Mohon tunggu...
Izeldin Khalid S
Izeldin Khalid S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Pembelajar

"Gutta cavat lapidem non vi, sed saepe cadendo; sic homo fit sapiens bis non, sed saepe legend". Batu berlubang bukan karena kekuatan yang dahsyat tetapi akibat tetesan air yang berulangkali. Begitu pula manusia menjadi bijak bukan karena satu dua kali tetapi karena kerapkali membaca. Perkenalkan, saya seorang Freshgraduate dari salah satu kampus Swasta di Bogor yang terkenal akan bidang Ekonomi Syariahnya yaitu Institut Agama Islam TAZKIA di bawah naungan Bapak Syafii Antonio(Nio Gwan Chung), dengan capaian IPK 3.8. Insyaallah, pada platform Kompasiana ini saya akan membahas perihal Eknomi Syariah, Filsafat dan sesuatu yang menarik menurut saya yang bisa menjadi bacaan yaang bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenal Dewi Themis, Dewi Representasi Hukum dan Keadilan

14 Juli 2023   13:42 Diperbarui: 14 Juli 2023   16:40 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran Dewi Themis, pixabay.com

Dewi Themis, Dewi Representatif dari Keadilan, ketertiban dan hukum yang berasal dari Mitologi Yunani/Romawi. 

Themis atau bisa disebut juga dengan Lustitia/Justitia adalah Dewi dari mitologi Yunani/Romawi yang mencerminkan keadilan, ketertiban dan Hukum.

Gambaran Dewi Themis

Di zaman sekarang, sosok Themis masih sangat terkenal sebagai seorang wanita yang memiliki mata tertutup, memegang timbangan, dan membawa pedang.

Perwujudan dan Arti Mata Tertutup, Timbangan dan Pedang yang Dibawa Dewi Themis 

Sosok Themis, berwujud seorang wanita yang anggun dan cantik, memiliki tubuh tinggi dan kulit cerah. Ia memiliki rambut panjang yang sangat hitam, seperti warna tinta, yang dikepang rapat di belakang tubuhnya. Ia selalu mengenakan gaun biru sederhana dan tanpa hiasan. Matanya selalu ditutupi oleh selembar kain putih, melambangkan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa memandang siapapun, sehingga Hukum bisa ditegakkan secara adil.

Selain itu, Themis selalu membawa Neraca Keadilan yang dipegang oleh tangan kirinya, yang merupakan simbol kekuatan. Neraca ini melambangkan penghakiman dan keadilan, sementara disebelah tangan kanan, ia memegang pedang panjang, yang melambangkan hukuman bagi mereka yang melanggar aturan. 

Patung Themis sering digunakan sebagai representasi simbolis hukum dan keadilan.

Menjadi Titan Ketertiban dan Hukum

Ia juga mengajarkan aturan-aturan dasar dalam kehidupan, seperti tata cara berhubungan dengan tamu, perilaku yang baik dalam masyarakat, pendirian pemerintahan dan berdemokrasi, serta norma-norma etika dan kesusilaan lainnya. Aturan-aturan yang berasal dari Themis diwariskan kepada manusia olehnya.  

Selain mengajar manusia tentang tata cara hidup bermasyarakat, Themis juga mengajari mengenai tata krama dan cara berinteraksi dengan sesama manusia. Karena itu, dia diakui sebagai Penguasa Tata Krama (Lady of Conduct).

Selain itu, Themis juga mengajarkan manusia tentang berdemokrasi dan politik. Ia mengajarkan mereka pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan masalah, serta mendorong mereka untuk berkumpul membentuk majelis.

Oleh karena itu, Themis juga disembah sebagai Dewi Majelis (Goddess of Assemblies). Melalui pengajaran Themis, manusia dapat memahami tata negara, politik, berinteraksi sosial, dan mengadopsi perilaku yang baik guna mencapai ketertiban dan keadilan.

Kelahiran Dewi Themis

Themis adalah hasil dari pasangan Gaia(Dewi Bumi) dan Uranus(Dewa Langit). Ia juga merupakan seorang titan yang termasuk kepada 12 Titan Generasi Pertama.

Themis, yang diasuh oleh ibunya, tumbuh menjadi Titan yang sangat bijaksana. Sejak usia muda, ia telah mempelajari konsep-konsep sosial, hukum, keadilan, dan ketertiban. Karena pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai ini, dia dianggap sebagai personifikasi hukum, karena hukum sendiri memiliki tujuan untuk menciptakan ketertiban dan keadilan.

Pasangan dan Keturunan

Pada akhirnya, Themis menikah dengan Zeus setelah hubungan Zeus dengan Titan Metis berakhir.

Dari pernikahan Themis dan Zeus, mereka dikaruniai beberapa anak, yang uniknya selalu dilahirkan kembar tiga. Anak sulung mereka adalah Horae, yang dikenal sebagai Dewi - Dewi Musim(Goddesses of Seasons). Masing-masing Horae memiliki peran dan nama yang unik yaitu Thallo sebagai Dewi Musim Semi, Benih, dan Bunga Mekar(Goddes of Spring, Seeds, and Flower). Auxo sebagai Dewi Musim Panas, Vegetasi, Tumbuhan, Pertumbuhan, dan Kesuburan. Sementara itu, Carpo adalah Dewi Musim Gugur, Panen, dan Buah Matang.

Para Horae ini menjadi pelayan bagi Dewi Demeter dan bertugas sebagai penyambut di gerbang Olympus.

Selain itu, mereka juga memiliki tugas penting yaitu memutar rasi bintang di langit untuk menandakan pergantian musim. Dengan demikian, mereka menjadi pengawal waktu dan simbol perubahan musim yang terjadi di alam.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun