Assalamualaikum wr.wb
Halo gais! Gimana kabarnya nih?
Balik lagi sama artikel terbaru aku. Kali ini aku mau menceritakan pengalaman selama menulis artikel yang aku upload seminggu sekali.
Dari artikel selama ini atau bisa di bilang selama hampir 6 bulan ini aku menulis banyak hal. Hal yang baru aku lakuin selama ini. Dari sini aku belajar untuk semakin mahir menulis, mengembangkan ide pokok yang biasanya kita hanya belajar teori saja tapi kali ini aku mendapatkan banyak pengalaman baru dimana bukan teori saja yang aku dapat tetapi aksi. Aksi untuk memulai langsung, pengaruhnya luar biasa lo ternyata. Kita hanya perlu menulis apa yang ada di fikiran kita. Tidak sesuai kaidah tata bahasa menurut aku gapapa, karena ini proses belajar juga kan?
Banyak sekali teori yang sudah kita pelajari. Bagaimana cara menulis artikel dengan benar itu sudah kita pelajari dari bangku SMP. Kali ini aku bersyukur di bangku kuliah khususnya di mata kuliah kewarganegaraan yang dosen pengampunya adalah bapak Edi Purwanto, M.Si yang sangat kece dan easy going sekali. Masih menjadi dosen favorit saya sampe semester 2 ini hehe. Saya mendapatkan banyak pengalaman berharga. Beliau mempunyai metode yang berbeda dengan dosen lain yang saya temui selama hampir 2 semester ini. Pada waktu semester 1 beliau menyuruh kami mahasiswa untuk mencoba menulis artikel dan di sebarkan di media sosial dan beliau selalu menanyakan apa yang kita tulis saat bertemu di zoom, atau hanya sekedar berbicara apapun yang kita ingin bicarakan. Entah membicarakan topik yang viral atau membahas kejombloan mahasiswanya wkwkwk.
Selama menulis banyak suka dan dukanya. Sukanya ya kita bisa menulis apa yang ada di fikiran kita dan kita juga mendapatkan pengalaman bertemu orang-orang hebat di profesinya masing-masing. Aku bisa bertemu pendeta, biksu, guru ngaji dan masih banyak lagi.
Dari apa yang aku temui ternyata banyak hal yang baru aku tau loh. Contohnya seluk beluk agama kristen, apa bedanya kristen protestan dan katolik. Kalau tidak ada tugas seperti ini mungkin aku gak terlalu tau dan berspekulasi tanpa pengalaman dari sumber yang terpercaya.
Waktu di vihara juga akhirnya saya tau ternyata di vihara itu ada santrinya juga, selain islam mungkin aku lebih mengerti kristen atau hindu, tapi untuk buddha emang aku sama sekali belum tau gimana awal mulainya buddha lahir sampe kegiatan apa aja yang di lakukan oleh umat yang beragama buddha. Ternyata mereka umat buddha juga berpuasa. Ada kemiripan juga dengan agama islam ternyata.
Dukanya apa ya, hmm mungkin pas dapat bahan dikit ya terus pas ngembangin ke 800 kata pasti mentok di 600 kata atau 650 kata wkwkwk. Sebulan ini emang banyak cobaan ya sampe ketunda terus buat ngetik artikel. Maafkan saya bapak Edi.
Ohh iya, selama proses tugas dari awal yaitu wawancarai temen itu seru juga. Selama ini kita kan online terus bahkan belum pernah ketemu full temen sekelas. Aku kebagian wawancarai Novi, kebetulan seminggu sebelum ada tugas pertama dari kewarganegaraan kita sempet ketemu di Malang dan sempet jalan-jalan juga ke kebun teh singosari. Walaupun ketemunya ga lama tapi pas akhirnya aku tau Novi itu orangnya kayak gimana, orangnya baik juga ternyata, asik lagi.
Pas aku wawancarai ternyata kisah hidupnya lumayan banyak cobaannya juga. Gimana dia mau ke PTN yang dia tuju tapi gagal, sama banget kisahnya kayak aku wkwk. Eitss semua itu ada hikmahnya ternyata. Hikmahnya kita bisa ketemu dan berteman di kampus Uin Maulana Malik Ibrahim Malang.
Teruntuk bapak Edi dosen terkece terimakasih sudah membantu kita berekspresi lebih. orang introvert pasti senang untuk menulis daripada berbicara. Orang ekstrovert lebih suka berbicara dan bertemu orang-orang daripada menulis. Jadi tugasnya bapak Edi kali ini adil si hehe. Mantap pak.
Apa yang sudah di lakukan selama 2 semester ini dengan belajar menulis artikel membuat ilmu saya juga bertambah. Nilai plusnya sih ngetik udah sat set sat set widihhh soalnya lumayan sudah terlatih ngetik minimal 800 kata dalam seminggu. Dan dengan pengalaman bertemu orang-orang hebat aku makin percaya diri untuk berbicara. Sedikit demi sedikit sudah mulai terbiasa. Awalnya itu emang semangat, di pertengahan pasti ada aja ngeluhnya, tapi balik lagi tugas adalah tanggung jawab.
Ohh iyaa gais, ngomong-ngomong soal tugas nih daritadi, pengalaman dll. Jangan sampe lupa sama yang memberi tugas. Yup dosen pengampu mata kuliah kewarganegaraan yaitu Bapak Edi Purwanto, M.Si. pak edi ini seru loh gais orangnya, baik juga. Biasanya kalau sama dosen kebanyakan kan agak kaku ya, canggung gitu. Tapi kalau sama Pak Edi udah kayak sohib beneran. Tapi ga boleh ngelunjak gais! Pak edi itu bawaannya santai tapi bisa tegas juga. Beliau lucu dan selalu panggil kami dengan sebutan "Mblo". Iya pak saya emang jomblo, doain habis ini gak jomblo ya pak hehe. Yang bikin nambah kagum lagi nih, Pak Edi punya pengalaman banyak sekali, kalau mau tau cek aja instagram sama twitternya. Kalau ga salah nama instagramnya @edhenkbaru. Btw, followersnya banyak gais saya aja kalah wkkwk.
Terimakasih Bapak Edi atas tugas yang banyak yang berhasil saya kerjakan akhirnya. Tetap easy going ya pak! Kapan-kapan semoga bisa silaturahmi sambil ngopi dan mukbang durian sama teman-teman enak juga tuh pak hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H