Mohon tunggu...
izatul laela
izatul laela Mohon Tunggu... Guru - Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo KAb. Pasuruan Propinsi Jawa Timur, seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang putri dan 1 orang putra, hoby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Silent Treatment, Bom Waktu yang Siap Meledak

28 November 2024   13:52 Diperbarui: 28 November 2024   14:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://id.pngtree.com/

Sebenarnya bagaimana seharusnya sikap suami terhadap istri ? Begitu pun sebaliknya, bagaimana sikap istri terhadap suami?

Pernikahan adalah ibadah terpanjang yang dilakukan oleh dua orang insan dalam suatu ikatan suci. Memadukan dua insan dengan latar belakang yang berbeda. Tujuan utama pernikahan adalah membangun keluarga yang bahagia, harmonis, dan penuh kasih sayang.

Sudah menjadi hal yang lazim dalam sebuah pernikahan bahwa antara suami dan istri harus saling membantu dan melengkapi dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Sikap suami terhadap istri dalam Islam sangatlah penting dan menjadi cerminan keimanan seorang laki-laki. Rasulullah SAW teladan terbaik dalam memperlakukan istri.

Suami wajib memberikan nafkah baik lahir maupun batin. Nafkah yang diberikan pada keluarga harus halal termasuk cara memperolehnya.

Suami yang baik adalah yang bersikap lembut dan penuh kasih sayang kepada istrinya. Perkataan yang baik dan tindakan yang penuh perhatian akan membuat istri merasa dicintai dan dihargai.

Termasuk di dalamnya adalah seorang suami harus bisa menerima bahwa istri atau perempuan memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan kata sekitar 20 ribu dalam sehari. Hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan Margaret McCarthy di Universitas Maryland menunjukkan tingginya kadar protein FOXP2 di dalam otak manusia. 

Protein FOXP2 (disebut sebagai protein bahasa) pada perempuan kadarnya lebih tinggi sehingga perempuan jadi lebih banyak bicara. 

Peneliti juga menyatakan bahwa perempuan memiliki kecenderungan senang berbicara sejak usia muda. Meski pada usia anak-anak, perempuan memiliki kecenderungan belajar berbicara lebih awal dan lebih cepat dibanding anak laki-laki. Bisa dikatakan bahwa  kosakata yang dimiliki anak perempuan  lebih banyak dan berbagai jenis kalimat dibandingkan anak laki-laki dalam usia yang sama.

Dari kecenderungan ini maka seorang laki-laki atau suami harus bisa memahami, menjadi pendengar yang baik untuk menampung "kemampuan kosa kata perempuan ini."

Ketika seorang suami tidak mau mendengarkan perkataan istrinya, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih dalam dalam hubungan mereka. Komunikasi adalah fondasi dari setiap hubungan. Jika salah satu pihak tidak mau mendengarkan, maka komunikasi akan terputus dan sulit untuk membangun pemahaman yang saling menguntungkan.

Istri akan merasa bahwa pendapat dan perasaannya tidak dianggap penting oleh suaminya. Bila ini terjadi maka istri akan merasa  tidak dihargai, kesepian, dan frustrasi. Bisa jadi suami yang tidak peka akan menganggap hal ini biasa saja. 

Terkadang suami beranggapan daripada "ribut" karena persoalan yang dianggap sepele, suami memilih mendiamkan. Bila hal ini berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama maka inilah yang bisa menjadi cikal bakal munculnya bom waktu yang siap meledak kapan saja.

Inilah pentingnya komunikasi antara suami dan istri. Komunikasi yang terbuka, terbangun dari dua arah serta sikap jujur dari kedua belah pihak akan membantu membangun kepercayaan antara suami dan istri. Ketika keduanya merasa aman untuk berbagi pikiran dan perasaan, ikatan emosional akan semakin kuat.

Komunikasi yang efektif membantu menghindari kesalahpahaman yang sering menjadi akar dari konflik. Dengan saling mendengarkan dan memahami, pasangan dapat menghindari perselisihan yang tidak perlu. 

Ketika ada masalah yang muncul, komunikasi yang baik memungkinkan pasangan untuk bekerja sama mencari solusi. Suami istri yang  saling mendukung maka adanya masalah dapat diatasi dengan lebih mudah.

Komunikasi yang berkualitas membuat pasangan merasa lebih dekat dan terhubung satu sama lain. Ini akan meningkatkan kepuasan dalam hubungan dan memperkuat ikatan cinta. 

Komunikasi yang baik menciptakan suasana yang harmonis dalam rumah tangga. Suasana yang positif akan berdampak baik pada semua anggota keluarga, termasuk anak-anak. Komunikasi yang baik bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang krmampuan mendengarkan dan memahami bahasa tubuh atau love language dari pasangan.

Salah satu bentuk komunikasi yang tidak sehat adalah Silent treatment atau dalam bahasa Indonesia sering disebut "perlakuan diam". Salah satu pasangan (dalam hal ini, suami atau istri) memilih untuk tidak berkomunikasi sama sekali sebagai bentuk ekspresi ketidaksenangan, kemarahan, atau sebagai cara untuk menghukum pasangannya.

Pasangan yang menerima silent treatment akan merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki situasi. Pasangan yang menerima silent treatment cenderung merasa sedih, marah, cemas, atau bahkan depresi.

Bila seorang suami tidak peka dengan kondisi  istri maka meminjam istilah Arab "wujuduhu kaadamihi", keberadaan secara fisik ada namun seolah tak ada. Bila ini terjadi bukan tidak mungkin si istri akan mencari pengalihan  dengan caranya masing-masing. 

Mungkin bisa curhat kepada orang lain di mana orang lain itu terkadang lawan jenis. Atau istri memendam sendiri persoalannya yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan fisiknya, misal munculnya sakit asam lambung dan seterusnya.

So, hindari silent treatment jika tak ingin ada bom waktu dalam kehidupan.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun