Kebijakan kenaikan IPI dan UKT telah menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi terbatas. Kenaikan biaya pendidikan ini dianggap memberatkan dan berpotensi menghambat akses pendidikan bagi banyak mahasiswa. BEM SI menilai bahwa kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi mahasiswa secara menyeluruh dan berpotensi meningkatkan angka putus kuliah.
Dalam upayanya untuk menekan pihak universitas agar mempertimbangkan kembali kebijakan ini, BEM SI mengajak seluruh mahasiswa untuk bersatu dan menyuarakan penolakan mereka melalui aksi mogok kuliah. Langkah ini diharapkan dapat menjadi bentuk tekanan nyata kepada pihak universitas untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa dan mencari solusi yang lebih adil serta tidak memberatkan.
BEM SI juga mengungkapkan bahwa peningkatan biaya pendidikan ini tidak sejalan dengan prinsip pendidikan sebagai hak dasar yang seharusnya dapat diakses oleh semua kalangan tanpa diskriminasi. Mereka menekankan pentingnya keberlanjutan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, di mana kebijakan finansial tidak boleh menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi.
Aksi mogok kuliah ini tidak hanya bertujuan untuk menolak kenaikan IPI dan UKT, tetapi juga untuk mengingatkan pihak universitas mengenai tanggung jawab mereka dalam menyediakan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh mahasiswa. BEM SI mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk bersatu dan mengambil bagian dalam aksi ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik dan lebih adil.
Dengan latar belakang tersebut, BEM SI berharap pihak universitas akan merespon dengan bijaksana dan mempertimbangkan kembali kebijakan yang telah dikeluarkan. Mereka menekankan bahwa dialog dan kolaborasi adalah kunci untuk mencapai solusi yang menguntungkan semua pihak, dan berharap aksi mogok kuliah ini akan membuka jalan bagi pembicaraan yang lebih konstruktif antara mahasiswa dan pihak universitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H