pada masa pandemi ini pemerintah mengeluarkan kebijakan stay at home dimana masyarakat harus tetap berada dirumah mulai bekerja, ibadah dan beraktivitas.
Hal ini membuat pola hidup masyarakat berubah karena banyaknya interaksi keluarga di rumah khusunya suami-istri membuat tingkat kehamilan naik seperti kasus di Sragen yang mencapai 10% dikarenakan banyaknya pasangan usia subur dan kerna terbatasnya pemasangan alat KB dikarenakan social dan physical disatncing sehingga terbatasnya fasilitas untuk menangani KB.
lowongan kerja yang ditujukan untuk mengatasi lonjakan natalitas penduduk pada tahun ini bisa jadi tidak mencukupi karena sulitnya untuk membuka lowongan perkerjaan di masa pandemi mengigngat aturan  pemerintah untuk stay at home, sehingga bisa jadi angka pengangguran akan bertambah tinggi.
bisa ditarik kesimpulan bahwa pemerintah harus benar-benar mempersiapkan dan fokus pada pembangunan berkelanjutan untuk mengatasi jumlah kurangnya lowongan kerja dalam bonus demografi yang akan terjadi pada tahun ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H