Acara yang sukses berlangsung pada Minggu (25/2) dengan melibatkan 300 peserta dari Indonesia dan 12 negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Brazil, Australia, Polandia, Thailand, Singapura, Kazakhstan, Malaysia, Ukraina, dan Jepang. Tanggapan positif terhadap peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga triathlon, yang terkenal karena menekankan kekuatan dan daya tahan, terlihat dari keputusan Sportel Rendez-vous Bali 2024 untuk memasukkan triathlon sebagai bagian integral dari rangkaian cabang olahraga, memberikan nuansa tersendiri pada kesempatan kali ini.
Prada Fahrul Fauzan Berhasil menempati Puncak podium di Sportel Bali Thrithlon di kategori Spint Putra Prada Fauzan menjadi yang tercepat dengan waktu 1,03,16, Disusul peringkat 2 Graha Riski (Polisi) waktu 1,04,21, dan Juara 3 dari Marinir Ahmad Rit Anudin dengan waktu 1,08,34
Triathlon, olahraga yang penuh tantangan, menggabungkan renang, sepeda, dan lari. Bagi pesertanya, yang biasa disebut triatlet, diperlukan kekuatan fisik, daya tahan, dan keterampilan khusus untuk menghadapi setiap disiplin. Mari kita lihat ringkasan singkat dari setiap disiplin dan jenis-jenis triathlon yang dapat diikuti.
Disiplin Triathlon: Renang, Sepeda, dan Lari
1. Renang: Tahap pertama triathlon ini biasanya dilakukan di perairan terbuka seperti laut, danau, atau sungai. Panjang lintasan renang bervariasi tergantung pada jenis perlombaan yang diikuti.
2. Sepeda: Setelah menyelesaikan renang, triatlet melanjutkan ke fase sepeda. Dengan menggunakan sepeda balap khusus triathlon, mereka menempuh jarak tertentu untuk mengoptimalkan kecepatan.
3. Lari: Fase terakhir melibatkan lari, dengan lintasan yang bisa melintasi berbagai medan. Kecepatan dan daya tahan sangat diperlukan untuk menyelesaikan bagian ini.
Stamina yang dibutuhkan atlet untuk mengikuti kompetisi ini haruslah sangat teruji dan tentunya membutuhkan latihan jangka panjang untuk benar benar mematangkan kondisi fisik, jiwa-raga sampai mental sekalipun. Bagaimana tidak, satu cabang olahraga saja jika dilombakan membutuhkan persiapan sampai berbulan bulan untuk menyiapkannya, lalu bagaimana dengan kompetisi yang satu ini dengan melombakan 3 Cabor Olahraga yang berkesinambungan dalam satu kesatuan waktu. Triathlon sendiri memiliki berbagai kelompok yang dilombakan berdasarkan jarak tempuh, Jenis-Jenis Triathlon:
1. Sprint Triathlon: Merupakan jarak relatif pendek, melibatkan renang 750 meter, sepeda 20 kilometer, dan lari 5 kilometer.
2. Olimpiade Triathlon: Sesuai dengan Olimpiade, mencakup renang 1,5 kilometer, sepeda 40 kilometer, dan lari 10 kilometer.
3. Half Ironman: Dengan jarak lebih panjang, melibatkan renang 1,9 kilometer, sepeda 90 kilometer, dan lari 21,1 kilometer.
4. Ironman: Merupakan perlombaan triathlon paling ekstrem dengan jarak total renang 3,8 kilometer, sepeda 180 kilometer, dan lari 42,2 kilometer.
Mengoptimalkan transisi antara setiap disiplin menjadi sangat penting dalam triathlon. Fase T1 (dari renang ke sepeda) dan T2 (dari sepeda ke lari) membutuhkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan tambahan. Keamanan dan keselamatan menduduki posisi utama sebagai prioritas dalam setiap perlombaan triathlon.Â
Mengingat sifat yang menantang dari olahraga ini, panitia penyelenggara dan peserta sama-sama menyadari pentingnya menjaga kondisi aman selama seluruh rangkaian perlombaan. Peraturan ketat diterapkan untuk memastikan setiap tahap, mulai dari renang, sepeda, hingga lari, berlangsung dengan keamanan maksimal.Â
Pengawasan terhadap rute, alat perlengkapan, dan perilaku atlet menjadi fokus utama guna meminimalkan risiko dan memastikan integritas kompetisi. Keselamatan peserta adalah landasan utama yang membentuk atmosfer positif, memungkinkan setiap triatlet untuk mengekspresikan kemampuan maksimal mereka dengan keyakinan dan kepercayaan diri.
Bali, dengan keindahan alamnya, menjadi tuan rumah perlombaan triathlon yang memadukan kekuatan fisik dan petualangan alam. Rute perlombaan didesain untuk mengeksplorasi keanekaragaman pulau ini. Perlombaan di Bali bukan hanya tantangan olahraga, tetapi juga kesempatan unik untuk menjelajahi keindahan pulau ini. Dengan pantai yang memukau, pegunungan hijau, dan budaya yang kaya, setiap langkah peserta diatur oleh latar belakang yang memukau.
Peserta menjelajahi rute perlombaan yang melibatkan renang di perairan biru jernih, bersepeda, serta lari di pantai berpasir putih dan jalan setapak. Triathlon di Bali tak hanya tentang persaingan.Â
Peserta merasakan hangatnya sambutan masyarakat setempat, menciptakan pengalaman yang lebih bersifat sosial dan harmonis. Perlombaan menegaskan pentingnya pelestarian lingkungan dengan langkah-langkah ramah lingkungan. Pengurangan limbah plastik dan promosi transportasi berkelanjutan menjadi bagian integral dari komitmen tersebut.
Perlombaan di Bali tidak hanya menarik peserta lokal, tetapi juga membuka peluang untuk pengalaman lintas budaya dengan melibatkan atlet dari seluruh dunia. Diadakan kompetisi triathlon internasional, seperti yang terjadi dalam Sportel Rendez-vous Bali 2024, mendapatkan banyak respons positif.Â
Pertama-tama, event semacam ini memberikan kesempatan bagi atlet lokal untuk beradu kemampuan dengan peserta dari berbagai belahan dunia, menambah semangat kompetisi dan mengukur sejauh mana kemampuan mereka secara global. Kedua, event ini menarik minat dan partisipasi dari atlet internasional, yang secara menyenangkan ikut menyemarakkan ragam budaya olahraga di Indonesia serta memperluas jaringan komunitas triathlon secara internasional.Â
Ketiga, event ini mendukung sektor pariwisata lokal dengan mempromosikan destinasi Bali melalui liputan media dan kehadiran peserta serta penonton dari mancanegara. Terakhir, kompetisi internasional ini menciptakan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman antara atlet, pelatih, dan penyelenggara, membangun hubungan yang akrab dan kolaboratif dalam komunitas triathlon global. Sebagai hasilnya, diadakannya kompetisi internasional membawa dampak positif pada perkembangan olahraga triathlon, ekonomi lokal, dan hubungan antarnegara.
Perlombaan bukan hanya membawa dampak positif pada peserta, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Keterlibatan mereka dalam penyelenggaraan dan dukungan terhadap usaha kecil di sekitar rute perlombaan menciptakan dampak positif dan berkelanjutan. Perlombaan triathlon di Bali juga bukan hanya sekadar olahraga.Â
Ia adalah petualangan melintasi keindahan alam, kekayaan budaya, dan daya tarik sosial. Bagi peserta dari usia 10 hingga 50 tahun, triathlon di Bali bukan hanya tentang mencapai garis finish, melainkan merasakan keajaiban dan keunikan pulau dewata yang akan dikenang sepanjang hayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H