Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan yang berada dalam bidang jasa ataupun barang memiliki visi yang sama, yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Namun, dalam aktivitasnya tentu terdapat beberapa masalah, salah satunya yaitu dalam hal sumber daya manusia. Untuk mengatasi berbagai masalah sumber daya manusia dalam perusahaan yang ada, perlu dilakukan pengelolaan yang lebih baik. Pengelolaan ini dilakukan agar tercipta suasana kerja yang aman, nyaman, dan kondusif.
Dalam pengelolaannya, perusahaan membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang berperan aktif dalam setiap aktivitas. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah bagian dari manajemen yang berfokus pada peran manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen sumber daya manusia adalah kunci untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam sebuah perusahaan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dari berbagai aset perusahaan, seluruh sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat penting dibandingkan dengan aset lain yang dimiliki perusahaan. Keberadaan SDM sebagai pusat dari berbagai kegiatan bisnis, operasional, manajemen dan evaluasi bisnis, serta pencapaian keberhasilan bisnis.
Berinvestasi pada sumber daya manusia hanya mungkin jika individu tersebut memiliki kualifikasi dan keterampilan yang terkait dengan kebutuhan organisasi mereka dan memiliki keinginan untuk berkembang secara kreatif. Berinvestasi dalam bakat ini adalah hal terpenting yang dapat dilakukan organisasi dengan tujuan akhir.
Artinya, suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan kualitas kerja, disiplin kerja, loyalitas, komitmen, efisiensi dan efektifitas kerja, serta produktivitas kerja untuk kebutuhan mereka, sekarang dan yang akan datang. Dengan sengaja, perusahaan telah menempatkan diri di garis depan persaingan yang sangat ketat dibandingkan dengan pesaing lainnya, karena perusahaan telah memiliki karyawan yang dapat melakukan semua pekerjaan secara profesional.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Untuk bisa memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan memberikan dampak yang baik, perusahaan memerlukan penataan atau pengelolaan terhadap sumber daya manusia. Pengelolaan SDM, terutama yang dapat berkontribusi secara aktif dalam organisasi atau perusahaan, memerlukan standarisasi yang jelas.
Edwin B. Flippo (1984) menyatakan bahwa pengelolaan sumber daya manusia merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan atau sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya adalah gambaran dari manajemen dengan mengidentifikasi fungsinya sebagai pengaturan proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan individu dan organisasi. Selain itu, pengelolaan sumber daya manusia merupakan sebuah proses yang berkaitan dengan pelaksanaan indikator manajemen atau fungsi manajemen yang memiliki peran khusus dan efektif dalam mendukung pencapaian individu, organisasi, atau tujuan suatu perusahaan.
Untuk sebuah organisasi atau perusahaan, manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan keseluruhan operasi organisasi dan menetapkan tujuan. Untuk itu, semua komponen atau elemen yang ada di dalamnya, yakni para manajer dengan tugas yang berbeda-beda, perlu fokus pada perencanaan kepegawaian, penyusunan  program pelatihan vokasi, dan sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang, terutama dalam hal kesiapan sumber daya manusia.
Beberapa bagian yang termasuk dalam pengelolaan sumber daya manusia yang cukup berhubungan dengan keberadaan perusahaan yaitu rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia. Berikut ini merupakan beberapa penjelasan dari rekrutmen dan seleksi.
Rekrutmen melibatkan, antara lain, menemukan sejumlah  karyawan potensial yang memenuhi syarat  sehingga perusahaan dapat memilih orang-orang terbaik untuk mengisi posisi yang ada. Dari adanya rekrutmen ini, tidak hanya menimbulkan simpati atau ketertarikan individu untuk bekerja pada sebuah perusahaan, akan tetapi juga meningkatkan kemungkinan dalam mempertahankan seseorang yang melakukan rekrutmen setelah bekerja. Â
Rekrutmen memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan tertentu dan menarik bakat potensial. Hal ini memungkinkan banyak calon pekerja untuk belajar dan mengetahui sebuah informasi tentang perusahaan terkait, terlepas dari apakah calon pekerja tersebut akhirnya memutuskan untuk bekerja pada perusahaan tersebut atau tidak.
Dengan adanya rekrutmen ini diharapkan bisa menginformasikan pencari kerja yang sangat terampil bahwa terdapat pekerjaan yang tersedia. Selain itu, perusahaan juga perlu membidik kesan dan citra yang positif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang cukup dan menarik terkait pekerjaan, sehingga pencari kerja bisa melakukan pertimbangan mengenai minat dan kapabilitasnya.
Agar rekrutmen berjalan dengan sukses, perusahaan memerlukan legalisasi hukum. Hal ini untuk memastikan perlindungan pemberi kerja atau perusahaan dan pelamar potensial, terutama yang  berkaitan dengan prinsip ketidakberpihakan. Oleh karena itu, di Indonesia pun, isu-isu hukum perburuhan telah diciptakan untuk melindungi hak dan kewajiban pekerja.
Proses seleksi adalah unsur utama dari segala proses manajemen sumber daya manusia. Pernyataan tersebut berdasarkan pada pemikiran bahwa jumlah karyawan yang banyak, terlepas dari apakah perusahaan memiliki kualifikasi yang diperlukan, bergantung pada apakah proses seleksi dilakukan dengan teliti atau tidak. Dan juga proses ini adalah unsur yang akan selalu ada di samping rekrutmen.
Seleksi adalah metode yang dapat digunakan perusahaan untuk menentukan apakah ada kecocokan antara individu, tempat kerja, organisasi, dan lingkungan. Oleh karena itu, proses seleksi yang cermat dan penempatan yang tepat merupakan inti dari manajemen sumber daya manusia di setiap perusahaan atau organisasi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses seleksi yaitu:
- Perusahaan menerima surat lamaran dari calon pekerja
- Pelaksanaan ujian
- Interview seleksi
- Melakukan pemeriksaan latar belakang calon pekerja dan surat-surat referensinya
- Interview dengan manajer yang akan menjadi atasan secara langsung
- Orientasi pekerjaan
- Keputusan terhadap lamaran yang diajukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H