Laki-laki kaya yang dermawan itu pun tak kuasa menahan air matanya. Dia ikut terharu melihat ketulusan doa yang dipanjatkan perempuan paruh baya itu. Hatinya merasa tenang, damai dan sangat bahagia. Sebuah rasa yang selama ini belum pernah dialaminya.
Laki-laki itu lantas pulang ke rumahnya dan bertemu putrinya.
"Papa sepertinya bahagia sekali. Ada apakah gerangan, Pa?" Putri dari laki-laki kaya itu heran melihat sikap papanya.
Laki-laki kaya itupun menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Bertemu dengan perempuan paruh baya yang mengambil sisa daging atau tulang di penjual daging.
"Papa bahagia sekali bisa membantu meringankan beban mereka. Papa merasa jauh lebih sehat daripada sebelumnya. Papa merasa Allah telah menyembuhkan sakit papa. Papa merasa seperti ada kekuatan aneh mengalir dalam tubuh papa."
"Sepertinya papa tak perlu ke London. Papa sudah merasa lebih baik."
Namun pihak keluarga bersikeras agar laki-laki kaya itu ke London untuk menjalani operasi jantung sesuai dengan jadwal.kesepakatan yang dibuat dengan tim dokter di sana.
Laki-laki itupun mengalah, menuruti permintaan keluarga. Namun dia menangis, hal yang sangat jarang dilakukannya. Dia membayangkan bagaimana nanti setelah operasi jantung.
Sesampai di London, tim dokter melakukan rangkaian pemeriksaan untuk memastikan kondisi pasien sebelum dilakukan tindakan operasi.
Setelah rangkaian pemeriksaan dilakukan, tim dokter yang menangani pun keheranan. Selama ini tim dokter itulah yang menangani laki-laki kaya itu.
"Lakukan pemeriksaan lagi. Pindai ulang sekali lagi."