Mohon tunggu...
IzatulAyun Syaibani
IzatulAyun Syaibani Mohon Tunggu... Lainnya - Swasta

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Indahnya Gagal

27 Desember 2016   12:41 Diperbarui: 27 Desember 2016   13:48 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagal bukanlah akhir dari segalanya. Kenyataan itulah yang banyak dialami oleh orang yang masih bertahan melanjutkan hidup dan mengejar impiannya. Mereka menganggap kegagalan sebagai vitamin yang harus diminum agar tubuh menjadi lebih sehat dan mereka selalu mencari cara untuk bangkit dari kegagalan. Semangat adalah salah satu kunci yang sangat berpengaruh untuk menjadikan diri kita semakin kuat disaat kita mengalami kagagalan. Karena hanya semangat yang mampu mendobrak diri kita untuk bangkit dan berjalan lagi. Semangat bisa kita peroleh dari  siapapun dan dari manapun.

Hidup adalah pilihan, memilih antara pahit dan manis. Menurut Abdullah Khusairi manusia yang sadar akan kenyataan hidupnya, mereka akan menyadari sebuah perjalanan yang panjang, mereka akan menyadari bahwa sesungguhnya perjalanan hidup yang dialaminya hanya bisa dikelola dengan cara akal sehat dan keseimbangan manajemen diri yang lebih baik. Sehingga meskipun dirinya menjalani sebuah kisah yang pahit,mereka membangun sebuah pendirian yang lebih konkret, membangun pendirian yang lebih sempurna. Salah satu cara yang di tempuhnya adalah dengan cara membaca perjalanan hidupnya sebagai sebuah proses yang lebih matang.[1]

Pada hakikatnya kegagalan merupakan sebuah jalan menuju kesuksesan. Kesuksesan akan datang kepada mereka yang berusaha mendapatkannya, bukan mereka yang hanya mengharapkannya. Proses menuju kesuksesan memang dimulai dari berbagai macam rintangan dan cobaan yang menguras tenaga, air mata, dan kesakitan jiwa raga. Orang yang mematangkan dirinya melalui proses panjang dan pahit tentu akan menjadikan dirinya sebagai manusia yang lebih dewasa. Karena dalam kehidupan tidak ada yang instan, semua butuh proses. Dan dari proses itu kita akan menemukan berbagai macam rintangan yang akan mengajari kita menjadi orang yang lebih dewasa. Dewasa dalam berfikir maupun bersikap. Jangan pernah putus asa, segeralah bangkit ketika mengalami kegagalan. Selalu bersikap optimis dan jadikan kegagalan sebagai cambuk bagi kita untuk melangkah lebih baik lagi. orang sukses  adalah orang yang tidak pernah putus asa. Karena putus asa adalah salah satu cara jerat setan menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan.

Kita sebagai generasi muda, jangan sampai kita patah semangat hanya karena kegagalan. Teruslah berkarya untuk indonesia karena masa depan bangsa ada di tangan kita. Ingatlah semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula anginnya. Artinya semakin tinggi dan besar impian seseorang maka semakin besar pula rintangan yang harus ia lalui. Kuatkan diri kita untuk menghadapi kehidupan yang pahit dan ambil lah pelajaran dari kepahitan untuk membuat hidup kita lebih baik.

Ingatlah untuk bisa bangkit dari kegagalan hal pertama kali yang harus  kita lakukan adalah mengubah pola pikir kita tentang arti kegagalan.

Daftar Pustaka:

Ahmad, Ukasyah Habibu. “3 Mantra Kehidupan.” 2015.

[1] Ukasyah Habibu Ahmad, 3 Mantra Kehidupan (yogyakarta: DIVA Press, 2015), 37.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun