Mohon tunggu...
Izza Ainul Yaqin
Izza Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030066 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Just a Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Setelah Hilang kontak Jumat (8/3), Pesawat SmartAir Kini Telah Ditemukan API Box dan ELT-nya

12 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 12 Maret 2024   09:34 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim gabungan pencarian dan penyelamatan telah berhasil menemukan serta mengamankan API Box dan ELT (Emergency Locator Transmitter) yang berasal dari Pesawat Smart Air yang jatuh di kota Tarakan pada Senin (11/03/2024). Pada langkah berikutnya, kedua perangkat tersebut diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan investigasi mendalam guna mengungkap penyebab pasti dari kecelakaan pesawat Smart Air tersebut. Proses investigasi pada kotak hitam akan memakan waktu yang disesuaikan dengan tingkat kompleksitas dari perangkat tersebut.


Seperti yang terlihat dalam video beredar di akun Kompas.com tim SAR gabungan berhasil membawa black box atau kotak hitam dan kotak emergency locator transmitter milik pesawat Smart air. kotak hitam dan El itu berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian jatuhnya pesawat ke kota Tarakan pada senin 11 Maret 2024 lalu. Atas kejadian ini, pihak berwajib bertindak cepat dan tangkas dalam membentuk Tim Gabungan dalam upaya pencarian Pesawat Smart Air.

Penyerahan Setbox kepada pihak KNKT untuk dianalisis. Sumber: Kompas.com
Penyerahan Setbox kepada pihak KNKT untuk dianalisis. Sumber: Kompas.com
Kemudian dua benda tersebut diserahkan langsung kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT) untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. Komandan Lanus Anang Busra Tarakan, Kolonel Penerbang Bambang Sudewo menjelaskan "Penyerahan Api Box dan El box ini makanya harus diambil elt-nya, lalu dimatikan sehingga Sistem E-safety ya Safety Aviation-nya sudah OFF berarti sudah tertangani kemudian data ini penting karena apa untuk tindak lanjut kkt mencari penyebabnya untuk supaya ke depan tidak terjadi lagi,  penyebabnya terutama untuk Pesawat Jenis Pilatus Ini".

Penjelasan dari Komandan Lanud Anang Busra Tarakan. Sumber: Kompas.com
Penjelasan dari Komandan Lanud Anang Busra Tarakan. Sumber: Kompas.com
Sementara itu dalam kotak hitam terdapat rekaman suara dari pilot dan teknisi serta data penerbangan waktu yang diperlukan untuk investigasi kotak hitam akan disesuaikan dengan tingkat kompleksitas kotak hitam itu sendiri dengan begitu operasi Sar dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup sebelumnya diberitakan sebuah pesawat jenis Pilatus Smart Aviation tipe pc6 nomor registrasi pksne dari Bandara Tarakan menuju k Raya Nunukan kalimantan Utara hilang kontak pada Jumat 8 Maret 2024 siang pesawat dikendarai oleh Pilot Muhammad Yusuf Yusandika Kantohe dan teknisi bernama Denis Sobali pilot berhasil ditemukan oleh timsar dalam kondisi selamat sementara Deni dinyatakan meninggal dunia.


Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh dari lokasi kejadian, Tim SAR bersama dengan pihak berwenang berhasil menemukan dan mengidentifikasi kedua kotak tersebut. API Box, atau lebih dikenal sebagai kotak hitam, dan ELT, perangkat penunjuk darurat, dianggap krusial dalam mengungkap rahasia dari peristiwa tragis ini.


API Box, yang umumnya terdapat pada pesawat terbang, berfungsi sebagai penyimpan data penerbangan dan rekaman suara dari kokpit. Ini adalah instrumen yang vital dalam membantu penyelidikan kecelakaan pesawat karena mampu memberikan informasi mendalam tentang parameter penerbangan dan interaksi di antara kru pesawat. Sementara itu, ELT adalah perangkat darurat yang dirancang untuk memberikan sinyal lokasi jika pesawat mengalami kecelakaan atau insiden serius. Kehadiran kedua kotak ini menjadi kunci dalam membantu proses investigasi untuk memahami kronologi peristiwa yang menyebabkan kecelakaan dan menganalisis setiap faktor terkait.

Video Pesawat SmartAir sebelum mengudara. Sumber: Kompas.com
Video Pesawat SmartAir sebelum mengudara. Sumber: Kompas.com
Setelah kedua perangkat tersebut berhasil ditemukan dan diamankan, tanggung jawab untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan pesawat berpindah kepada KNKT. Komite Nasional Keselamatan Transportasi memiliki wewenang dan kapabilitas untuk melakukan investigasi independen dan mendalam mengenai insiden kecelakaan transportasi. Mereka akan menyelidiki setiap aspek terkait, mulai dari kondisi cuaca, rekaman suara kokpit, hingga data teknis dari kotak hitam. Diharapkan hasil investigasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya terjadi sebelum pesawat jatuh.


Namun, proses investigasi ini tidaklah instan dan memerlukan waktu yang sewajarnya. Tingkat kompleksitas kotak hitam, terutama API Box, seringkali menjadi faktor penentu dalam durasi investigasi. Meskipun demikian, fokus utama tetap pada keakuratan dan kebenaran temuan investigasi untuk memastikan keselamatan penerbangan di masa depan.


Sementara keluarga korban dan masyarakat umum menanti hasil dari investigasi ini, upaya gabungan antara tim SAR dan KNKT mencerminkan komitmen terhadap keselamatan dan transparansi dalam pengungkapan fakta. Semua pihak yang terlibat dalam investigasi ini berharap bahwa temuan-temuan yang ditemukan nantinya dapat menjadi landasan untuk penerapan perbaikan dan peningkatan sistem keamanan penerbangan secara menyeluruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun