sendiri.

Maka dari itu sangat penting kita bisa berbahasa, karena kita hidup sebagai makhluk social yang tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesame dan dengan lingkungan sekitar kita.

Nurriyati Izza Bella

12410092

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun