Mohon tunggu...
Izha TunNisa
Izha TunNisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi- Universitas Negeri Malang

Hobinya merajut asa menggapai cita untuk masa depan yang gemilang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Wilayah Persebaran Fauna Neotropik

5 November 2024   10:01 Diperbarui: 5 November 2024   10:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wilayah persebaran fauna neotropik

Oleh Anggita Putri Nirmala Sukma Wardhani (XI Soshum 4) SMAN 2 Pare

Fauna mudah berpindah tempat dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ketika lingkungan tempat hidup fauna tidak lagi menguntungkan bagi kelangsungan hidup, fauna akan bermigrasi dan mencari tempat lain yang cocok untuk ditinggali.

Karena hal ini, Alfred Russel Wallace telah membagi wilayah persebaran fauna di dunia menjadi 8 wilayah pada tahun 1876. Kedelapan wilayah persebaran fauna itu adalah Ethiopian, Paleartik, Oriental, Australian, Neotropik, Neartik, Oceanik, dan Antartik.

Fauna di salah satu zona ternyata bisa ditemukan di zona yang lain. Loh kok bisa? Iya, hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor, seperti kesamaan iklim dan vegetasi yang tumbuh serta adanya percampuran akibat dari daratan yang menyatu sebelum zaman pleistosen, juga karena adanya zona transisi (perbatasan zona) yang dapat membuat fauna tersebut untuk bermigrasi.

Nah.. kali ini kita akan membahas seputar Neotropik, kira-kira apa sih yang dimaksud wilayah neotropik? Dan apa yang membedakan wilayah ini dengan wilayah lainnya? Yuk kita bahas tuntas...

wilayah persebaran fauna neotropik
wilayah persebaran fauna neotropik

Neotropik tersebar di wilayah meksiko selatan, kepulauan Karibia, Florida Selatan, Amerika tengah dan Selatan. Wilayah tersebut umumnya beriklim tropis namun sebagian daerah selatan beriklim sedang. 

Wilayah beriklim tropis terdapat di daerah Florida Selatan dan meksiko selatan sampai Brazil dan Ekuador. Wilayah beriklim sedang terdapat pada daerah Paraguay sampai Argentina dan Chili.

Di wilayah Neotropik banyak terdapat gunung ataupun pegunungan dan fauna yang beragam juga daerah neotropik terkenal sebagai wilayah vertebrata karena banyak fauna yang berjenis hewan bertulang belakang atau vertebrata di wilayah ini. Beberapa fauna di daerah ini antara lain kukang, armadillo, alpaca, kelelawar penghisap darah, orang utan, siamang, trenggiling, menjangan, ilama, tapir, ikan arapaima, piranha dan ular anaconda.

Kira-kira apa faktor yang dapat mempengaruhi fauna di daerah neotropik? Apa letak lintang berpengaruh? Bagaimana jika populasi fauna mengalami penurunan? Yuk kita Simak..

FAKTOR PENGARUH PERSEBARAN FAUNA

  1. Faktor Iklim merupakan kondisi cuaca dalam kurun waktu yang panjang dan melingkupi wilayah yang luas. Unsur yang terdapat di faktor iklim ini meliputi suhu, kelembapan, cahaya matahari, curah hujan, dan angin.

  2. Faktor fisiografi merupakan faktor yang berhubungan dengan topografi atau bentuk muka bumi, seperti ketinggian, dan kemiringan lereng.

  3. Faktor edafik merupakan faktor yang berkaitan dengan kondisi tanah di suatu wilayah. Unsur-unsur yang membentuk fakto ini antara lain kedalaman lapisan atas tanah, tekstur dan struktur tanah, kandungan organik tanah, dan derajat keasaman.

  4. Faktor biotik memegang peranan yang paling besar dalam persebaran flora dan fauna. Faktor biotik tersebut terdiri dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan

PENGARUH LETAK LINTANG TERHADAP PERSEBARAN FAUNA

Letak lintang atau posisi geografis suatu wilayah terhadap garis khatulistiwa sangat mempengaruhi persebaran fauna di dunia. Ada beberapa cara letak lintang mempengaruhi hal tersebut:

  1.  Iklim

Letak lintang menentukan iklim suatu daerah, yang mempengaruhi suhu, kelembapan, dan curah hujan. Daerah tropis di sekitar khatulistiwa memiliki iklim hangat dan lembap, cocok bagi fauna tropis seperti primata, burung tropis, dan reptil. Sementara itu, wilayah berlintang tinggi (seperti Artik dan Antartika) memiliki iklim dingin dan keras yang hanya cocok bagi hewan-hewan yang mampu beradaptasi dengan suhu ekstrem, seperti beruang kutub dan penguin.

  1. Vegetasi dan Ekosistem 

Setiap zona lintang memiliki vegetasi dan ekosistem khas yang membentuk habitat bagi spesies tertentu. Di lintang rendah (tropis), misalnya, banyak hutan hujan tropis yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Sementara di lintang sedang dan tinggi, terdapat ekosistem padang rumput, hutan gugur, taiga, hingga tundra, yang mendukung berbagai jenis fauna berbeda sesuai dengan adaptasi mereka. 

  1.  Adaptasi Fauna

Hewan-hewan yang hidup di daerah berbeda memiliki adaptasi khusus sesuai dengan kondisi iklim setempat. Misalnya, fauna tropis biasanya beradaptasi untuk suhu tinggi dan lingkungan lembap, sementara hewan di lintang tinggi memiliki lapisan lemak atau bulu tebal untuk melindungi mereka dari dingin.

  1.  Persebaran Spesies

Fauna cenderung tersebar sesuai dengan zona iklim yang sesuai bagi mereka. Sebagai contoh, hewan tropis jarang ditemukan di daerah beriklim sedang atau dingin, kecuali jika mereka beradaptasi atau dibawa oleh manusia.

DAMPAK PENURUNAN POPULASI FAUNA

  1. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Menurunnya spesies mengurangi keanekaragaman hayati, yang penting untuk kestabilan ekosistem.

  1. Gangguan Rantai Makanan

 Hilangnya satu spesies dapat mengganggu rantai makanan, mengakibatkan ketidakseimbangan populasi spesies lain.

  1. Penurunan Jasa Ekosistem 

Beberapa fauna membantu proses alam seperti penyerbukan dan penyebaran benih; berkurangnya mereka mengganggu regenerasi hutan dan pertanian.

  1. Dampak Ekonomi

 Sektor seperti pariwisata dan perikanan sangat tergantung pada keberadaan fauna. Penurunan populasi bisa mengurangi pendapatan dari sektor ini.

  1. Kerugian Budaya

Banyak fauna memiliki nilai budaya atau spiritual bagi masyarakat tertentu, dan hilangnya mereka berarti kehilangan warisan budaya.

PENGARUH ADANYA FAUNA NEOTROPIK 

Dengan adanya fauna neotropik dapat menciptakan keseimbangan ekosistem di mana setiap spesies memilik peran dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tak hanya neotropik namun ini berlaku pada wilayah yang lain, jika fauna disetiap wilayah memiliki keberagaman akan tercipta lingkungan yang seimbang dan kelangsungan SDA di generasi mendatang.

Sebaliknya jika fauna pada wilayah-wilayah tersebut mengalami penurunan populasi hingga kepunahan akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem dan akan akan menimbulkan lingkungan yang kurang berkualitas.

Nah bagaimana nih penjelasan terkait wilayah dan fauna neotropik diatas?  Dari penjelasan diatas pastinya kita jadi tau nih seputar fauna  neotropik. Ternyata banyak juga ya dampak jika fauna disuatu wilayah mengalami penurunan populasi, maka dari itu kita harus bisa melestarikan lingkungan agar fauna di wilayah kamu tidak terancam keberadaannya. Kita bisa memulai dengan tidak membuang sampah sembarangan, jadi lingkungan bisa terhindar dari pencemaran yang dapat mengancam organisme yang hidup.

Oke, selesai sudah pembahasan materi seputar neotropik. Semoga bermanfaat ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun