Mohon tunggu...
izatul laela
izatul laela Mohon Tunggu... Guru - Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo KAb. Pasuruan Propinsi Jawa Timur, seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang putri dan 1 orang putra, hoby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar dari Mbak Cucuk

4 Juni 2024   11:35 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:41 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Nama lengkapnya Syukriyah, tapi orang memanggilnya mbak Cucuk. Entahlah, mungkin orang pilih mudahnya saja untuk memanggil. Nama bagus yang artinya bersyukur.

Dia adalah istri dari saudara sepupu saya, putra ke tujuh dari budhe, kakaknya ibu.

Namanya cukup dikenal di desa saya Sedayulawas kecamatan Brondong kabupaten Lamongan.

Apa pasal?
Mbak Cucuk adalah bisnis women. Dia "pengusaha" donat berbagai varian rasa serta aneka macam roti lainnya.

Hanya itu?
Tentu saja tidak. Yang membuat mbak Cucuk dikenal adalah karena dia memiliki anak istimewa yaitu gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu (autis).

Qadarullah seiring berjalan waktu, suaminya yang sempat bekerja harus dirumahkan. Setelahnya, kondisi kesehatan suaminya tidak baik-baik saja bahkan sempat mengalami masa kritis.

Alhasil, mbak Cucuk harus menjadi tulang punggung keluarga. Merawat anak yang istimewa juga suami sambil menjalankan usahanya.

Allah menghadirkan hiburan bagi mbak Cucuk dari anak-anaknya yang pertama dan ketiga. Anak pertama laki-laki sekarang kuliah dan mendapatkan beasiswa. Anak ketiga juga selalu mendapat peringkat pertama di sekolahnya.

Tak nampak kesedihan mendalam dari seorang mbak Cucuk. Dia selalu berusaha tersenyum meski banyak menyimpan kepahitan hidup.

Nah, kembali pada suatu cobaan yang dihadapinya, terutama pada anak keduanya yang 'spesial' itu. Dulu saat suaminya masih bekerja sebagai pembawa acara di sebuah stasiun radio swasta di Surabaya, anaknya disekolahkan di Tuban.
Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 30 km. Belum lagi biaya yang terbilang lumayan mahal. Namun tidak ada perubahan yang signifikan atas perkembangan anaknya. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal peran menakjubkan Mbak Cucuk di desa Sedayulawas.

Ya, ialah sang penggagas pendirian sekolah khusus anak-anak istimewa itu di desa kami. Bisa dikatakan mbak Cucuk adalah 'otak' dari berdirinya sekolah tersebut. Siapa sangka, wanita yang diuji Allah dengan beragam cobaan itu justru menjawab dengan mendirikan sekolah spesial!

Sebenarnya mbak Cucuk dan suaminya sempat kepikiran untuk memberi jejak pada sekolah yang dirintis itu dengan memberi nama Al Barik, seperti nama anak ke-2 nya yaitu Vino (Vino Barik). Tapi kemudian mereka merasa bahwa ada sosok yang juga tidak kalah besar jasa nya dalam berdirinya sekolah ini yakni bu Rohmah, seorang guru pendidikan luar biasa yang banyak membimbing mereka sampai bisa mewujudkan berdirinya sekolah tersebut.

Itulah mengapa kemudian mbak Cucuk dan suaminya sepakat memberi nama SLB Ar Rohmah.

Di masa-masa awal proses memang mbak Cucuklah yang mencari, mendatangi keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak istimewa, membujuk dan memotivasi mereka agar mau menyekolahkan anaknya apalagi kondisi mereka pada umumnya kurang mampu.

Alhamdulillah. banyak orang baik, banyak dermawan sehingga sekarang gedung sekolah sudah berdiri dengan kondisi cukup layak dan untuk belajar.

Yang menakjubkan lagi adalah siswa tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.

Di usia yang tak jauh berbeda dengan saya, mbak Cucuk nampak lebih dewasa daripada usia yang sebenarnya.

Setiap kali saya pulang kampung, di tengah kondisi yang tidak baik-baik saja itu, mbak Cucuk selalu menitipkan buah tangan untuk anak-anak saya.

Sikap yang benar-benar menjadi citra Mbak Cucuk. Sikap tulus yang membuat banyak doa-doa menembus langit untuk menyebut nama Mbak Cucuk.

Inilah poinnya!
Sikap sabar dan syukur serta ingin selalu bermanfaat bagi orang lain, menjadi kunci sosok inspiratif seorang mbak Cucuk.

Selamat belajar dari sosok mbak Cucuk tentang sabar dan syukur serta kepeduliannya terhadap pendidikan anak-anak istimewa.

Purwosari, 3 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun