Merantau, istilah 'syar'i: hijrah. Pindah tempat bagi banyak orang dianggap mudah. Mungkin juga bagi saya. Banyak orang bersemangat meninggalkan kampung halaman tempat lahirnya menuju suatu daerah lain. Bagi sementara lainnya, tidak mudah. Namanya saja hijrah, pasti jauh. Kalau dari banda Aceh ke Pidie itu bukan hijrah namanya. Itu namanya......... jalan-jalan.
Anyway......
Merantau memang tidak seperti jalan-jalan. Merantau memakan banyak waktu, tenaga, fikiran bahkan biaya. Bukan sehari dua, seminggu, sebulan atau setahun. Bahkan bertahun-tahun harus siap hidup merantau. Orang merantau memiliki tujuan yang berbeda ada untuk bekeja ada pula melanjutkan pendidikan. Ada yang sukses di tanah rantau, adan yang harus berdarah-darah demi sesuap nasi......
Saya salah satunya. Sudah sebulan ini tinggal di Malang, Jawa Timur. Cukup berat mengambil keputusan harus pergi ke negeri orang. Maklumlah...di Aceh tidak mudah bagi cewek pergi sendirian.Â
Sebelum mengambil keputusan merantau ini, keputusan yang besar bagi seorang perempuan, saya harus bisa menyakinkan orangtua. Minta izin aja susahnya minta ampun.......Belum lagi keluarga lainnya, saudara-saudara tidak ada yang mendukung. Pokoknya beratlah.....
Alhamdulillah pada akhirnya dizinkan oleh kedua orangtua.....saya pun berangkat. Bareng dengan Abang kami yang bertugas di Makassar, Sulawesi Selatan. Agak berat ninggalkan Aceh...tetapi hidup harus jalan...dan butuh perjuangan. Begitulah tekad ini saya tanamkan dalam hati. Bismillah......
Bagi saya, hanya diri sendirilah yang lebih tahu dalam menjalankan kehidupan ini. Saya sadari, semua orang pasti mempunyai tujuan, cita-cita dan banyak harapan lainnya. Pastinya untuk kehidupan yang lebih baik. Sesudah di perantauan perlahan, saya merasa lebih percaya diri, open minded..... dan banyak hal baru yang dicoba.
Jujur, kami bukan dari kalangan orang elit. Hidup kami sederhana, dan cukup lah untuk ukuran rata-rata orang Aceh. Mungkin saya termasuk dimanja. Makanya, saat saya ingin sesuatu, dan saya bilang ke orangtua, biasanya.... segera diusahakan. Ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa harus merantau.
Mungkin saya semula tidak pernah berpikir bahwa sebagai seorang introvert, pemalu, pendiam, cengeng bisa berani seperti sekarang. Karena aku benci dengan kepribadian introvert, lantaran dengan itu harus memaksa diri untuk berubah. Saya yakin bahwa semua bisa diubah, asal biasa.
Dengan merantau saya yakin akan terjadi dan ditemui banyak perubahan. Bisa dalam artian pengalaman, pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Banyak pengalaman pahit, manis, asam dan pedas yang semunya bermanfaat sebagai bumbu kehidupan.Â
Kalau boleh saya istilahkan melatih diri hidup mandiri. Pengalaman hidup di rantau bagi cewek Aceh khususnya, jelas beda saat masih di kampung halaman. Terlebih jika banyak kebutuhan kita masih diurus oleh atau campur tangan  tangan orangtua.
Bagaimanapun, hidup di rantau bukan hal yang mudah, Merantau harus berpondasikan mental baja. Berani saja kadang tidak cukup. Karena keberanian tidak menjamin diperolehnya keadaan yang menyenangkan hati kita.
Uniknya, merantau bisa memberikan kita jadi lebih kuat dalam menghadapi hidup. Banyak pelajaran hidup yang didapatkan dengan orang yang memiliki latar belakang kehidupan yang beragam. Sempat terbersit rasa khawatir tentang apa yang bakal terjadi nanti di perantauan.Â
Untungnya di sisi lain, ada keberanian yang mendorong untuk menepis kekhawatiran yang tak berdasar di perantauan. Di rantau, pasti akan mendapatkan banyak saudara, teman dan berjumpa dengan orang-orang baik. Â Inilah yang saya coba tanamkan...Dan memang benar!
Bagi kebanyakan cewek Aceh, merantau itu sulit. Betapapun banyak yang menyarankannya, bahwa jika ingin merantau, merantaulah. Karena merantau memberikan banyak manfaat yang hanya didapatkan hanya ketika merantau. Bisa mengenal kebudayaan daerah lain yang unik-unik.Â
Bisa belajar banyak hal sekalipun belajar dengan alam di sekeliling kita. Dengan merantau kita akan bertemu dengan orang yang tidak pernah kenal. Merantau akan memaksa kita untuk berani berkomunikasi.
You know what? 90% people activities are on communication. Jadi, komunikasi itu sangat penting. Lebih-lebih lagi dalam mencari kerja. Kebanyakan orang merantau untuk bekerja, pastikan bisa berkomunikasi dengan baik.
Saran saya kepada cewek-cewek Aceh........
Kapan saja kamu sudah siap merantau, maka lakukanlah. Berapa lama kamu ingin merantau silahkan karena merantau tidak dibatasi oleh waktu. Bahkan ini bagus, karena merantau dapat membentuk karakter mandiri dan berdamai dengan kesendirian. Tidak masalah mau ke mana, yang penting jelas tujuan dan langkah-langkahnya. Dalam maupun luar negeri tak masalah. Saat ini sudah mulai banyak cewek-cewek Aceh yang bertaruh, mengadu nasib di negeri Jiran.
Hanya saja, tidak perlu berekspektasi yang tinggi, hidup enak, atau hidup mewah di tahap awal. Kalau mau enak, tinggal aja dirumah. Hidup di perantauan ada plus dan minus nya. Merantau tidak bisa menjadi patokan kita bisa sukses karena sukses butuh proses, kemauan, kegigihan serta do'a dengan istiqamah. Kalau niat hanya ingin sukses tidak usah jauh-jauh merantau tinggal di daerah sendiri juga bisa sukses.
Last but not least.....
Pastikan sebelum merantau lengkapi dokumen-dokumen penting yang akan dibawa agar tidak salah jalan. Jangan merantau jika tujuan belum jelas, karena jika salah tujuan, bisa jadi berususan dengan pihak kepolisian. Jangan lupa, pertahankan untuk tetap semangat. Dan......jaga kesehatan.....siapa tahu kita bakal jumpa......
Malang, 23 May 2023
