Mohon tunggu...
Noer Izza Kusumawardani
Noer Izza Kusumawardani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

menulis sekaligus belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Investasi Masa Depan

10 November 2011   23:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mmm... siapa yang tidak ingin punya investasi. Apalagi jaman sudah sangat modern seperti sekarang. Bagi beberapa orang, investasi menjadi hal yang mutlak diperlukan. Terbayang dalam benak saya bahwa kita harus punya modal, terutama uang. Bahkan ada yang menganggap asuransi jiwa juga salah satu bentuk investasi. Tapi, bagaimana jika tidak punya modal untuk berinvestasi, seperti saya ?

Olahraga bisa menjadi pilihan. Dulu, waktu masih sekolah sempat menekuni beberapa bidang olahraga seperti tenis meja dan basket. Saat kuliah, karena banyaknya kesibukan, saya vakum olahraga. Terasa sekali bedanya, gampang lemes dan ngantukan. Oh ya, saya juga sempat ikut karate lho... meski cuma enam bulan, hehe..

Setelah menikah, senam menjadi pilihan. Cukup menguras energi, tapi sebanding dengan manfaatnya. Cukup menyenangkan, bertemu dengan ibu-ibu yang punya hobi sama, olahraga. Bahkan saya sangat terinspirasi untuk selalu olahraga saat melihat instruktur saya yang masih sehat, segar, bugar dan cantik lagi, meski usianya sudah menginjak kepala enam. Woww... bisa dibayangkan kan ? ^_^

Tahun ini saya merasa ada yang kurang. Jarang berolahraga. Senam ringan sebelum mandi pagi pun tidak rutin lagi. Meski masih bisa menjalani kesibukan sehari-hari yang cukup menyita energi, tapi badan rasanya sangat lemah. Gampang capek dan nafas cepat ngos-ngosan. Sering sakit, terutama di daerah sekitar leher dan bahu. Maklum, saya adalah pembalap alias pemudi berbadan gelap, haha...

Ya, setiap hari berangkat kerja naik motor dengan membawa tas ransel di punggung sering membuat saya mengalami tengeng ( bahasa jawa ). Kalau dalam bahasa medisnya tortikolis. Rasa nyeri di leher menjalar ke bahu yang membuat susah saat menoleh. Ada lagi selain tengeng, nyeri punggung dan pinggang. Wah, pokoknya sangat tidak nyaman untuk pengendara motor seperti saya.

Beberapa minggu belakangan ini, saya melakukan kembali sesuatu yang mudah, murah dan pastinya manfaat. LARI PAGI. Sebenarnya dulu pernah saya lakukan, hampir tiap pagi lari, tapi melakukannya sendirian membuat saya lama-lama bosan. Ada sedikit rasa malu juga dilihatin orang, apalagi kalau kesiangan, hehe...

Sekarang, semangat lari pagi muncul lagi sejak anak pertama saya minta untuk ditemani lari. Jadilah kami berdua lari pagi setelah sholat shubuh. Lari pagi menjadi pilihan investasi masa depan buat saya. Mmm... badan terasa sehat, segar dan bugar. Satu lagi, terasa awet muda, haha...

Hayoo... siapa yang mau mengikuti jejak saya. ^__^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun