Mohon tunggu...
Izudien Fahmi
Izudien Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka dengan hal baru dan belajar pengetahuan baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efisiensi Tata Letak Gudang Penyimpanan Bahan Baku dengan Metode Class Based Storage

10 Juli 2024   13:23 Diperbarui: 10 Juli 2024   13:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denah gudang bahan baku PT.XYZ/dokpri

PT. XYZ Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak yang bergerak di industri pakan dengan produk pakan ikan komersil.  PT. XYZ memiliki gudang induk permanen yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku yang selanjutnya akan digunakan dalam proses produksi. Dalam penyusunan bahan baku, PT. Central Proteina Prima Tbk menggunakan dua istilah, yaitu stafel dan pallet. Saat ini tata letak gudang menggunakan metode Dedicated storage, yaitu bahan baku ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya. 

Akan tetapi pada gudang bahan baku yang sangat memadai ternyata perusahaan belum mampu mengatasi ketidakteraturan penumpukan bahan baku yang ada, dimana peletakkan bahan baku saat ini didasarkan pada posisi gudang yang kosong saja. Selain itu, saat kondisi gudang penuh bahan baku ditempatkan disembarang tempat seperti di jalur material handling, serta kapasitas yang dimiliki gudang belum dimanfaatkan secara optimal sehingga terjadi penurunan kapasitas gudang sebenarnya. Hal ini menyebabkan proses pencarian bahan baku menjadi sulit dan memperlambat operasional material handling ditambah lagi dengan bayaknya jenis bahan baku yang berbeda. 

Berdasarkan fakta tersebut perlu dilakukan perancangan kebijakan penyimpanan dan perancangan tata letak gudang agar menjadi efektif. Dari hasil observasi di lapangan, ditemukan permasalahan berupa keterlambatan dalam penanganan barang di gudang, serta menurunkan produktivitas seperti proses penempatan barang dan pengambilan barang. 

Untuk meningkatkan efisiensi tata letak penyimpanan gudang bahan baku, perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap proses dan penempatan barang dengan mempertimbangkan klasifikasi item produk dan tingkat perputarannya. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi waktu dan jarak yang ditempuh dalam aktivitas penyimpanan.  Berikut metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ;

Metode  Class Based Storage

Class based storage merupakan kebijakan penyimpanan yang banyak digunakan berdasarkan klasifikasi jenis produk dan  menetapkan penyimpanan produk yang acak. Model ini membagi item yang disimpan kedalam kelas yang berbeda berdasarkan kurva permintaan ABC. 

Dalam kasus penyimpanan berbasis ABC, sejumlah kecil produk dengan permintaan tertinggi dikelompokkan sebagai produk kelas A dan kemudian disimpan di wilayah Gudang yang paling dekat dengan depot atau posisi keluar masuk barang. Item permintaan rendah, dikelompokkan sebagai item kelas C, disimpan diwilayah jauh dari depot. 

Dalam setiap kelas, item disimpan secara acak. Penggunaan metode class based storage mampu mempercepat proses perpindahan jarak 10% hingga 25% dibandingkan metode yang diterapkan perusahaan. Penerapan metode class based storage mampu mengurangi waktu pengambilan lebih besar dibandingkan dengan metode dedicated storage dan random storage. 

Metode ini lebih mudah diimplementasikan daripada metode volume based storage karena tidak memerlukan daftar lengkap unit penyimpanan stok yang diperingkat berdasarkan volume dan membutuhkan lebih sedikit waktu untuk mengelola daripada menggunakan metode volume based storage. Efektivitas class based storage dapat dicapai dengan mengintegrasikan traversal routing karena tingkat kemudahan penggunaanya dan memberikan kinerja yang mendekati optimal.

Gudang bahan baku milik PT. XYZ memiliki dimensi, panjang 132 meter dan lebar 138 meter, yang terbagi menjadi beberapa zona yaitu area unloading, intake (untuk tempat masuknya bahan baku), silo, dan gudang bahan baku. Di sisi lain, gudang bahan baku PT. XYZ terdiri dari 10 gudang utama yang dilengkapi dengan 524 line dan mampu menampung 7.860 palet.

 Terdapat dua jenis bahan baku utama yang dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, yaitu bubuk (powder) dan cair (liquid). Proses penyimpanan bahan baku menggunakan palet sebelum ditempatkan di gudang. Untuk bahan baku dalam satu palet yang diamati dan analisis untuk observasi adalah bahan baku yang berbentuk powder. 

Dengan penggunaan palet memungkinkan efisiensi dalam proses logistik dan penyimpanan, memastikan bahwa bahan baku disusun dengan rapi dan mudah diakses. Gudang PT. Central Proteina Prima Tbk dirancang untuk mendukung pengelolaan yang efisien dan aman terhadap bahan baku, baik yang berbentuk bubuk maupun cair, sesuai dengan kebutuhan produksi perusahaan. 

Dari hasil analisis ABC berdasarkan perputaran persediaan dapat diidentifikasi menjadi sebagai berikut: 

  1. Kelas A memiliki nilai sebesar 82,3% dari total nilai pengeluaran, yang terdiri dari 5 item atau setara dengan 45,5 % dari total item persediaan.   

2. Kelas B memiliki nilai sebesar 11,8% dari total nilai pengeluaran yang terdiri dari 2 item atau setara dengan 18,2 % dari total item persediaan. 

3. Kelas C memiliki nilai sebesar 5,9% dari total nilai pengeluaran, yang terdiri dari 4 item atau setara 36,4% dari total item persediaaan.

Berikut Layout gudang Usulan dari hasil analisis ;

Layout gudang setelah dikelompokkan/dokpri
Layout gudang setelah dikelompokkan/dokpri

Keterangan :

  • Kelas A = Merah
  • Kelas B = Kuning
  • Kelas C = Hijau

 

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian usulan perancangan tata letak penyimpanan barang yang telah dilakukan di gudang bahan baku PT. Central Proteina Prima Tbk adalah:

 1. Hasil dari perubahan layout tata letak penyimpanan bahan baku didalam gudang menghasilkan beberapa efisiensi yaitu untuk penempatan bahan baku menurunkan efisiensi sebesar 14,39% sedangkan untuk pengambilan bahan baku sebesar 15,14%. 

2. Usulan perancangan penempatan bahan baku menggunakan metode class based storage menjadi 3 kelas, yang sesuai dengan klasifikasi ABC. Hal ini terlihat pada hasil analisis dengan metode ABC. Dimana kelas A sebanyak 5 item dan memiliki nilai sebesar 82,3 % dari total bahan baku, yang mempresentasikan 45,5% bahan baku dari keseluruhan bahan baku. 

Untuk kelas B sebanyak 2 item dan memiliki nilai sebesar 11,8% dari total bahan baku, yang mempresentasikan 18,2% bahan baku dari keseluruhan bahan baku. Sedangkan kelas C sebanyak 4 item dan memiliki nilai sebesar 5.9% dari total bahan baku, yang mempresentasikan 36,4% bahan baku dari keseluruhan bahan baku.

Saran

Saran yang diberikan untuk perbaikan dan pengembangan penelitian selanjutnya pada gudang bahan baku bahan PT. Central Proteina Prima Tbk adalah sebagai berikut: 

  • PT. Central Proteina Prima Tbk dapat mengimplementasikan metode ABC storage untuk tata letak gudang penyimpanan bahan baku. 
  • Managemen dan seluruh karyawan terkait dapat saling kordinasi untuk membudayakan konsistensi dalam penempatan bahan baku agar mempermudah pengambilan untuk persiapan proses produksi.
  • Penataan bahan baku di area gudang harus memperhatikan prinsip 5R agar tertata rapi lokasi penempatan dan area gudangnya. 
  • Penelitian selanjutnya dapat dilakukan perhitungan perbandingan frekuensi perpindahan dan massa berat antara bahan baku, tujuannya untuk mendapatkan hasil nilai efisiensi dari yang terkecil hingga yang terbesar

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun