Mohon tunggu...
Izatul Maula Aliyah
Izatul Maula Aliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hello, nice to meet you! hope you enjoy your life

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja

14 Oktober 2021   07:41 Diperbarui: 14 Oktober 2021   08:18 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar (sumber: intipesan.com)

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor utama sebagai penggerak organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka kegiatan yang ada tidak akan mampu berjalan dengan baik atau bahkan tidak bergerak sama sekali. 

Berjalannya aktivitas pada suatu organisasi ditentukan oleh keefektifan sumber daya manusianya. Tiap individu tentunya memiliki kinerja masing masing yang ditentukan oleh banyak hal, seperti profesionalisme, kompetensi, dan komitmen pada bidang pekerjaan yang ditekuni.

Selain itu, kinerja yang dimiliki oleh seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap komitmen kerja. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, dong. Sebelum membahas lebih jauh mengenai hubungan dari kepuasan kerja dengan komitmen, alangkah baiknya untuk mengetahui lebih dulu apa itu kepuasan kerja dan komitmen kerja.

Kepuasan Kerja

Menurut Sutarto (2010), kepuasan kerja adalah suatu perasaan senang yang merupakan hasil dari persepsi seseorang dalam rangka merampungkan tugas atau mencukupi kebutuhannya untuk mendapat nilai-nilai kerja yang penting bagi dirinya. 

Mudahnya, kepuasan kerja adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang mengenai pekerjaannya, entah itu perasaan yang baik atau tidak guna memenuhi kebutuhannya. 

Saat perasaan yang dimiliki tersebut  adalah perasaan senang maka ia memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi, sedangkan jika yang dirasakan adalah hal yang tidak menyenangkan maka kepuasan kerja yang dimiliki yaitu berada pada tingkat rendah.

Banyak sekali hal-hal yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang. Hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan merupakan faktor yang cukup penting dalam meningkatkan kepuasan kerja seseorang, antara lain:

  1. Upah atau bonus. Para karyawan tentunya akan menginginkan upah yang sesuai dengan beban kerja yang telah dilaksanakan. Tidak hanya upah, pemberian bonus dari atasan juga berpengaruh sebagai bentuk apresiasi pada karyawan yang telah menyelesaikan tugas atau pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
  2. Rekan kerja. Rekan kerja yang ramah, baik, sopan, dan kompeten akan mendukung seseorang secara tidak langsung karena suasana aman yang berasal dari kepribadian rekan kerja yang baik tersebut.
  3. Kondisi kerja. Kondisi yang memadai sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas kerja, seperti penerangan ruang kerja yang cukup, fasilitas yang digunakan dalam kondisi baik, kestabilan suhu ruangan, dan lain-lain. Kondisi-kondisi tersebut akan memberikan kenyamanan kepada para karyawan sehingga mampu mempengaruhi kepuasan dalam bekerja.
  4. Promosi. Atasan dari perusahaan dapat memberikan promosi pada seorang karyawan yang telah lama bekerja pada perusahaannya atau karyawan yang memiliki kinerja bagus dan berkompeten. Dengan naiknya jabatan yang diterima oleh karyawan tersebut akan memberikan kepuasan tersendiri dalam bekerja.
  5. Gaya kepemimpinan. Cara atasan dalam memimpin dan mengatur perusahaannya tidak hanya berpengaruh pada kesuksesan usahanya, melainkan juga berpengaruh pada karyawan-karyawannya. Salah satunya yaitu dengan memerhatikan kebutuhan karyawan sehingga karyawan akan merasa aman dan nyaman.

Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi adalah keinginan kuat seseorang mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan nama organisasi. Komitmen ini melibatkan hubungan aktif dan kemauan karyawan untuk memberi kontribusi terhadap organisasi yang diikuti. 

Menurut Mowday et. al. ciri ciri dari komitmen organisasi yaitu kepercayaan yang kuat dan penerimaan atas nilai serta tujuan organisasi, kesiapsiagaan dalam bekerja keras,  dan keinginan kuat bertahan dalam suatu organisasi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen seorang karyawan terhadap organisasi, yaitu faktor individual yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan kepribadian. 

Kedua, karakteristik pekerjaan, seperti lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, dan tingkat kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan. 

Ketiga, karakteristik struktur, yaitu besar atau kecilnya suatu organisasi, adanya serikat pekerja dalam organisasi, dan tingkat pengendalian yang dilaksanakan oleh organisasi. 

Keempat, pengalaman kerja yang dimiliki karyawan, karyawan lama dan karyawan baru memiliki tingkat komitmen yang berbeda karena perbedaan pengalaman yang dimiliki.

Komitmen organisasi adalah sejauh mana seorang karyawan mengidentifikasi dirinya dan organisasinya dengan mencerminkan keyakinan bahwa karyawan menunjukkan loyalitas, memiliki keinginan untuk bekerja keras, berkorban, dan peduli dengan kelangsungan hidup organisasi. Komitmen organisasi ini memiliki macam-macam bentuk, diantaranya yaitu:

  1. Komitmen berkesinambungan (continuance commitment), merupakan komitmen yang berhubungan dengan kontribusi tiap individu dalam meneruskan kelangsungan hidup organisasi dan menghasilkan orang-orang yang bersedia berkorban dan berinvestasi dalam organisasi.
  2. Komitmen terpadu (cohesion commitment), merupakan komitmen individu pada organisasi yang disebabkan oleh adanya hubungan sosial dengan individu lainnya dalam suatu organisasi. Hal seperti ini dapat muncul karena kepercayaan para karyawan terhadap norma-norma yang berlaku dan merupakan norma yang sangat berguna.
  3. Komitmen terkontrol (control commitment), merupakan komitmen individu terhadap norma organisasi yang mengarah pada perilaku ke arah yang diinginkan. Karena norma-norma tersebut dapat dan sesuai untuk berkontribusi pada perilaku yang diinginkan.

Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasi

Kepuasan kerja dan komitmen organisasi ini saling berkaitan, akan tetapi keduanya merupakan sikap yang masih bisa dibedakan. Kepuasan kerja berkaitan dengan respon efektif terhadap lingkungan kerja, sementara komitmen organisasi lebih stabil dan langgeng. 

Para karyawan bisa saja tidak menyukai pekerjaannya untuk sementara waktu,  tetapi tetap memiliki komitmen pada organisasinya. Kepuasan kerja ini merupakan pertanda awal dari terciptanya komitmen organisasi pada diri seseorang.

Jika seorang karyawan sudah merasa terpenuhi semua keinginan dan kebutuhannnya dalam organisasi, dengan kata lain telah merasa puas, maka tingkat komitmen akan naik secara impulsif dan dengan kesadarannya sendiri. Harapan atau keinginan yang dibuat oleh karyawan  dapat menciptakan  kepuasan kerja bagi karyawan itu sendiri. Hal ini merupakan faktor positif untuk meningkatkan komitmen organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun