Mohon tunggu...
izatul laela
izatul laela Mohon Tunggu... Guru - Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo KAb. Pasuruan Propinsi Jawa Timur, seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang putri dan 1 orang putra, hoby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar dari Mbak Cucuk

4 Juni 2024   11:35 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:41 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, kembali pada suatu cobaan yang dihadapinya, terutama pada anak keduanya yang 'spesial' itu. Dulu saat suaminya masih bekerja sebagai pembawa acara di sebuah stasiun radio swasta di Surabaya, anaknya disekolahkan di Tuban.
Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 30 km. Belum lagi biaya yang terbilang lumayan mahal. Namun tidak ada perubahan yang signifikan atas perkembangan anaknya. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal peran menakjubkan Mbak Cucuk di desa Sedayulawas.

Ya, ialah sang penggagas pendirian sekolah khusus anak-anak istimewa itu di desa kami. Bisa dikatakan mbak Cucuk adalah 'otak' dari berdirinya sekolah tersebut. Siapa sangka, wanita yang diuji Allah dengan beragam cobaan itu justru menjawab dengan mendirikan sekolah spesial!

Sebenarnya mbak Cucuk dan suaminya sempat kepikiran untuk memberi jejak pada sekolah yang dirintis itu dengan memberi nama Al Barik, seperti nama anak ke-2 nya yaitu Vino (Vino Barik). Tapi kemudian mereka merasa bahwa ada sosok yang juga tidak kalah besar jasa nya dalam berdirinya sekolah ini yakni bu Rohmah, seorang guru pendidikan luar biasa yang banyak membimbing mereka sampai bisa mewujudkan berdirinya sekolah tersebut.

Itulah mengapa kemudian mbak Cucuk dan suaminya sepakat memberi nama SLB Ar Rohmah.

Di masa-masa awal proses memang mbak Cucuklah yang mencari, mendatangi keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak istimewa, membujuk dan memotivasi mereka agar mau menyekolahkan anaknya apalagi kondisi mereka pada umumnya kurang mampu.

Alhamdulillah. banyak orang baik, banyak dermawan sehingga sekarang gedung sekolah sudah berdiri dengan kondisi cukup layak dan untuk belajar.

Yang menakjubkan lagi adalah siswa tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.

Di usia yang tak jauh berbeda dengan saya, mbak Cucuk nampak lebih dewasa daripada usia yang sebenarnya.

Setiap kali saya pulang kampung, di tengah kondisi yang tidak baik-baik saja itu, mbak Cucuk selalu menitipkan buah tangan untuk anak-anak saya.

Sikap yang benar-benar menjadi citra Mbak Cucuk. Sikap tulus yang membuat banyak doa-doa menembus langit untuk menyebut nama Mbak Cucuk.

Inilah poinnya!
Sikap sabar dan syukur serta ingin selalu bermanfaat bagi orang lain, menjadi kunci sosok inspiratif seorang mbak Cucuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun