Kita sebagai makhluk hidup pasti membutuhkan bahasa yang di gunakan dalam sehari-hari. Setiap hari kita pasti berinteraksi dengan makhluk lainnya. Entah menggunakan bahasa kata ataupun bahasa isyarat. Semua makhluk hidup mempunyai bahasanya sendiri-sendiri, di lingkungannya, di daerahnya, di negaranya, bahkan sesame jenisnya.
Seperti pada kalangan manusia yang yang tinggal di daerah Madura, pasti mereka berinteraksi dengan bahasa yang ada di daerahnya. Orang-orang Madura mempunyai bahasa sendiri yang bisa di pahami oleh orang-orang di daerahnya, kecuali orang lain yang mempelajarinya. Begitu juga dengan orang Lombok, mereka juga mempunyai bahasa sendiri yang dapat di pahami oleh orang-orang Lombok sendiri. Jika saja orang Lombok dengan orang Madura bertemu dan mereka berbicara dengan bahasanya sendiri-sendiri pasti akan kesulitan untuk memahaminya, tidak akan pernah bertemu apa maksud dan tujuannya karena sama-sama tidak mengerti dengan bahasa yang mereka gunakan. Karena itu muncul lah bahasa isyarat.
Bahasa isyarat ini bisa dilakukan tidak dengan kata-kata bisa menggunakan tubuh, biasa di sebut bahasa tubuh. Jika mereka ingin menunjukkan arah kanan, maka dia bisa dengan cara menunnjuk arah kanan kanan dengan tangan kanannya. Bahasa tubuh ini biasa juga di pakai oleh orang-orang yang tuna wicara, mereka berinteraksi dengan orang lain dengan cara menggunakan bahsa tubuhnya. Bahasa tubuh pun ini juga bisa di pelajari. Karena orang yang tuna wicara kebanyakan adalah orang tuna rungu juga sehingga mereka belajar dengan bahasa tubuh juga, ada juga orang yang tuna wicara namun tidak tuna rungu bisa menggunakan kata-kata dan di ekspresikan melalaui gerakan tubuh, namun orang yang tuna rungu pasti lah orang itu tuna wicara pula, karena bahasa(kata, suara) di kenalkan pertama melalui pendengaran, jadi orang yang tuna rungu ini tidak bisa mendengar apa yang di bicarakan oranglain sehingga dia tidak bisa berbicara seperti orang lain itu pula.
Disini ada juga bahasa yang di gunakan oleh manusia dengan hewan. Orang-orang yang ada di pertunjukan circus itu kebanyakan mereka mempunyai keahlian berbahasa hewan. Bahasa hewan ini juga menggunakan isyarat yang di lakukan berulang kali pada hewan dan diajarkan kepada hewan itu harus bersikap seperti apa saat seseorang memberi isyarat tertentu.
Ada pula bahasa antara hewan dengan hewan. Seringkali kita melihat sesama hewan saling berinteraksi walaupun kita tidak mengetahui apa maksud dari interaksi mereka namun lewat itu kita jadi tahu ada bahasa hewan pula yang hanya di mengerti oleh mereka sendiri.
Maka dari itu sangat penting kita bisa berbahasa, karena kita hidup sebagai makhluk social yang tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesame dan dengan lingkungan sekitar kita.
Nurriyati Izza Bella
12410092
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H