Selain itu, Themis juga mengajarkan manusia tentang berdemokrasi dan politik. Ia mengajarkan mereka pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan masalah, serta mendorong mereka untuk berkumpul membentuk majelis.
Oleh karena itu, Themis juga disembah sebagai Dewi Majelis (Goddess of Assemblies). Melalui pengajaran Themis, manusia dapat memahami tata negara, politik, berinteraksi sosial, dan mengadopsi perilaku yang baik guna mencapai ketertiban dan keadilan.
Kelahiran Dewi Themis
Themis adalah hasil dari pasangan Gaia(Dewi Bumi) dan Uranus(Dewa Langit). Ia juga merupakan seorang titan yang termasuk kepada 12 Titan Generasi Pertama.
Themis, yang diasuh oleh ibunya, tumbuh menjadi Titan yang sangat bijaksana. Sejak usia muda, ia telah mempelajari konsep-konsep sosial, hukum, keadilan, dan ketertiban. Karena pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai ini, dia dianggap sebagai personifikasi hukum, karena hukum sendiri memiliki tujuan untuk menciptakan ketertiban dan keadilan.
Pasangan dan Keturunan
Pada akhirnya, Themis menikah dengan Zeus setelah hubungan Zeus dengan Titan Metis berakhir.
Dari pernikahan Themis dan Zeus, mereka dikaruniai beberapa anak, yang uniknya selalu dilahirkan kembar tiga. Anak sulung mereka adalah Horae, yang dikenal sebagai Dewi - Dewi Musim(Goddesses of Seasons). Masing-masing Horae memiliki peran dan nama yang unik yaitu Thallo sebagai Dewi Musim Semi, Benih, dan Bunga Mekar(Goddes of Spring, Seeds, and Flower). Auxo sebagai Dewi Musim Panas, Vegetasi, Tumbuhan, Pertumbuhan, dan Kesuburan. Sementara itu, Carpo adalah Dewi Musim Gugur, Panen, dan Buah Matang.
Para Horae ini menjadi pelayan bagi Dewi Demeter dan bertugas sebagai penyambut di gerbang Olympus.
Selain itu, mereka juga memiliki tugas penting yaitu memutar rasi bintang di langit untuk menandakan pergantian musim. Dengan demikian, mereka menjadi pengawal waktu dan simbol perubahan musim yang terjadi di alam.***