ponsel legendaris, nama Samsung Galaxy J2 Prime selalu menjadi sorotan. Meskipun dahulu dikenal dengan julukan "HP jelek," ponsel ini berhasil mempertahankan basis penggemar yang setia. Bahkan setelah 7 tahun, video unboxing yang diunggah di akun YouTube (Gadgetin) itu terus mendapat perhatian, mencapai lebih dari 2 juta penonton dan 13 ribu komentar.Â
Ketika berbicara mengenaiPonsel ini memicu nostalgia di banyak orang. Meski pasar telah dipenuhi dengan HP baru seperti iQOO, Infinix, dan Xiaomi, Samsung Galaxy J2 Prime tetap menjadi perbandingan yang sering muncul. Bahkan di platform jual-beli online seperti Tokopedia, masih terdapat penawaran J2 Prime dalam kondisi baru yang disegel.
Keberadaan stok J2 Prime yang masih tersedia hingga saat ini menimbulkan pertanyaan: apakah populernya menyebabkan stoknya tetap banyak atau justru sebaliknya? Ponsel ini memiliki reputasi unik sebagai ponsel yang dianggap buruk pada masanya, namun tetap diminati karena merek Samsung yang kuat. Banyak pengguna yang awalnya memilih J2 Prime kemudian menyesalinya, menjadikannya mendapat label legendaris hingga saat ini.
Apabila kita melihat lebih dalam tentang ponsel ini, J2 Prime dalam kondisi Brand New In Box masih tersedia di pasaran. Desain kotaknya mengusung desain klasik Samsung yang minimalis. Produksi ponsel ini dilakukan di Indonesia, menunjukkan keterlibatan panjang Samsung di negara ini.Â
Fitur utama J2 Prime pada zamannya termasuk memori internal 8GB yang merupakan kelemahan utama. Ponsel ini juga dilengkapi dengan front LED Flash, prosesor quad-core, mode penghematan daya, dan layar 5 inci dengan resolusi 540x960 piksel. Layarnya menggunakan teknologi TFT yang tampak sudah ketinggalan zaman saat itu. Tak lupa, kamera belakang 8MP dan kamera depan 5MP menjadi nilai standar untuk masa itu.
Salah satu keunikan J2 Prime adalah seringnya muncul laporan "memory kurang" karena ruang penyimpanan 8GB cepat terisi dengan aplikasi dan sistem operasi. Bahkan, ponsel ini terkenal dengan "fitur" gerakan mandiri yang tak diinginkan, yang jelas merupakan bug bukan fitur asli.
Saat membuka kotak J2 Prime sendiri memberikan sensasi nostalgia tersendiri. Desainnya yang sederhana memiliki pesona tersendiri. Ponsel berwarna silver dengan tekstur khas di bodi belakangnya, dilengkapi kamera 8MP, LED Flash, dan speaker di bagian atas. Slot untuk dua kartu SIM dan microSD terletak di dalamnya, serta baterai 2600 mAh yang dapat dilepas.
Unboxing J2 Prime mengingatkan kita pada era di mana kegembiraan mengeluarkan gadget baru begitu menakjubkan karena banyak aksesori yang terdapat dalam kotak. Charger 5V 1A, kabel USB, dan earphone in-ear monitor masih sering disertakan dalam paket pembelian, hal yang sekarang sudah langka dalam paket ponsel modern.
Meski J2 Prime memiliki kekurangan layar dan ruang penyimpanan yang terbatas, kenangan akan masa lalu ponsel ini masih tetap melekat. Desain Grace UX dari Samsung yang sederhana namun menarik memberikan sentuhan masa lalu yang terasa mengharukan. Meskipun performa sudah tertinggal dibandingkan ponsel modern,Â
J2 Prime pada masanya dianggap cukup memadai. Tantangan utama pengguna J2 Prime terletak pada memori internal 8GB yang cepat terisi. Pengguna harus ekstra bijak dalam memilih aplikasi yang akan terinstal, serta memindahkan beberapa aplikasi ke kartu microSD. Namun, tidak seluruh aplikasi dapat dipindahkan, yang membuat ruang penyimpanan terus menjadi masalah.
Kesimpulannya, Samsung Galaxy J2 Prime memang ponsel yang kontroversial pada masanya, tetapi tetap menjadi bagian penting dari sejarah teknologi ponsel. Meskipun memiliki banyak kekurangan, J2 Prime masih memiliki tempat di hati banyak penggemar. Untuk mereka yang ingin bernostalgia atau koleksi, ponsel ini masih bisa ditemukan dalam kondisi baru.
Perkembangan teknologi ponsel telah berjalan sangat cepat, dan kini dengan harga yang sama, kita bisa mendapatkan ponsel dengan spesifikasi yang jauh lebih baik.Â
Namun, mengenang kembali J2 Prime memberikan kita pelajaran berharga tentang bagaimana teknologi telah berkembang dan bagaimana beberapa produk, meskipun memiliki banyak kekurangan, tetap memiliki nilai sentimental yang tinggi.
Samsung Galaxy J2 Prime mungkin bukan ponsel terbaik dari segi spesifikasi dan performa, tetapi sejarahnya yang unik dan kenangannya yang melekat membuatnya menjadi ponsel legendaris yang layak untuk dikenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H