Mohon tunggu...
risky kurnia
risky kurnia Mohon Tunggu... -

Si Tukang Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Siang dan Malam

25 April 2014   22:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13984156791828174815

siang,

seperti lembut indahmu

seperti terang sinarmu

higga mata ini tak lelah

menerawang awan putih milikmu

hingga kakiku serasa terbelenggu

dengan dekapan hangatmu

malam,

seperti kelam yang kau bawa

seperti sunyi yang kau beri

hingga tangan ini tak henti

menunjuk mendung hitam di langit

hingga mulut ini tak ragu berucap

"kemana bintangmu saat ini"

hari,

seperti siang dan malam

tak kan pernah bercampur

seperti kau dan aku

tak kan lagi pernah bertemu

hingga sejauh matahari dan bulan

tak pernah saling bersentuh

hingga sesingkat siang dan malam

takkan abadi sampai hari terakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun